Financial Report Corporate Action Capital Market & Investment

Tunas Ridean Alokasikan Capex Rp554 Miliar

Tunas Ridean Alokasikan Capex Rp554 Miliar

PT Tunas Ridean Tbk (Grup Tunas) mengalokasikan investasi barang modal (capital expenditure/capex) tahun 2018 sebesar Rp 554 miliar. Alokasi capex tahun ini relatif stabil dari capex 2017 yang sebesar Rp552 miliar.

Rico Setiawan, Presiden Direktur PT Tunas Ridean Tbk., menjelaskan, penggunaan capex 2018 yakni Rp400 miliar untuk pembelian mobil baru dan Rp100 miliar untuk pembiayaan ekspansi cabang baru. “Kuartal I / 2018, kami sudah belanja mobil rental 300 unit, dan total unit Tunas Rental hingga Maret 2018 mencapai 8.361 unit. Kami juga akan tambah outlet baru kuartal III tahun 2018 di Bekasi dan Balaraja,” ungkap Rico di Jakarta (19/4/2018).

Menurutnya, landrights atau pembelian lahan untuk pembangunan cabang Honda Sutami, dan beberapa cabang Honda yakni di Sukabumi, Jombang, Jambi, dan Pinrang. “Bangunan paling besar untuk Toyota Tangerang, Honda Pramuka, dan Honda Sutami,” jelas Rico.

Ekspansi cabang tersebut menurut Rico untuk mendukung pemasaran produk Tunas Group. Penjualan mobil Tunas Grup selama kuartal I/ 2018 sebesar 13.749 unit. Ini disuport oleh penjualan baru Tunas BMW 333 unit dari 6 outlet yang beroperasi, penjualan Tunas Daihatsu 5.430 unit dari 18 outlet, dan penjualan Tunas Toyota 7.873 unit dari 21 outlet yang beroperasi.

“Sampai akhir tahun ini kami optimistis penjualan Tunas Group lebih dari 10%. Memang kembali kepada kemampuan pasar untuk bisa menyerap atau tidak. Tapi, kami melihat minat masyarakat cukup tinggi, misalnya ada indent Daihatsu Terios hingga 3 bulan. BMW juga diminati untuk tipe-tipe baru. Kemudian April ini ada IIMS tentu cukup membantu penjualan. Kami memberikan promo aktratif untuk harga dan bunga. Momen Lebaran juga penjualan naik. Jadi kami lebih optimistis. Tidak perlu diskon yang besar,” jelas Rico.

Sementara penjualan motor baru Tunas selama kuartal I/ 2018 mencapai 51,7 ribu unit. Tunas mengoperasikan 89 cabang untuk bisnis roda dua di seluruh Indonesia.

Bagaimana dengan kinerja keuangan tahun buku 2017 Rico menjelaskan, tantangan perekonomian yang berlangsung sepanjang tahun 2017 mendorong perseroan untuk bekerja penuh optimisme agar tetap bertahan dan tumbuh di tengah ketatnya persaingan di industri otomotif. “Meskipun pasar otomotif pada 2017 masih memberikan tantangan tersendiri, perseroan telah berhasil melewati dengan baik dengan dukungan dari proses bisnis dan tim yang berkomitmen penuh. Tunas Group dapat memberikan nilai yang berbeda dalam memenangkan persaingan dan merebut hati pelanggan,” kata Rico.

Hasilnya, pendapatan bersih grup untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 sebesar Rp 12,9 triliun naik 4% dari tahun sebelumnya, dengan pencapaian laba Rp475,3 miliar. Laba tersebut menurun 14% dari tahun sebelumnya dikarenakan kontribusi laba dari bisnis otomotif turun 33% menjadi Rp24,4 miliar.

Rico menjelaskan, pasar mobil nasional sedikit mengalami perubahan menjadi 1.1 juta unit, sedangkan penjualan mobil grup naik 1% menjadi 51.504 unit. Penjualan sepeda motor grup, yang terutama berlokasi di Sumatera mendapat keuntungan dari kenaikan harga komoditas secara umum yang menyebabkan kenaikan 8% menjadi 223.276 unit, dibandingkan dengan pasar motor nasional yang sedikit menurun menjadi 5,9 juta unit.

Kendati bisnis otomotif mengalami penurunan, kontribusi laba dari bisnis rental tumbuh signifikan dengan kenaikan 122% menjadi Rp62,3 miliar, terutama disebabkan oleh membaiknya operasional dan bertambahnya jumlah armada. Armada rental meningkat 8% menjadi 8.350 unit.

Sementara itu, perusahaan pembiayaan yang 49% sahamnya dimiliki grup, yakni Mandiri Tunas Finance, memberikan kontribusi laba sebesar Rp171,6 miliar, naik 4% dari tahun lalu. Bertambahnya kontribusi ini terutama disebabkan oleh pendapatan yang diperoleh dari pertumbuhan kredit. Jumlah pembiayaan baru meningkat sebesar 19% menjadi Rp22,2 triliun.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved