Capital Market & Investment

Reksadana Syariah BTSEU Berfokus pada Perkembangan Teknologi

Reksadana Syariah BTSEU Berfokus pada Perkembangan Teknologi

Berkembangnya teknologi yang semakin maju saat ini, yang mana akses digital yang semakin meningkat, membuat hampir semua aktivitas publik menjadi digital. Investasi juga dipengaruhi oleh era digitalisasi di mana investor mencari akses yang lebih mudah untuk berinvestasi, terutama pada sektor teknologi.

Menjawab hal tersebut, PermataBank bekerja sama dengan Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) menghadirkan produk reksa dana syariah terbaru dalam mata uang USD, bernama Batavia Technology Sharia Equity USD (BTSEU).

Produk ini diluncurkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas tren investasi pada pasar saham global khususnya di sektor teknologi yang sedang tumbuh dan berkembang secara signifikan. Nasabah dan masyarakat dapat langsung berinvestasi pada reksa dana BTSEU melalui PermataMobile X mulai 16 Februari 2022.

Djumariah Tenteram, Direktur Retail Banking PermataBank berharap, kolaborasi strategis antara PermataBank dan BPAM dalam menawarkan produk-produk reksa dana tematik dapat menjawab keinginan serta kebutuhan pasar dan investor.

“Dengan memberikan kemudahan akses melalui PermataMobile X akan memberikan nilai tambah bagi investor. Para investor akan mudah melakukan investasi semudah melakukan kegiatan digital lainnya dalam genggaman,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (09/02/2022).

Kehadiran reksa dana BTSEU juga dinilai menjadi solusi bagi investor dalam memperkuat portofolio investasi dengan eksposur pada perusahaan-perusahaan di bidang pengembangan, pemutakhiran, pemanfaatan teknologi, serta peralatan dan jasa komunikasi.

BTSEU berfokus pada peluang pertumbuhan di tema transformasi digital, kecerdasan buatan, cloud computing, new-commerce, fintech, media baru, periklanan digital, IoT, keamanan TI, dan robotika.

Lilis Setiadi, Presiden Direktur PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen menuturkan, saat ini BPAM berpandangan tema-tema seperti kecerdasan buatan, elektrifikasi & teknologi otonom, serta fintech & blockchain adalah tiga tema utama yang menarik untuk diusung secara lebih dominan di dalam portofolio BTSEU.

Pasar kecerdasan buatan didukung oleh komputasi awan diperkirakan akan mencapai nilai lebih dari USD 100 miliar dalam waktu dekat. Transisi ke kendaraan berbasis listrik diperkirakan akan membutuhkan 1,4 miliar armada baru. Penetrasi pembayaran digital sudah melebihi 40% secara global dan akan terus bertransformasi seiring kehadiran teknologi baru seperti Blockchain.

“Kehadiran teknologi sebagai salah satu megatrend dunia telah menarik perhatian investor di seluruh dunia untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan berbasis teknologi, tidak terkecuali di Indonesia. Dengan menggandeng Franklin Templeton (salah satu perusahaan Manajer Investasi) sebagai penasihat teknis, kami percaya kehadiran Batavia Technology Syariah Equity USD dapat menjadi kendaraan yang tepat bagi nasabah PermataBank untuk turut menikmati pertumbuhan di sektor teknologi,” ujar Lilis.

Kinerja sektor teknologi sendiri, menurutnya, telah terbukti konsisten dan menarik dalam jangka panjang. Selain itu, dengan mengkombinasikan perusahaan-perusahaan teknologi raksasa dengan perusahaan-perusahaan yang masih berkembang ke dalam portofolio BTSEU, nasabah akan berkesempatan untuk berinvestasi pada calon-calon raksasa teknologi ke depannya.

PermataBank Wealth Management menawarkan berbagai jenis investasi reksa dana mulai dari Rp 100.000, baik dalam bentuk profil risiko rendah seperti reksa dana pasar uang, hingga profil risiko tinggi seperti reksa dana saham. Nasabah dapat berkonsultasi dengan petugas dari PermataBank Wealth Management mengenai produk reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan, profil risiko, serta tujuan keuangan nasabah.

“Transformasi teknologi akan terus berjalan dalam jangka panjang dan menjadi megatrend di pasar investasi global. Oleh karena itu, investor perlu mempertimbangkan tren ini sebagai bagian dari portofolio mereka untuk mendapat pertumbuhan return,” tutur Lilis.

Editor : Eva Martha Rahayu

swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved