Capital Market & Investment

Toyota Indonesia Siap Produksi Mobil Listrik di Karawang

Oleh Editor
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono (kanan) didampingi Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian Kabinet Kerja) saat mencoba mobil listrik
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono (kanan) didampingi Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian Kabinet Kerja) mencoba mobil listrik (bisnis.com)

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) siap memproduksi mobil listrik (Battery Eectric Vehicle) di pabrik Karawang, Jawa Barat, meskipun belum bisa memastikan jenis mobil listrik yang akan diproduksi.

“Itu (mobil listrik) tren dunia. Kalau tidak ikut, kita tidak bisa ekspor,” kata Presdir TMMIN Warih Andang Tjahjono di sela-sela Tokyo Motor Show yang berlangsung pada 24 Oktober sampai 4 November 2019 di Odaiba, Jepang.

Lebih jauh, Warih menjelaskan, untuk memproduksi mobil listrik, perusahaan harus mengubah line produksi, mengingat banyak komponen, terutama powertrain yang berubah. “Kira 60 persen harus berubah, terutama karena ada baterainya, powertrain berubah,” katanya.

Terkait hal itu, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam menyebutkan pihaknya akan melatih para pekerja untuk memproduksi mobil listrik. “Jadi nanti ada keahlian khusus untuk produksi mobil listrik, karena beda dengan mobil ICE (internal combustion engine),” ucapnya.

TMMIN, kata Bob, juga akan ikut pada program pemerintah yang menargetkan pada 2025 sebanyak 20 persen mobil yang diproduksi di Indonesia adalah mobil listrik. “Kami akan ikut,” ujar Bob. Namun jumlah produksinya berapa, pihaknya belum bisa memastikan.

Hingga kini Toyota Indonesia masih berjuang agar mobil hybrid yang menjadi andalan Toyota bisa diproduksi di Indonesia sebagai jembatan menuju mobil full listrik (BEV). Mobil hybrid dinilai lebih siap menuju mobil terelektrifikasi, karena selain menggunakan mesin penggerak listrik (baterai) juga masih menggunakan bensin.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya mendorong pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk memberikan insentif bagi mobil listrik. “Kita mendorong, terutama Gubernur DKI Jakarta yang APBD-nya gede, bisa memberi insentif. Saya kira bisa dimulai,” kata Jokowi usai acara peresmian gedung baru ASEAN di Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019.

Jokowi menjelaskan, pemberian insentif untuk kendaraan elektrik bisa dari beragam bentuk. Beberapa contoh insentif seperti retribusi parkir gratis, hingga subsidi pembelian kendaraan listrik.

“Ada negara-negara yang memberi subsidi sekian dolar untuk membeli mobil listrik. Dan (bisa) dimulai seperti di Jakarta, busnya, mendorong taksi-taksinya. Bisa saja motor listrik didorong digunakan di DKI Jakarta dulu,” kata Jokowi. Ia mengatakan target industri kendaraan elektrik di Tanah Air adalah untuk menekan harga produk kendaraan elektrik.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved