Capital Market & Investment

WIKA Garap Bendungan Passeloreng

WIKA Garap Bendungan Passeloreng

Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Bumi Karsa telah melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Pembangunan Bendungan Passeloreng, Wajo, Sulawesi Selatan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR) pada pekan pertama Juni 2015 di Makassar, menurut keterangan tertulis Wijaya Karya yang diterima SWA Online (11/7).

Proyek dengan nilai Rp 701,47 miliar itu ditandatangani oleh Bambang Saptadi Sukarno selaku kuasa KSO WIKA – BK dengan Iskandar Rahim, Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan II SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pompengan Jeneberang. WIKA ditunjuk oleh Kementerian PU-PR sebagai pemenang pelelangan pekerjaan Pembangunan Bendungan Passeloreng.

Rencananya proyek ini akan berlangsung selama 60 bulan dihitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam penandatanganan perjanjian kontrak. Lingkup utama pekerjaan pada proyek ini meliputi: pekerjaan persiapan, pekerjaan bangunan pengelak sungai, pekerjaan bendungan utama dan bendungan pelana, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan pengambilan dan pengeluaran,pekerjaan hidromekanikal dan listrik, atau jalan.

Pembangunan Bendungan Pasellorang merupakan salah satu prioritas pembangunan infrastruktur daya air di Sulawesi Selatan. Pembangunannya berdiri di atas lahan seluas 169 kilometer persegi dengan luas genangan waduk sebesar kurang lebih 2.500 hektar, panjang 309,57 meter, tinggi 44,50 meter, dan lebar 10 meter. Bendungan yang berada di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ini didesain untuk menyediakan tampungan khusus sebesar 138 juta meter kubik dan merupakan infrastruktur pengairan yang bermanfaat untuk mengairi areal persawahan seluas 7 ribu ha.

Perseroan juga baru saja melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Lanjutan Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Makassar, Selasa pekan ini. Peletakan batu pertama ini merupakan tindak lanjut atas ditunjuknya WIKA sebagai pemenang Pelelangan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Lanjutan Balai Diklat BPK Makassar, sesuai surat bernomor: 4/SPPBJ/PPK/PPSPA/BPK/05/2015 pada tanggal 13 Mei 2015, yang dilanjutkan kemudian dengan penandatangananan perjanjian pekerjaan konstruksi antara General Manager Departemen Bangunan Gedung WIKA, Novel Arsyad dengan Martuama Saragi sebagai Pejabat Pembuat Komitmen Aparatur BPK atas nama Program Peningkatan Sarana dan Prasarana pada 15 Mei 2015 di Jakarta.

Wika

Proyek ini akan berlangsung selama 231 hari dihitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam penandatanganan perjanjian kontrak. Lingkup utama pekerjaan pada proyek ini meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal & elektrikal serta lanskap.

Proyek Pembangunan Lanjutan Balai Diklat BPK Makassar bernilai Rp 81,9 miliar ini terdiri atas dua gedung yang berdampingan. Gedung pertama terdiri atas enam lantai dan akan digunakan untuk fasilitas pendidikan dan pelatihan para auditur BPK se-Wilayah Indonesia Timur. Sementara gedung kedua terdiri atas empat lantai yang akan digunakan untuk fasilitas asrama dan peserta diklat.

Sebelumnya, perseroan menargetkan kontrak di tahun 2015sebesar Rp 54,39 triliun. Jumlah ini diperoleh dari carry over 2014 sebesar Rp 22,75 triliun dan target kontrak baru pada 2015 sebesar 31,64 triliun. Kontrak baru ditargetkan dari pemerintah 52,02%, BUMN 22,17%, dan swasta 25,21%.

Selain itu, perusahaan yang berkode WIKA di bursa saham ini menargetkan pasar Timur Tengah, melihat potensi pasar ini cukup besar.”Saat ini untuk proyek kami belum ada, tetapi kami sudah mendirikan kantor cabang di Saudi Arabia. Hal ini merupakan salah satu persyaratan untuk bisa mendapatkan tender,” jelas Destiawan Soemardjono, Direktur WIKA. (***)

Reportase : Aulia Dhetira


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved