CEO Interview

CEO AdMedika: Ingin Melayani Pasien JKN - BPJS

CEO AdMedika: Ingin Melayani Pasien JKN - BPJS

Sebelum bergabung dengan Telkom Group, AdMedika hanya mempunyai portofolio administrasi jaminan kesehatan skema indemnity dengan hanya melayani market asuransi swasta. Tepatnya pada Februari 2010, setelah melebur menjadi bagian dari Telkom Group, prestasi AdMedia meroket dan kini menjadi market leader di provider administasi kesehatan di Indonesia.

Mulai tahun 2014, AdMedika mulai melakukan penetrasi pada segmen public (BUMN & Group). Bergabungnya perusahaan besar BUMN seperti Pertamina dan PLN membuka pintu peluang AdMedika mengembangkan layanannya pada sector public.

Syaifudin, CEO AdMedika

Syaifudin, CEO AdMedika

Adalah Syaifudin sosok yang menjadi pemimpin AdMedika. Menurutnya, pada awal periode, aset AdMedika sebesar Rp 116 miliar. Pada saat ini, asetnya telah tumbuh sebesar 46%. Bagaimana langkah dia membawa AdMedia terus berkembang, berikut petikan wawancara Jurnalis SWA Online Syukron Ali dengan lulusan Lulusan S1 dari STT Telkom (Telkom University) 1996

Sejak kapan Anda menjabat posisi CEO Admedika? Sebelumnya bergabung dengan perusahaan apa dan apa jabatan terakhir Anda? Resmi menjabat sebagai CEO di AdMedika pada April 2013. Sebelum itu menjabat sebagai GM Financial Management Service di Telkom Indonesia. Sebelumnya lagi sebagai GM Manufacturing Service di Enteprise Division, Telkom Indonesia. Berbagai karir Marketing di Telkom Indonesia sudah saya jalani selama 17 tahun mulai sebagai staf Dinas Marketing, Account Manager, hingga GM Enteprise Segment Korporasi. Pernah pula menjabat sebagai salah satu Ketua Wilayah Serikat Karyawan Telkom.

Bagaimana kondisi AdMedika sebelum diakuisisi Telkom?

AdMedika berdiri pada tahun 2002. Sebelum bergabung dengan Telkom Group, AdMedika hanya mempunyai portofolio administrasi jaminan kesehatan skema indemnity dengan hanya melayani market asuransi swasta. Setelah resmi bergabung dengan Telkom Group pada Februari 2010 melalui perusahaan Investment Holding PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra), AdMedika mulai melebarkan sayap ke market BUMN, self-insured, provider (rumah sakit) dan terus melakukan inovasi pengembangan portofolio.

Apa saja kiprah yang sudah Anda toreh untuk AdMedika?

Mulai tahun 2014, AdMedika mulai melakukan penetrasi pada segmen public (BUMN & Group). Bergabungnya perusahaan besar BUMN seperti Pertamina dan PLN membuka pintu peluang AdMedika mengembangkan layanannya pada sector public. Sejalan dengan hal tersebut, AdMedika juga tengah mengembangkan bisnis inovasi sebagai penunjang dari core bisnisnya, seperti AdPay, Big Data & Fraud management, serta AdMedika mobile application.

AdMedika juga melakukan beberapa pengembangan dari sisi tata kelola internal dengan membangun AdMedika Solution Lounge dan Operation Excellence Center untuk memperkuat SLA operation dalam memenuhi kebutuhan klien yang terus meningkat.

Bagaimana cara Anda membawa Admedika menjadi Market leader di provider administrasi kesehatan di Indonesia?

AdMedika adalah perusahaan Third Party Administrator (TPA) pertama di Indonesia yang menggabungkan teknologi EDC dengan administrasi jaminan kesehatan. Sebelum di akuisisi oleh Telkom, AdMedika sebenarnya telah menjadi market leader di Indonesia dengan 78% market share pada private sector.

Namun, formula mempertahankan lebih sulit dibanding meraihnya. AdMedika saat ini telah memperkuat positioning sebagai Market Leader dengan mengembangkan layanan dan memperkuat kapabilitas internal. Seperti yang telah disebutkan di atas, AdMedika telah mengembangkan diri ke arah Modern TPA kami mengotomisasikan proses berlandasan knowledge dan pengalaman kami dengan teknologi.

Perluasan market share, pengembangan layanan, penguatan kualitas layanan dan kapabilitas internal, serta pengembangan berkelanjutan akan People – Process – Technology yang comparative dan competitive advantage AdMedika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya menjadi factor utama untuk menjaga eksistensi AdMedika sebagai market leader di Indonesia.

Berapa besar kue bisnis provider administration healthcare di Indonesia?

Pada sektor private, market size segmen korporasi & individu sebesar kurang lebih 10 juta jiwa. Sedangkan pada segmen Bumn & Group serta self insured sebesar kurang lebih 15 juta jiwa.

Berapa persen porsi yang sudah AdMedia peroleh? Perusahaan mana saja yang menjadi client AdMedika, sebutkan beberapa saja!

Porsi client AdMedika sebesar 73% pada sector private. Perusahaan yang telah bergabung diantaranya adalah Allianz, BNI Life, AJS MSIG, Axa General, Generali, Aviva, dani lain-lain.

Dari sektor BUMN, saat ini AdMedika melayani lebih dari 500 ribu karyawan dan pensiunan dari perusahaan BUMN dan group nya. Antara lain Telkom, Pertamina, PLN, Garuda Indonesia, Bulog dll.

Berapa total Aset yang dimiliki AdMedia sebelum dan sesudah Anda menjadi CEO di AdMedika? Pada awal periode, asset AdMedika sebesar Rp 116 Milyar. Pada saat ini, Asset AdMedika telah tumbuh sebesar 46% Adakah kontribusi AdMedika yang Anda targetkan untuk Induk perusahaan hingga akhir tahun ini? Berapa nilainya?

AdMedika terus berusaha mencapai apa yang telah menjadi target pada setiap awal tahun, yaitu dengan pemenuhan Kontrak Managemen dengan induk perusahaan tercapai sebesar 100%, histrokal kami terhadap target adalah selalu di atas 100% baik dari 3 indikator financial (Revenue. Net Income, EBITDA) maupun target non Financial (jumlah panel Providers dan bisnis inovasi)

Bagaiamana cara Anda menyiasatinya?

Pemenuhan pencapaian Kontrak Managemen 100% disiasati dengan cara berfokus pada pemenuhan kebutuhan klien dan inovasi bisnis dengan prinsip utamakan yang utama dan kosisten melakukan deliver bisnis dengan nilai nilai Customer Perceived Value : EAT (Empati, Akurasi, Tepat waktu).

Apa saja inovasi yang Anda lakukan dalam IT untuk menunjang kinerja AdMedika?

Pengembangan AdMedika mobile application, AdPass sebagai front-end claim processing system AdMedika (pengembangan teknologi EDC), serta layanan payment gateway :AdPay synergy dengan salah satu anak perusahaan Metra/Telkom, pengembangan Big Data & Fraud Management, serta paperless claim melalui solusi BPM.

Apa saja kendala yang Anda hadapi dalam memimpin AdMedika?

Kendala pasti selalu menghampiri, namun dengan dukungan penuh Telkom dan seluruh karyawan AdMedika dimana kami selalu mempunyai misi dan visi yang selaras, kami sangat percaya dapat mensolusikan segala tantangan dari sisi Bisnis maupun Tata kelola.

Ada trik khusus dalam menyelesaikannya?

Indonesia adalah di negara yang kaya akan budaya, khusus bisnis healthcare kami percaya dengan pengalaman kami sejak 2002 bahwa kapabilitas kami dari sisi People, Process dan Teknologi sudah proven dan kami adalah Perusahaan yang sangat dinamis dan sangat mengenal Culture bisnis healthcare di Indonesia dengan segala kerendahan hati kami sangat percaya menyongsong pertumbuhan yang lebih significant lagi ke depannya terkait market size di Indonesia adalah sangat besar.

Apa harapan dan target Anda untuk AdMedika 5 tahun ke depan?

AdMedika terus tumbuh menjadi sebuah TPA modern dengan menyediakan layanan untuk seluruh ekosistem healthcare sehingga dapat memberikan dampak positif bagi seluruh rakyat Indonesia.

AdMedika juga telah membuat roadmap untuk 5 tahun ke depan diharapkan dapat melayani seluruh rakyat Indonesia yang tergabung dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan dan berbagai stakeholder di industri kesehatan di Indonesia dan juga terus mengakselerasi expansi bisnis ke tingkat regional Asia Tenggara. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved