Capital Market & Investment zkumparan

Siap IPO, Gunung Raja Paksi Incar Dana Segar Rp 1,11 Triliun

Siap IPO, Gunung Raja Paksi Incar Dana Segar Rp 1,11 Triliun
PT Gunung Raja Paksi Tbk diperkirakan akan melakukan listing di BEI pada 19 September 2019.

Produsen baja asal Cikarang, PT Gunung Raja Paksi Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Raja Paksi akan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1,24 miliar lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 500.

Adapun perkiraan harga saham IPO berkisar antara Rp 825- 900 per saham. Dengan begitu, perseroan diperkirakan akan menerima dana segar sekitar Rp 1,02 – 1,11 triliun. Perseroan juga telah menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi saham.

Bersamaan dengan penawaran umum perdana saham, Raja Paksi akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang akan jatuh tempo pada 30 September 2019 senilai Rp 1,41 triliun. Dengan demikian, persentase kepemilikan masyarakat adalah sebanyak-banyaknya 10,22% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah penawaran umum perdana dan pelaksanaan konversi OWK.

Rencananya penggunaan seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan sekitar 99,52% untuk pelunasan hutang dalam rangka pembelian aset tetap dan biaya operasinya, dan sisanya sekitar 0,48% akan digunakan untuk modal kerja.

Alouisius Maseimilian, Direktur Utama PT Gunung Raja Paksi Tbk, menyampaikan, pemain di industri baja masih memiliki ruang yang sangat luas untuk bertumbuh. Hal ini sejalan dengan konsumsi baja nasional yang meningkat seiring dengan meningkatnya anggaran pemerintah untuk pengembangan sarana infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan bandar udara, dan rel kereta api.

Namun kata dia, konsumsi baja per kapita Indonesia masih cukup rendah, dan kapasitas produksi baja domestik masih belum bisa memenuhi permintaan sehingga membuat Indonesia masih melakukan impor baja.

“Melalui IPO, kami bertujuan untuk mewujudkan visi kami untuk menjadi produsen baja terintegrasi kelas dunia yang tumbuh bersama dalam kemitraan untuk berkontribusi positif bagi pembangunan di Indonesiadan dunia. Kami siap untuk membawa Perseroan melangkah lebih jauh lagi, dan kami berharap melalui langkah besar lni kami dapat berkontribusi lebih untuk Indonesia,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (03/09/2019).

Alousius menambahkan, pihaknya diperkirakan akan melakukan listing atau pencatatan perdana di BEI pada 19 September 2019 mendatang, dan perkiraaan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 September 2019. Sementara, perseroan akan melakukan masa penawaran awal pada 3-5 September 2019, dan masa penawaran umum diperkirakan pada 12, 13 dan 16 September 2019.

Dari sisi kinerja, Raja Paksi memiliki total aset sebesar US$ 1,09 miliar per 31 Maret 2019, sedangkan total liabilitas US$ 553,28 juta, dan total ekuitas sebesar US$ 533,67 juta.

Sebagai informasi, kegiatan usaha utama Gunung Raja Paksi bergerak dalam bidang industri baja dengan memproduksi baja lembaran canai panas, baja gulungan canai panas dan baja profil. Saat ini fasilitas produksi Perseroan serta kantor pusat terletak di Cikarang Barat dengan luas sekitar 210 hektar dan kapasitas produksi hingga 2,8 ton per tahun.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved