Personal Finance

Tips Mengatur Keuangan Saat Bulan Ramadhan

Oleh Editor

Ibu rumah tangga seringkali dipusingkan dengan harga – harga bahan pokok yang melonjak ketika memasuki bulan Ramadhan. Padahal kebutuhan rumah tangga pun turut meningkat.

Kondisi ini memaksa para ibu memutar otak agar uang bulanan cukup untuk membeli kebutuhan selama puasa. Terutama saat belanja bahan makanan agar tetap mencukupi asupan yang bergizi bagi keluarga.

Berbeda dengan ibu rumah tangga, masalah kebocoran keuangan saat bulan Ramadhan yang dialami seseorang yang masih single biasanya karena terlalu sering buka bersama di luar. Selain itu, godaan diskon besar – besaran yang tidak tertahan. Sehingga tanpa sadar pengeluaran jadi membengkak.

Perencana keuangan Finansialku, Harryka Joddy, CFP®, membagikan tips strategi mengatur keuangan selama bulan Ramadhan.

Permasalahan yang seringkali datang saat bulan Ramadhan adalah tanggalnya tidak sesuai dengan bulan Masehi. Sehingga pengaturan anggaran tidak bisa dilakukan seperti cara – cara sebelumnya. Sesuaikan tanggal Hijriah di bulan Ramadhan dengan periode gajian. Agar lebih optimal, budget bulanan bisa dirincikan menjadi budget mingguan.

Pengeluaran terbesar selama bulan Ramadhan terjadi saat Hari Raya Idul Fitri tiba. Hal ini bisa disisihkan di awal saat gajian atau pada saat mendapat THR. Berhubung tahun ini ada aturan pelarangan mudik dari pemerintah, maka uang yang sedianya untuk mudik dapat dialihkan ke pos lain misalkan dana darurat atau investasi.

Pencatatan bisa dilakukan di buku atau aplikasi perencana keuangan seperti aplikasi Finansialku. Namun yang perlu diingat adalah lakukan evaluasi secara berkala, misalkan mingguan. Hal ini diperlukan agar kamu memiliki gambaran pola pengeluaran yang dilakukan setiap minggu dan menjadi bahan evaluasi minggu depan.

Inilah tantangan sesungguhnya saat bulan Ramadhan di tengah banyaknya promo dan diskon serta keinginan yang tidak terbatas. Sudah seharusnya esensi shaum yaitu menahan diri digunakan tidak hanya untuk menahan lapar dan haus saja, namun juga menahan diri agar pengeluaran tidak boros.

Salah satu langkah yang selaras dengan pola budgeting adalah membuat meal plan mingguan. Metode ini dapat mengukur seberapa besar kamu harus berbelanja bahan makanan setiap minggunya dan menerapkan pola pencatatan yang benar.

Buka bersama tanpa disadari cukup menguras anggaran. Bayangkan jika satu kali buka bersama menghabiskan Rp 50.000 dan dalam seminggu bisa 1-2 kali maka dalam sebulan bisa menghabiskan kurang lebih Rp 400.000. Pandemi masih berlanjut, jadi rasanya cukup bijak apabila kita menahan diri dari berbagai undangan buka bersama diluar. Kalaupun tidak bisa ditolak, usahakan pilih dengan seksama, lakukan sesuai budget berbuka, dan tetap terapkan protokol Kesehatan saat diluar.

Hadirnya berbagai promo dan diskon besar-besaran saat bulan Ramadhan harus disikapi dengan bijak dan pintar. Salah satunya dengan memanfaatkannya sesuai kebutuhan. Misalkan, di rumah sedang ada barang dapur yang harus dibeli karena rusak, maka bisa memanfaatkan promo tentang barang-barang dapur ini. Dengan berbelanja saat diskon dapat menghemat sekaligus memenuhi apa yang kurang. Penggunaan promo yang tepat sasaran dapat membantu mengontrol pengeluaran saat berbelanja. Itu dia tips yang bisa dipraktikan untuk mengatur budget selama bulan puasa. Lebih baik kalau menggunakan uang untuk keperluan ibadah di bulan yang suci ini. (Mutiara Ramadhanti)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved