Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Sepatu Bata Bagikan Dividen Rp7,21 Miliar

Direksi BATA dalam paparan publik 2018. (Foto : Istimewa).

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) membagikan dividen total Rp 7,21 miliar atau Rp 5,5 per saham dari perolehan laba bersih tahun 2017. Penetapan pembagian dividen itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Dividen tersebut rencananya akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 1 Agustus 2018. “Dividen final tersebut melengkapi dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp 23,69 miliar pada Desember 2017. Dengan begitu total dividen tunai yang akan dibayarkan atas perolehan laba bersih 2017 senilai Rp 27,16 miliar,” ujar Hatta Tutoko, Direktur Bata dalam keterangan pers yang dikutip SWA Online di Jakarta.

Dari sisi kinerja keuangan, Hatta, perseroan membukukan laba bersih pada 2017 senilai Rp 53,65 miliar atau naik 27% dibandingkan tahun 2016 yang tercatat Rp 42,23 miliar. “Artinya dividend payout ratio atas laba bersih 2017 mencapai sekitar 50%,” imbuhnya. Perseroan optimistis kinerja bisnis di tahun ini tumbuh dua digit. Terkait target pertumbuhan, perseroan optimistis dapat mengejar target pertumbuhan double digit hingga akhir tahun 2018. Untuk itu berbagai program yang telah dirancang sejak setahun silam terus digenjot implementasinya. Ditambah lagi sejumlah rencana baru dihamparkan demi mencetak pertumbuhan yang lebih tinggi lagi di 2019.

Adapun, di semester I-2018 BATA telah membuka 20 toko baru di Indonesia, dan merenovasi 22 toko dengan konsep Red Label. Dengan demikian sisa target pembukaan dan renovasi gerai akan digenjot hingga akhir 2018. “Kami harus mengejar tambahan pembukaan toko baru sebanyak 25 unit serta renovasi minimal sebanyak 45 toko. Untuk tahun 2019 kami menargetkan membuka dan merenovasi minimal 150 toko,” papar Hatta.

Menurut Presiden Direktur Bata, Inderpreet Singh, pihaknya menargetkan membuka 45 toko sampai akhir 2018. “Tahun ini Bata juga berencana melakukan renovasi sekitar 70 toko dengan konsep Red Label,” ujar Singh. Singh menambahkan, , Bata menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar US$ 3 juta atau sekitar Rp 42 miliar. “Seluruh kebutuhan investasi tahun ini menggunakan dana kas internal, “ jelas Singh.

Hatta lebih lanjut menerangkan, sejauh ini pertumbuhan penjualan Bata masih satu digit dibandingkan tahun lalu. Meski demikian, menurut Hatta pertumbuhan penjualan Bata sudah menunjukan peningkatan yang positif dibanding periode serupa yang sama tahun 2017. Penjualan BATA pada kuartal I/2018 sebesar Rp 196,6 miliar atau turun 2% dibanding kuartal periode serupa 2017 yang sebesar Rp 200 miliar. Namun, efisiensi di berbagai lini berhasil mendorong kenaikan laba kotor hingga mencapai Rp 91,38 miliar selama kuartal I-2018, atau naik 3% dari Rp 88,8 miliar di periode sebelumnya. Harga saham BATA pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup stagnan di Rp 600.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved