Capital Market & Investment zkumparan

Saham-saham Prospektif di January Effect

Pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia di Jakarta, 4 Januari 2021. (Tangkapan layar : Vicky Rachman/SWA)

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat pada Januari seiring dengan optimisme prospek ekonomi di tahun baru. Dalam 8 tahun terakhir, kecuali 2017 dan 2020, indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara rata-rata naik 1,5% selama Januari. Di Januari 2020, IHSG memang terkoreksi 5,7% di tengah sentimen buruk di awal tahun yakni serangan AS terhadap jenderal tertinggi Iran, Qasem Soleimani, pada 3 Januari yang dikhawatirkan memicu perang dunia ketiga dan pandemi virus corona sejak Maret 2020.

CEO Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Taye Shim, menilai Covid-19 telah mengganggu kehidupan kita sehari-hari dan telah menyebabkan dampak besar bagi pertumbuhan bisnis dan ekonomi. Hingga 6 Januari 2021, IHSG tercatat sudah naik 1,4%. Ke depan, kinerja IHSG diprediksi masih akan positif selama Januari tahun ini.

Hariyanto Wijaya dan Emma A. Fauni, analis Mirae Asset, dalam riset bertajuk Indonesia Strategy, Januari: Compounding the January Effect yang dirilis 8 Januari 2021, menyebutkan kinerja IHSG akan kembali positif di Januari 2021 didukung optimisme vaksinasi Covid-19.

Hariyanto menyebutkan tiga faktor utama yang akan mendorong penguatan pasar modal dalam negeri awal tahun ini, kendati ada tekanan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara jangka pendek.Pertama, Indonesia memasuki 2021 dengan lebih banyak rasa optimistis bahwa ekonomi akan pulih di tengah kabar baik jadwal vaksinasi. Jadwal vaksinasi sekitar 15 bulan, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022, sementara waktu kedatangan vaksin dijadwalkan antara Desember 2020 hingga kuartal 1-2022. Kedua, Indonesia sebagai penghasil dan pengekspor komoditas juga mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga komoditas.

Harga minyak sawit mentah (CPO) mencapai MYR3.900 per ton, level tertinggi sejak 2008 karena empat faktor: rendahnya stok CPO, gangguan produksi akibat dampak La Nina, naiknya permintaan China dan India, dan harga minyak kedelai yang menguntungkan sebagai penggantinya.

Selain itu, dolar AS juga diprediksi melemah seiring dengan tekanan defisit kembar pada fiskal dan transaksi berjalan pemerintah AS karena besarnya stimulus fiskal demi merangsang lemahnya ekonomi. Ketiga, bangkitnya manufaktur China. “Aktivitas manufaktur China terus berkembang dalam 8 bulan beruntun. Pesanan pabrik baru China dan ekspor baru untuk pabrik juga naik, dikonfirmasi oleh permintaan yang lebih tinggi untuk produk China dari pasar luar negeri,” ucap Hariyanto, Head of Research Division Mirae Asset Sekuritas, dalam pemaparan virtual di Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Rekomendasi Mirae Asset mempertahankan pilihan utama saham-saham komoditas (nikel, CPO, batu bara, dan emas), bank dan unggas. Rekomendasi ini membuka opsi untuk saham-saham seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). “Kami memilih ANTM dan INCO, karena emiten ini penerima manfaat dari kenaikan harga nikel seiring dengan naiknya permintaan dari produksi baja dan baterai kendaraan listrik,” sebut Hariyanto.

Saham LSIP masuk radar (top picks) karena emiten sawit ini akan terdorong kenaikan harga CPO. UNTR juga masuk pilihan karena memperhitungkan dampak positif dari kenaikan harga emas. Adapun JPFA karena adanya pemulihan sektor unggas. Kedua analis Mirae Asset ini menilai, per 7 Januari, top picks dengan bobot yang sama menghasilkan akumulasi tingkat pengembalian sebesar 40,1%. Bandingkan dengan akumulasi return IHSG sebesar -3,7% sejak dimulainya laporan top picks bulanan pada Agustus 2019. “Sebab itu, top picks kami mengungguli IHSG sebesar 43,9%,” ujarnya. Tahun ini, memang masih banyak ketidakpastian, tetapi Mirae Asset meyakini dengan sentimen positif vaksinasi, akan memberikan angin segar bagi pemulihan ekonomi nasional, dan berimbas ke pasar modal.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved