CEO Interview

Albertus Wiroyo: Indonesia Seksi untuk Bisnis Asuransi

Albertus Wiroyo: Indonesia Seksi untuk Bisnis Asuransi

Albertus Wiroyo

PT AXA Mandiri patut bangga. Di tengah semakin gencarnya perusahaan asuransi asing yang melakukan ekspansi bisnis di Indonesia, AXA Mandiri mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pada 2011, pertumbuhan total preminya 72% menjadi Rp 4,85 triliun. Dengan pertumbuhan yang fantastis itu, perusahaan patungan antara PT Bank Mandiri (Persero) dan AXA Grup ini berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpinan bancassurance di Indonesia.

Kepada SWA, Albertus Wiroyo, Presiden Direktur AXA Mandiri, menjelaskan bagaimana perusahaan yang dipimpinnya dalam menghadapi persaingan bisnis asuransi di negeri ini dan peluang asuransi lokal menjelang perdagangan bebas Asean (Asean Free Trade Area/AFTA) di 2015.

Bagaimana AXA Mandiri melihat peluangnya di tengah persaingan yang kini makin ramai oleh perusahaan asuransi asing?

Peluangnya bisnis asuransi di negeri ini masih sangat besar. Pertama, karena jumlah populasinya besar sedangkan orang yang masih punya asuransi sangat kecil. Kedua, pertumbuhan ekonomi kita bagus dan ini akan otomatis mendorong kebutuhan orang akan asuransi. Ketiga, masyarakat Indonesia mulai sadar akan pentingnya asuransi.

Di bisnis apapun ada persaingan. Tapi kalau kita lihat pasar asuransi jiwa yang masih sangat besar. Kuenya masih besar untuk dibagi-bagi, marilah kita memenuhi kebutuhan masyarakat akan asuransi, jadi kita tumbuh bersama-sama. Kalau dilihat dari pertumbuhannya tiap tahun 20-25%. AXA Mandiri tumbuh jauh di atas itu.

Tahun 2015 sudah dimulai AFTA. Kesiapan asuransi lokal bagaimana?

Saya rasa pelaku di industri asuransi Indonesia semakin tahun semakin baik dalam hal inovasi produk, dalam hal kemampuan distribusi, kemampuan manajemen. Namun kita perlu benchmark juga dengan yang luar. Kita harus coba juga dengan yang terbaik karena yang masuk ke Indonesia bukan perusahaan-perusahaan kelas menengah atau jelek, pasti perusahaan top.

Jadi saya rasa pertumbuhan pelaku industri asuransi di Indonesia baik selama ini, tapi kita juga harus benchmark dengan perusahaan asuransi yang terbaik di dunia supaya pada saat free trade, kita sudah lebih siap. Beberpa hal yang harus disiapkan tentunya seperti SDM, investasi di infrastruktur dan inovasi produk.

Konsekuensi diberlakukannya AFTA bagi AXA Mandiri?

Kami sih optimistis. Jadi walau ada asuransi asing yang masuk, asuransi lokal lebih mengenal masyarakatnya sendiri, kebutuhannya apa, bagaimana mendistribusikannya. Saya rasa kami tidak perlu merasa takut.

Peta besar asuransi di Asean seperti apa? Negara mana yang cukup dominan?

Di Asean, Singapura dan Malaysia penetrasinya lebih tinggi dari pada kita, tapi kan jumlah penduduknya sedikit. Tentunya Indonesia lebih menggiurkan. Kalau Filipina, Thailand lebih kurang sama dengan kita walaupun mereka dalam hal penetrasi lebih tinggi. Jadi memang pasar besarnya di Asean ya ada di Indonesia. Orang luar melihat bisnis asuransi di Indonesia sangat seksi. Jadi kita harus memastikan harus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan orang Indonesia lebih cinta perusahaan dalam negeri dari pada dari luar.

Kami memilih bancassurance karena kami dimiliki oleh Bank Mandiri. Hal itu membuat kami lebih kuat ke penetrasi nasabah Bank Mandiri. Namun kemungkinan kami juga menggarap yang di luar nasabah Bank Mandiri, misalkan kami akuisisi supaya jadi nasabah Bank Mandiri atau pun melalui kerjasama dengan bisnis lain.

Apakah partnership antara AXA dan Mandiri sudah menjadi strategi yang pas dalam menggarap pasar asuransi?

Ya, terbukti kan kami pertumbuhannya berkesinambungan. Itu kan membuktikan bahwa ini strategi yang tepat.

Bagaimana regulasi di negeri ini dalam mendukung industri asuransi?

Saya rasa regulator terus menerus mengeluarkan peraturan baru untuk menjaga pertumbuhan industri agar sehat. Sebelum pemerintah mengeluarkan peraturan juga selalu berkoordinasi dengan asosiasi. Regulator dan asosiasi komunikasinya sejauh ini sangat baik sehingga peraturan baru yang dikeluarkan membuat industri makin sehat dan nasabah makin dilindungi. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved