Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Terdampak Covid-19, Pendapatan Matahari Anjlok 62,1%

PT Matahari Department Store Tbk melaporkan penjualan kotor Semester I/2020 sebesar Rp 3,93 triliun, 62,7% lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih juga turun 62,1% menjadi Rp 2,25 triliun, dengan nilai kerugian bersih sebesar Rp 358 miliar di Semester I/2020.

Terry O’Connor, CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari mengatakan, penurunan tersebut terjadi akibat pandemi Covid-19 yang secara signifikan berdampak pada operasi Matahari di kuartal kedua.

Pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (14/07/2020) disebutkan bahwa perusahaan melakukan penutupan sementara atas gerai-gerai yang berlokasi di daerah PSBB, termasuk penutupan kantor pusat operasional yang berlokasi di area PSBB di Banten, dan karyawan bekerja dari rumah.

“Di masa lalu, kami telah menutup gerai-gerai dengan kinerja kurang baik, dan mempertimbangkan akhir masa sewa atau peluang real estat yang menarik. Namun, mengingat terjadinya pandemi Covid-19 serta upaya kami untuk merestrukturisasi bisnis, kami memutuskan untuk mempercepat penutupan gerai yang berkinerja kurang baik,” ujar Terry yang menyebut pihaknya telah menutup enam gerai format besar pada tahun 2020.

Meski menghadapi tantangan Covid-19, Matahari memutuskan untuk meneruskan rencana pembukaan sejumlah gerainya yang sebelumnya tertunda, dan membuka tiga toko baru dengan luas masing-masing sekitar 6.000-7.000 meter persegi.

Satu gerai dibuka di Palembang pada bulan Mei, dan dua gerai lainnya dibuka di Depok dan Tangerang pada bulan Juli, sehingga total gerai kini menjadi 154 gerai yang beroperasi di 76 kota. Ketiga gerai baru ini dinilai telah menunjukkan kinerja penjualan yang menjanjikan selama awal perdagangannya.

“Kantor pusat operasional kami telah dibuka kembali 6 Juli 2020 dengan kapasitas 50% dan pembagian jadwal masuk menjadi 2 grup. Sebelum kembali bekerja, karyawan juga diminta melakukan penilaian mandiri (self-assessment) dan uji cepat (rapid test),” kata Terry dalam keterangan resmi yang dikutip SWA, Jumat (31/07/2020).

Pada saat yang sama, perusahaan juga meningkatkan pinjaman menjadi Rp 2,07 triliun sebagai dukungan untuk pembayaran kepada pemasok. Selain itu, perseroan juga mengambil langkah pengurangan biaya secara menyeluruh, termasuk upaya untuk memperoleh keringanan sewa, yang telah menghasilkan penurunan pengeluaran operasional sebesar 53,8% pada kuartal kedua.

Terry pun berharap, perusahaan dapat mengakhiri tahun ini dengan portofolio sekitar 150 gerai format besar yang menguntungkan. “Selama penutupan sementara yang disebabkan oleh pandemi, saluran penjualan daring (online channels) Matahari menjadi fokus operasional kami,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved