Capital Market & Investment zkumparan

YELO Mengantongi Restu OJK, Incar Dana Rp 183 miliar

YELO Mengantongi Restu OJK, Incar Dana Rp 183 miliar
Direksi PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (Foto : Dok)

PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) memperoleh statust efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan membidik dana sebesar Rp 183,20 miliar di aksi korporasi ini. Emiten teknologi di bidang jasa penyewaan alat teknologi komunikasi menawarkan saham sebanyak 1,83 miliar saham atau 80% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah PMHMETD I dengan nilai nominal Rp100 per saham dan Waran Seri I.

Direktur Utama YELO Wewy Suwanto, menyatakan rights issue YELO dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar bursa efek pada 12 November 2021 sampai dengan 18 November 2021, dengan keterangan bahwa HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak berlaku lagi. “Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk mengakuisisi 69,85% saham PT Abdi Harapan Unggul (AHU) milik PT Artalindo Semesta Nusantara (ASN) dengan setoran dalam bentuk inbreng dengan saham perseroan sebanyak 695 juta saham,” ujar Wewy di Jakarta, Rabu (3/11/2021).

Lalu, sisa dana rights issue akan digunakan untuk mengakuisisi 28% saham AHU milik Roby Tan atau sejumlah 280.000 saham AHU. “Serta sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan,” ucap Wewy dalam siaran pers.

Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT I ini sesuai dengan HMETD‐nya, akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) dalam jumlah maksimum sebesar 80% setelah pelaksanaan HMETD. Jika saham yang ditawarkan dalam penawaran rights issue pertama tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya seperti tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD.

Kemudian jika masih tersisa jumlah saham baru yang tidak dilaksanakan dan atau diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka Roby Tan sebagai pembeli siaga akan membeli sebanyak-banyaknya 280.000.000 saham. Lebih lanjut, Wewy menyebutkan angkah akuisisi tersebut merupakan bagian dari inovasi perusahaan yang pada tahun sebelumnya mengalami penurunan yang signifikan karena pandemi Covid19. “Melalui platform Passpod, kami berencana mengubah segmentasi ke pelanggan dalam negeri dengan market WFH dan menambah layanan digital product paket data operator lokal,” sebutnya

Pendapatan YELO pada semester I/2021 membukukan pendapatan Rp 9,77 miliar atau melesat sebesar 355% dibandingkan priode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,15 miliar. Pendapatan bersih membukukan kenaikan dari Rp 2,15 miliar menjadi Rp 9,77 miliar. Di sisi lain, beban pokok penjualan dan usaha Perseroan juga naik signifikan, sehingga mencatat kenaikan rugi bersih menjadi Rp 13,6 miliar dari Rp 10,7 miliar pada semester I/2020, dikarenakan masih memiliki komitmen pembelian data internet luar negeri yang telah dibuat dan disepakati sebelum pandemi Covid-19 terjadi.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved