Financial Report Capital Market & Investment Corporate Action

WIKA Raih Kontrak Baru 5 Kali Lipat Dibandingkan 2016

WIKA Raih Kontrak Baru 5 Kali Lipat Dibandingkan 2016

Sepanjang Januari 2017, WIKA meraih kontrak baru sebesar Rp5,09 triliun atau naik lebih dari lima kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. “Pencapaian tersebut sudah hampir mencapai 12% dari total target kontrak baru WIKA di tahun 2017”, ujar Steve Kosasih, Direktur Keuangan WIKA.

Kenaikan terbesar disumbang oleh raihan proyek pembangunan jalan tol Serang – Panimbang dengan nilai kontrak mencapai Rp3,568 triliun. Proyek pembangunan tol sejauh 38,6 KM ini dilaksanakan untuk pengembangan wilayah wisata dan perekonomian Banten serta mendukung program prioritas pemerintah membangun 1.000 kilometer jalan tol di Tanah Air.

Selain itu, capaian WIKA juga berasal dari proyek pembangunan Integrated Tank Storage Terminal, Jetty and Logistic Services di Lamongan senilai Rp875 miliar, pembangunan jembatan Soebada di Timor Leste senilai Rp96,5 miliar, pembangunan jalan dan jembatan Natar Boa di Timor Leste senilai Rp171 miliar, pembangunan PLTU Sulsel Baru 1×100 MW senilai Rp253,3 miliar, dan pembangunan jalan dan penataan pantai Kuta Lombok senilai Rp125,6 miliar.

Bintang Perbowo, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (Wika)

Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo, menyampaikan keyakinannya dengan melihat kepercayaan pasar terhadap WIKA. “Kami memahami bahwa pertumbuhan WIKA saat ini didasarkan pada kepercayaan pasar terhadap apa yang bisa Wika berikan. Kami optimistis target raihan kontrak tahun 2017 bisa tercapai,” jelasnya.

WIKA memproyeksikan pada 2017 mengantongi kontrak sebesar Rp102,937 triliun atau naik sebesar 26,30% dari target tahun 2016, di mana kontrak baru tahun 2017 sebesar Rp43,25 triliun dan carry over tahun 2016 sebesar Rp59,69 triliun.

WIKA memproyeksikan target penjualan sebesar Rp25,75 triliun atau naik 32,81% dari target tahun 2016 sebesar Rp17,29 triliun. Sementara laba yang dapat distribusikan ke pemilik entitas induk tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp1,219 triliun atau naik 20% dari prognosa tahun 2016 yang diperkirakan menembus rekor pencapaian Wika selama ini.

“Dari target awal Rp750 miliar, WIKA membukukan pencapaian laba tahun 2016 minimal 25% di atas target atau sekurangkurangnya Rp940 miliar. Kami sedang menunggu hasil audit yang akan kami umumkan di bulan Maret 2017 setelah proses audit selesai. Kami berharap capaian laba kami diakui seluruhnya oleh auditor sehingga kami dapat menembus rekor yang lebih tinggi lagi,” ujar Steve. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2017 diproyeksikan berasal dari Pemerintah 29,8%; BUMN 30%; swasta 40,2%.

Untuk belanja modal (Capital Expenditure/CAPEX) tahun 2017, WIKA menganggarkan Rp12,02 triliun. CAPEX tahun 2017 terdiri dari aset tetap Rp871,15 miliar, penyertaan pada entitas anak Rp1,12 triliun, penyertaan pada entitas asosiasi Rp2,29 triliun, pengembangan usaha yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp2,37 triliun, serta pengembangan usaha di luar PMN; Paket-1 sebesar Rp1,47 triliun dan Paket-2 sebesar Rp3,9 triliun.

Editor: Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved