Capital Market & Investment zkumparan

Swing Trading Saham KAEF

Menteri BUMN, Erick Thohir di laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 4 Agustus 2020. (Foto : Kementerian BUMN)

Harga saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melonjak sebesar 133% sejak 21 Juli 2020 atau 13 hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Peningkatan harga saham KAEF ini dipicu kerjasama antara kerja sama dari PT Bio Farma (Persero) dengan Sinovac yang merupakan perusahaan farmasi dari China untuk memproduksi vaksin Covid-19. Vaksin tersebut rencananya akan diuji coba tahap ketiga pada 11 agustus 2020 dan ditargetkan rampung di awal tahun depan 2021.

Bio Farma, induk perusahaan KAEF dan PT Indofarma Tbk (INAF), berencana mendelegasikan pendistribusian vaksin Covid-19 itu kepada kedua anak perusahaanya tersebut, dengan pembagian porsi seimbang sebesar 50%. Untuk produksi, Bio Farma dipastikan dapat memproduksi 100 juta hingga 250 juta dosis vaksin setahun. “Dengan hal tersebut, optimisme muncul KAEF akan mendapatkan pendapatan dari pendistribusian vaksin,” demikian riset Ellen May, praktisi saham, seperti disampaikan oleh periset Ellen May Research Institute di Jakarta, Kamis (6/8/2020). Lalu bagaimana dengan fundamentalnya?

KAEF Semester I/2020 2019 2018 2017 2016 2015 Pendapatan Bersih 4,687,803 9,400,535 8,459,247 6,255,312 5,811,503 4,860,371 Laba bersih 51,001 15,890 535,085 331,708 271,598 525,973 NPM 1.09% 0.17% 6.33% 5.30% 4.67% 10.82% ROE 0.74% 0.21% 12.91% 12.89% 5.89% 25.58% EPS 8.75 -2.29 88.51 58.84 48.15 44.81 Jumlah Aset 17,513,999 18,352,877 11,329,091 6,096,149 4,612,563 3,434,879 Jumlah Utang 10,581,168 10,939,950 7,182,833 3,523,628 2,341,155 1,378,319 Jumlah Ekuitas 6,932,831 7,412,927 4,146,258 2,572,521 4,612,563 2,056,559 DAR 0.60 0.60 0.63 0.58 0.51 0.40 DER 1.53 1.48 1.73 1.37 0.51 0.67
Sumber : BEI dan EM Research Institute (Diolah)

KAEF menghasilkan rata-rata pertumbuhan setiap tahun sebesar 18%. Marjin laba bersih KAEF pada semester-I 2020 sebesar 1,09%, lebih rendah dibanding marjin semester-I tahun lalu sebesar 1.3%. Laba dibandingkan dengan modal yang ditanamkan (return on equity/ROE)) KAEF pada semester I/2020 sebesar 0,74%, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,76%. Pada 2019, laba KAEF memiliki penurunan yang drastis dibandingkan dengaan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan beban bunga bank yang ditanggung oleh KAEF meningkat hingga 119%.

Kemudian, utang KAEF yang diukur dengan rasio debt to equity ratio/DER (utang dibandingkan modal) sebesar 1,53 kali dan debt to asset ratio/DAR (utang dibandingkan aset) mencapai 0,6 kali. Jika DER atau DAR di angka 1 maka iutang dan modal sama besar. Jika DAR di angka 1, maka utang dan aset sama besarnya. Kesimpulannya, DER dan DAR harus sekecil mungkin dan di bawah angka 1.

Pada chart diatas, pergerakan harga saham KAEF sangat volatile. Hal ini bisa terlihat dari kenaikan yang tajam hingga menyentuh level auto reject atas dan saat koreksi bahkan sampai menyentuh auto reject bawah. “KAEF cocok untuk trading jangka pendek atau swing trading karena tingkat volatilitasnya yang tinggi. EM Trade telah taking profit 36,48% setelah membeli KAEF pada 5 Agustus 2020 di harga Rp 2.470,” tutur Ellen.Harga saham KAEF pada Kamis ini naik 11,58%, menjadi Rp 3.180 dari Rp 2.850 di perdagangan Rabu pekan ini.

Produksi Vaksin Corona

Pada kesempatan terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, memastikan Bio Farma siap dengan kapasitas produksi vaksin Covid-19 sebanyak 250 juta dosis per tahun di akhir tahun 2020. Hal itu dinyatakan Menteri Erick Thohir saat meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, perusahaan induk BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020)

. Kunjungan ini sekaligus untuk memastikan kesiapan uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 hasil kolaborasi bersama Sinovac. “Hari ini saya memastikan bahwa per hari ini kapasitas produksi vaksin di Bio Farma adalah 100 juta dosis per tahun dan di akhir tahun siap dengan kapasitas produksi 250 juta dosis vaksin per tahun. Dengan kapasitas ini, tahun depan ketika kita memproduksi vaksin Covid-19 In sha Allah jumlahnya cukup, tentunya yang terpenting adalah uji klinis vaksinnya,” jelas Erick dalam keterangan tertulis.

Dalam upaya percepatan penanganan pandemi, lsalah satu fokus utama Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional adalah melipatgandakan tindakan dan ketersediaan vaksin serta terapi yang sangat krusial untuk menanggulangi pandemi.

Terkait hal itu, Bio Farma telah memproduksi vaksin sejak 1890 dan dipercaya lebih dari 150 negara dalam memproduksi 15 jenis vaksin, dengan pangsa pasar 75% vaksin polio yang menyebar di seluruh dunia. Bio Farma juga memastikan bahwa produknya halal, dan sudah digunakan di beberapa negara Timur Tengah.”Mari kita percaya atas kemampuan bangsa sendiri. Jangan ragukan kemampuan Bio Farma yang sudah teruji, baik untuk memproduksi vaksin yang dihasilkan dari kerjasama dengan negara lain juga vaksin murni karya Bio Farma sendiri. Ini karya anak bangsa. Kita maksimalkan uji klinis dan produksi vaksin Covid-19 agar tahun depan masyarakat dapat segera diimunisasi,” lanjutnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved