Capital Market & Investment

Pinnacle Investment Rilis ETF ke-3

Pinnacle Investment Rilis ETF ke-3

PT Pinnacle Persada Investama atau Pinnacle Investment meluncurkan produk reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang ketiga, bernama Pinnacle Indonesia Large-Cap ETF (XPLC), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (14/6/2017). Peluncuran XPLC ini akan memberikan eksposur kepada mengenai perusahaan di Indonesia yang berkapitalisasi besar secara terdiversifikasi. Untuk XPLC, Pinnacle Investment kembali menjalin kerjasama dengan Indopremier Sekuritas sebagai Dealer Partisipan dan menunjuk Bank BCA sebagai Bank Kustodian.

Guntur Putra, Presdir & CEO Pinnacle Investment, mengatakan, XPLC juga menerapkan SMART ETF sebagai strategi yang dikembangkan oleh Pinnacle Investment yang memungkinkan investor memperoleh kinerja yang konsisten dan lebih unggul dari pasar serta risiko yang terukur.

“Sebagai perusahaan investasi berbasis teknologi pertama, perusahaan kami selalu fokus untuk mengembangkan produk ETF dengan generasi terdepan; hal ini akan memberikan kesempatan kepada investor untuk mendapatkan keuntungan kinerja investasi yang konsisten, likuid, transparan, dan terdiversifikasi sebagaimana yang ditawarkan melalui strategi SMART ETF dengan cara yang lebih mudah dan cost-effective,” tutur Guntur di sela-sela pencatatan reksa dana XPLC dan Pinnacle CORE High Dividend ETF (XPDV) di Gedung Bursa Efek Indonesia.

Jajaran Direksi dan Komisaris PT Pinnacle Persada Investama didampingi oleh Direksi BEI Samsul Hidayat dan Nicky Hogan saat Seremoni Pencatatan Perdana Saham Reksadana Pinnacle Indonesia Large Cap ETF (XPLC) dan Reksa Dana Pinnacle CORE High Dividend ETF (XPDV) pada 14 Juni 2017. (Foto : Dokumen BEI).

Strategi XPLC menerapkan multi-factor model yang terdiri dari momentum, value, quality dan volatility. Model ini dirancang untuk setiap jenis investor yang tidak hanya mencari kinerja lebih baik daripada pasar saham di Indonesia tetapi juga mempertahankan tingkat risiko dan likuiditas yang sama dengan pasar saham Indonesia.

Andri Yauhari, Managing Director & Chief Investment Officer (CIO) Pinnacle Investment, mengatakan, peluncuran produk SMART ETF yang ketiga merupakan pengembangan dan inovasi produk ETF sebagai solusi dan pilihan alternative bagi investor yang lebih baik. “Sehingga investor dapat memanfaatkan keahlian global dari tim investasi kami dan pengetahuan yang mendalam terhadap pasar Indonesia. XPLC akan membobotkan saham di dalam protofolio dan mengoptipmalkan pembobotan berdasarkan empat atribut faktor yang telah teruji menghasilkan alpha, yaitu momentum, value, quality dan volatility,” ujar Andri.

Perusahaan manajemen aset ini mendesain khusus seluruh produk di dalam platform SMART ETF untuk mendapatkan volatilitas yang lebih rendah dan risk-adjusted return yang lebih tinggi untuk periode jangka panjang jika dibandingkan dengan tolak ukur berdasarkan kapitaslisasi pasar. “XPLC menawarkan investor keahlian kami dalam bidang fundamental dan kuantitatif yang mendorong kemampuan kami untuk terus berinovasi dan memperoleh kinerja yang lebih baik dengan kondisi volatilitas portofolio yang lebih rendah,” tukasnya.

Pinnacle Investment adalah perusahaan investasi berbasis teknologi pertama di Indonesia. Perusahaan juga merupakan “market leader” dalam penerapan strategi investasi berbasis kuantitatif dan berbasis faktor atau strategi Smart Beta di Indonesia. Pinnacle juga membawa perspektif dan pendekatan yang berbeda dalam berinvestasi dengan nilai-nilai yang konservatif, tradisional, dan disiplin tetapi turut dipadukan dengan modernisasi teknologi.

Didirikan oleh para profesional ex-wall street, Pinnacle Investment saat ini merupakan perusahaan manajemen investasi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia baik dari sisi total dana kelolaan, maupun inovasi produk. Total dana kelolaan (AUM) Pinnacle Investment pada Mei 2017 tumbuh menjadi Rp 2 triliun dalam kurun waktu kurang dari setahun setelah peluncuran ETF pertama di pertengahan tahun lalu.

Perusahaan memperoleh izin sebagai Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2015. Selanjutnya pada bulan Oktober 2015, perusahaan memperkenalkan reksadana berbasis saham andalannya, Pinnacle Strategic Equity Fund. Reksa dana tersebut merupakan reksa dana saham pertama dengan metode kuantitatif dan salah satu reksadana berkinerja terbaik di Indonesia yang fokus pada saham kapitalisasi besar. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved