CEO Interview Editor's Choice

Ambisi Novo Nordisk Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Diabetes

Ambisi Novo Nordisk Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Diabetes

Penderita diabetes di Indonesia jumlahnya terbilang besar, sekitar 8,6 juta orang. Separuh dari jumlah tersebut banyak yang tidak tahu tentang penyakitnya dan belum mendapatkan perawatan. Padahal, penyakit ini bersama hipertensi dan kanker merupakan penyakit yang akan menghabiskan uang. Diabetes pun menjadi penyakit yang perlu menjadi perhatian dan membuat kita membuka mata.

Novo Nordisk, perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan dan concern pada diabetes berupaya menjadi bagian yang menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Perusahaan asal Denmark ini telah berpengalaman 90 tahun dalam berinovasi dan memimpin di bidang diabetes.

Kemarin (23/9), SWA berkesempatan berbincang dengan Sandeep Sur, Presiden Direktur PT Novo Nordisk Indonesia, mengenai perusahaan yang memulai kantornya di Indonesia pada tahun 2003 ini. Seperti apa lengkapnya, dapat disimak pada laporan Rif’atul Mahmudah dari SWA Online berikut ini:

photo 3

Bisa diceritakan mengenai perusahaan Anda?

Novo Nordisk adalah perusahaan yang fokus pada diabetes. Kami perusahaan terbesar pembuat insulin. Produk kami ada di 180 negara dan kami beroperasi di 75 negara, termasuk negara-negara ASEAN, diantaranya Indonesia. Kantor pusat kami ada di Denmark dan saat ini karyawan kami berjumlah 40 ribu di seluruh dunia.

Sejak kapan memulai bisnis di Indonesia?

Produk kami sudah dipasarkan oleh mitra kami sejak 20 tahun sebetulnya, tetapi kami baru berkantor di Indonesia tahun 2003. Saya sendiri datang ke Indonesia sekitar tahun 2006. Sebelum kami membuka kantor di Indonesia, kami melihat penyakit tidak menular seperti diabetes ini belum banyak mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Dengan visi meningkatkan kesadaran akan penyakit ini, kami pun kemudian hadir di Indonesia tahun 2003.

Apa saja produk yang Novo Nordisk yang ditawarkan?

Kami bergerak di niche market, memproduksi insulin dan kami terbesar di dunia. Juga, memiliki hormon pertumbuhan dan untuk terapi hemophilia. Tetapi bisnis kami terbesar masih di insulin, kemudian terapi hemophilia.

Bagaimana kinerja bisnis Novo Nordisk?

Secara global, bisnis kami tumbuh dua digit. Indonesia merupakan salah satu market kunci kami di Asia. China, AS, India dan Indonesia, negara-negara dengan penduduk terbesar. Di Indonesia, pasar masih kecil, sehingga kami percaya masih banyak peluang di Indonesia. Konsumsi insulin Indonesia merupakan yang terendah di ASEAN. Untuk itu, kami bekerja dengan banyak pihak untuk memperluas awareness masyarakat. Pasien harus tahu banyak tetang pengobatannya karena ini pengobatan jangka panjang. Tidak hanya pasien, tetapi keluarganya juga perlu tahu. Jadi masih banyak peluang.

Bagaimana perkembangan bisnis Novo Nordisk di Indonesia?

Kami memulai dengan karyawan hanya 25 orang dan saat ini hampir mencapai 250 orang. Pertumbuhan kami yang pesat dapat dilihat pada 3-4 tahun awal. Perusahaan kami sangat tertarik pada Indonesia, tidak hanya dari segi karyawannya saja.

Kami juga investasi di Jaminan Kesehatan Nasional. Kami lakukan training pada dokter dan paramedis. Kami melakukan banyak program untuk meningkatkan awareness terhadap diabetes. Ini sangat penting, karena Indonesia masuk dalam 7 besar negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar, yaitu sekitar 8,6 juta penderita diabetes. Separuh dari mereka tidak tahu, tidak tahu kalau menderita diabetes dan belum mendapatkan perawatan. Hal ini pula lah yang kemudian menjadikan kami membuka kantor di Indonesia.

Bagimana dengan target tahun ini?

Kami sadar kami tidak begitu besar seperti perusahaan multinasional lainnya karena memang kami bekerja di niche market. Kami berupaya mencapai 400-500 milyar untuk tahun ini. Saat ini kami termasuk sepuluh besar perusahaan multinasional di Indonesia dengan pertumbuhan 25%. Sebesar 24% market di diabetes market dan 70% di segmen insulin. Indonesia ini termasuk yang tercepat pertumbuhannya karena populasinya yang banyak, pertumbuhan ekonomi cepat dan adanya perubahan gaya hidup.

photo(2)

Di Indonesia apakah hanya kantor saja, atau ada pabrik?

Produksi kami lakukan di Denmark, China, Perancis, AS. Untuk Indonesia, sejauh ini masih impor karena memang bisnis kami masih kecil. Belum cukup besar untuk diproduksi secara lokal. Kami berencana untuk itu, tetapi tergantung volume bisnis kami, saya belum bisa sebutkan lebih lanjut mengenai waktunya.

Apa stretegi yang dilakukan dalam menjual produk Anda di Indonesia?

Kami tidak punya strategi spesifik. Tetapi kami punya filosofi triple bottom line. Kami tidak hanya memperhatikan aspek finansial tetapi juga aspek sosial dan lingkungan. Kami bekerja dengan dokter dan paramedis, kami mengobati penyakit diabetes. Kami bekerja sama dengan kementerian terkait dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit diabetes.

Kami juga bergerak di berbagai area, termasuk di pedesaaan dengan membangun klinik diabetes, mendukung pemerintah, memberikan mereka produk dengan harga yang reasonable. Pada intinya meningkatkan awareness, meningkatkan kapasitas bisnis kami merupakan bagian dari meningkatkan kualitas hidup.

Novo Nordisk mendapatkan penghargaan sebagai Indonesia Diabetes CSR Company 2014, apa saja yang dilakukan sehingga mendapat penghargaan tersebut?

Kami tidak berniat mencari penghargaan tetapi jika kami diberi penghargaan, ini merupakan pengakuan yang baik bagi kami. Penghargaan bukan ambisi kami. Ambisi kami adalah bagaimana meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes. Diabetes is silent disease. Kami harus melakukan sesuatu, bekerja sama dengan berbagai pihak.

Apa rencana pengembangan bisnis Novo Nordisk ke depan?

Kami sebagai perusahaan berbasis riset tentu punya rencana pengembangan bisnis. Di Indonesia, kami punya banyak tipe insulin. Human insulin, modern insulin. Tahun depan kami akan meluncurkan produk baru, GLP1. Setiap tahun, di setiap negara kami meluncurkan satu produk. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved