Personal Finance

Usulan Sri Mulyani tentang Obligasi Diaspora

Usulan Sri Mulyani tentang Obligasi Diaspora

Sri Mulyani, perempuan yang disebut-sebut oleh Majalah Forbes sebagai peringkat ke-55 perempuan paling berpengaruh di dunia tahun 2013, mengusulkan agar Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat berharga seperti obligasi yang diperuntukkan bagi diaspora Indonesia.

IMG01147-20120712-1249Obligasi diaspora, menurut mantan Menteri Keuangan, yang kini menjabat sebagai Managing Director World Bank (Bank Dunia) ini merupakan salah satu jalan agar Indonesia mampu keluar dari defisit anggaran negara yang seakan sudah menjadi penyakit menahun.

“Obligasi diaspora bertujuan bisa menstimulus masyarakat Indonesia yang berada di berbagai negara di luar Indonesia,” kata Sri Mulyani saat Kongres Diaspora Indonesia (KDI) ke-2 di JCC Senayan, Jakarta, Senin (19/8).

Obligasi diaspora sebenarnya bukanlah barang baru. Beberapa negara terbukti berhasil menggunakannya dalam membiayai anggaran negara, contohnya India dan Israel.

“Obligasi diaspora yang dikeluarkan Indonesia nanti tidak dibeli oleh asing. Melainkan dibeli oleh masyarakat Indonesia yang tergabung dalam diaspora yang berada di berbagai belahan dunia. Banyak diaspora itu menyimpan iddle cash. Kalau pemerintah bisa menggunakan bonds untuk menyerap itu, nantinya diaspora yang membeli daripada dibeli oleh asing,” tandasnya.

Kemampuan ekonomi diaspora Indonesia saat ini melampaui rata-rata penduduk di beberapa negara, tempatnya menetap. Hal tersebut merupakan sumber investasi yang potensial bagi pendanaan beragam program ekonomi di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Gatot M Suwondo, mengatakan, BNI siap membantu penerbitan obligasi yang khusus untuk menghimpun dana menganggur dari diaspora yang sukses di luar negeri.

Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 8 juta orang Indonesia yang bermukim di luar negeri dengan berbagai macam profesi seperti pengusaha, peneliti, mahasiswa, pekerja profesional, pekerja seni, hingga TKI. Pendapatan per kapita mereka 5x lipat pendapatan per kapita di Indonesia.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Indonesia Diaspora Network, WNI di Amerika Serikat (AS) memiliki pendapatan rata-rata sebesar US$ 59 ribu per tahun, jauh lebih besar dibandingkan warga AS sendiri yang pendapatan rata-ratanya sebesar US$ 45 ribu per tahun.

Selain itu, 48% persen warga diaspora Indonesia di AS memiliki kualitas akademik di atas sarjana. Sementara, rata-rata penduduk di sana yang memiliki kualitas akademik serupa, jumlahnya hanya 27%.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved