Capital Market & Investment

WEGE Renovasi dan Bangun RS Khusus Covid-19

Pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantin, utamanya COVID-19 (Corona) di Pulau Galang, Kota Batam (Foto : Kemen PUPR).

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) ditunjuk manajemen Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ), Jakarta, untuk Proyek Renovasi dan Alih Fungsi RSPJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat Menjadi Rumah Sakit Khusus Covid-19 Tahap 1. Sedangkan untuk tahap 2, WEGE akan membangun Rumah Sakit Lapangan menggunakan Modular dengan kapasitas 90 tempat tidur. Rumah sakit modular yang berlokasi di halaman Hotel Patra Jasa di Jalan Ahmad Yani ,Jakarta Pusat ini, nantinya diperuntukkan sebagai observasi dengan standar seperti Karantina Khusus Corona di Pulau Galang, Batam.

Direktur Utama WEGE, Nariman Prasetyo, mengatakan, pada pembangunan tahap 1 untuk renovasi dan alih fungsi RSPJ ini, WEGE mengerjakan pekerjaan mulai dari arsitektur, instalasi MEP dan finishing. Sedangkan pada tahap 2 pembangunan rumah sakit lapangan, WEGE mengerjakan mulai dari struktur fondasi, arsitektur, pembangunan, MEP dan finishing. “Dalam proses renovasi dan alih fungsi RSPJ ini, WEGE mendapat permintaan khusus untuk membuat 70 kamar (ruang) untuk 70 tempat tidur dengan rincian 20 kamar Intensive Care Unit (ICU), 5 kamar Intalasi Gawat darurat (IGD) dan 45 kamar lainnya untuk ruang isolasi,” terang Direktur Operasi I, Rudy Hartono di Jakarta, (24/3/2020).

Tidak hanya ruang isolasi yang didesain khusus tetapi semuanya menggunakan negative pressure room (ruang tekanan udara negative) dan terpisah dari pasien lain untuk pengendalian penyebaran penyakit atau infeksi. Secara umum, ruangan isolasi menggunakan tekanan udara negatif untuk membantu mencegah penyakit. Mulai dari koridor harus memiliki tekanan udara plus 2, lalu masuk ke anteroom (antar ruang) dengan tekanan udara plus 1, ruang isolasi sendiri memiliki tekanan udara minus 1 agar semua tekanan udara mulai dari koridor masuk ke ruang isolasi.

Ruangan toilet yang terdapat di dalam ruang isolasi memiliki tekanan udara minus 2, agar semuanya dapat terkendali dan diolah dengan treatment khusus sehingga udara yang keluar dari RSPJ sudah menjadi bersih. Tidak hanya udara, untuk limbah airnya pun diolah dengan treatment khusus sehingga aman ketika dibuang keluar dari rumah sakit.Untuk spesifikasi ruangan, WEGE menggunakan sandwich panel untuk setiap plafon dan dinding, berlantai vinyl yang anti bakteria dan tahan terhadap kimia disinfektan. Pengerjaan renovasi dan alih fungsi RSPJ ini dimulai sejak 16 Maret 2020 dan direncanakan selesai 31 Maret 2020.

Sebelumnya, sebagai salah satu kontribusi dalam percepatan pelayan pasien Corona di Indonesia, WEGE juga sedang membangun Karantina Corona milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Pulau Galang, Batam, dengan menggunakan teknologi modular. Sebanyak 372 unit modular telah dikirim ke lokasi melalui kapal laut di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Jumat pekan lalu dan melalui pesawat Hercules yang diberangkatkan dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, di Kamis dua pekan lalu. Karantina ini rencananya dapat menampung lebih dari 360 pasien dengan dilengkapi kurang lebih 360 tempat tidur. “Pengerjaan karantina sendiri telah dilakukan sejak awal Maret dan ditargetkan rampung pada 28 Maret 2020,” ucap Nariman.

Direktur Human Capital Investasi Pengembangan WEGE, Nur Al Fata, mengatakan rencananya dua gedung karantina ini memiliki 2 lantai yang masing-masing terdiri dari ruang perawatan dengan spesifikasi 1 kamar memakai 4 unit modular, diisi dengan lima 5 tempat tidur dan 2 kamar mandi yang sudah disesuaikan dengan pengguna kursi roda (difable function). “Tiap gedung juga memiliki fasilitas seperti ruang sterilisasi dalam setiap koridor, ruang dokter, ruang perawat dan nurse station, ruang tindakan, ruang alat, ruang konsultasi, Gudang linen, ruang rapat dan ruang farmasi,” tambahnya.

Bangunan ModularPada kesempatan terpisah, Direktur Operasi II WEGE, Djaka Nugraha, menyampaikan perseroan telah merancang pembangunan fasilitas karantina secara lengkap dari akses kedatangan sampai akses evakuasi, termasuk kelengkapan lainnya seperti: genset dengan kapasitas 500 Kva, kabel feeder, panel distribusi, intercom, fire alarm, sound system, air conditioner (ac), alat pemadam api ringan (apar), penangkal petir, pompa booster, sistem pembuangan air kotor serta tanki air bersih. Untuk pengelolaan limbah karantina ini, WEGE memakai metode incinerator, yaitu pengelolaan limbah rumah sakit non cair.

Di lokasi yang sama, WEGE juga mendapat pengerjaan untuk merenovasi bangunan (bangsal) lama eks tempat penampungan (kamp pengungsi Vietnam) yang difungsikan sejak tahun 1979 hingga 1996. Nantinya, fasilitas kesehatan ini dipakai sebagai hunian untuk dokter, perawat, serta sarana umum seperti dapur dan laundry.

WEGE telah membangun industri Modular yang menjadi trend teknologi konstruksi dunia saat ini dan masa depan. Modular adalah bangunan yang terdiri dari komponen buatan/rakitan pabrik (off site) menjadi panel modular. Modular juga memiliki sistem aplikasi yang mudah, cepat dan menjadi salah satu solusi untuk mengakomodir kebutuhan penduduk dunia akan hunian dengan mengutamakan prinsip bangunan ramah lingkungan.

Di bisnis ini, WEGE telah memiliki pengalaman mengaplikasikan teknologi modular ini di beberapa proyek antara lain: Proyek Relokasi Rumah Dinas Angkatan Udara Halim, Proyek Modular Office Keet di beberapa lokasi di Indonesia, Proyek Halal Park T3 Soetta, Proyek Halal Park GBK, Proyek Musholla & Toilet Jakarta internasional Velodrome dan kedepan mengembangkan modular untuk hotel, dormitory, rest area commercial dan lain-lain.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved