Capital Market & Investment zkumparan

Saham Pendatang Baru Melonjak Sebesar 10-34,78%

Direksi dan Komisaris PGUN. (Foto : BEI)

Harga saham emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dan PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA), meningkat sebesar 10% hingga 34,78% tatkala melangsungkan pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) pada Selasa, 7 Juli 2020. Saham PGUN pada penutupan perdagangan Selasa kemarin melonjak sebesar Rp 34,78% atau menjadi Rp 155 dari harga penawaran sebesar Rp 115. Sedangkan, saham SOFA naik 10% dari Rp 100.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian BEI, menyampaikan, kedua emiten itu dihimbau memproses hasil penggalangan dana IPO. “Khusus dalam masa pandemi, perseroan kembangkan kreatifitas dan inovasi di kondisi yang dinamis ini,” ucap Nyoman dalam Seremoni Virtual IPO SOFA dan PGUN di Jakarta, Selasa pekan ini. SOFA dan PGUN merupakan emiten ke-31 dan ke-32 yang mencatatkan sahamnya di BEI di tahun 2020 ini.

PGUN menggarap perkebunan dan pengolahan kelapa sawit terpadu. Pelaksanaan IPO itu menghimpun dana Rp 103,5 miliar dengan melepas 900 juta saham kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 115 per saham. Tamlikho, Direktur Keuangan dan Administrasi Pradiksi Gunatama, mengatakan pencatatan saham ini merupakan realisasi dari komitmen manajemen untuk go public melalui mekanisme perdagangan di BEI. Dana hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan perseroan untuk belanja modal seperti membuka lahan dan tanaman baru, pengembangan dermaga (jetty), pembangunan berupa pengerasan jalan serta untuk membangun fasilitas perumahan karyawan dan sisanya akan digunakan sebagai modal kerja.

Pemegang saham emiten yang berdiri sejak tahun 1995 ini adalah PT Araya Agro Lestari (AAL) sebesar 41% dan PT Citra Agro Raya (CAR) sebesar 41% dan sisanya dimiliki publik sebesar 18%. “Fundamental perseroan cukup baik. Hingga 31 Desember 2019, perseroan membukukan penjualan mersih sebesar Rp 229,25 miliar meningkat signifikan dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 84,51 miliar,” ujar Tamlikho.

Peningkatan tersebut seiring dengan selesainya Pabrik Minyak Kelapa Sawit (Pabrik MKS) milik perseroan yang telah beroperasi sejak Agustus 2019. Selanjutnya, pembagian dividen setelah IPO kepada pemegang saham PGUN direncanakan akan dibagikan mulai tahun 2023 berdasarkan laba bersih tahun buku 2022, dengan ketentuan laba bersih setelah pajak Rp 50 miliar sampai dengan Rp 100 miliar dividen yang dibagikan sebanyak-banyaknya sebesar 15% dan laba bersih setelah pajak di atas Rp 100 miliar dividen yang dibagikan sebanyak-banyaknya sebesar 20%.

Adapun, Boston Furniture Industries melepas 400 juta lembar saham atau sekitar 24,24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga per lembar saham yang ditawarkan adalah Rp 100 sehingga dana yang terhimpun dari investor itu senilai Rp 40 miliar. Hardy Satya, Direktur Utama SOFA, menyampaikan perusahaan yang didirikan tahun 2012 itu berencana untuk memperluas pangsa pasar dengan cara meningkatkan kapasitas serta efisiensi produksi serta terus berinovasi. “Kami harapkan menjadi perusahaan furnitur global,” sebut Hardy.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved