CEO Interview Strategy

CEO Bosch: Target Bisnis Kami Tumbuh Double Digit

CEO Bosch: Target Bisnis Kami Tumbuh Double Digit

Banyak yang tidak tahu bahwa produk Grup Bosch, perusahaan asal Jerman ini telah hadir sejak 1919 di Indonesia. Bosch di Indonesia menyediakan berbagai macam produk dan solusi teknologi, termasuk komponen alat diagnostic dan perlengkapan otomotif, solusi hidrolik drive and control, perlengkapan rumah tangga dan solusi pemanasan.

Selain itu, ada beberapa agen lokal yang ditunjuk untuk mewakili divisi Packaging Technology Bosch. Untuk diketahui, beberapa produk Bosch keluaran pertama seperti pompa injeksi, telah didistribusikan di Indonesia pada 1919.

Bosch melihat potensi pasar yang sangat besar di Indonesia, seperti banyak perusahaan dunia lain. Bosch dikenal sebagai produk-produk ‘ invented for life’ , sesuai dengan tujuan strategis Grup Bosch yaitu memberi inovasi untuk kehidupan terkoneksi dan meningkatkan kualitas hidup masyrakat di seluruh dunia.

Untuk diketahui juga, Bosch telah mendirikan pabrik manufaktur pertamanya di Indonesia pada 2013 untuk teknologi otomotif di Cikarang, Bekasi yang masuk dalam Divisi Gasoline System dalam grup bisnis ini dan mulai berproduksi pada 2014 lalu. Untuk pabrik tersebut, Bosch telah menanamkan investasi sebesar 10 juta Euro atau setara dengan Rp 139 miliar sebagai tahap awal. Pada tahun 2008, Grup Bosch mendirikan anak perusahaan dengan status kepemilikan asing penuh, PT Robert Bosch di Jakarta dengan kantor cabang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Bosch

Dari sekian produk Bosch, mengapa yang dibangun pabrik komponen otomotif? Dalam Annual Press Conference Bosch Indonesia 3 Juni lalu di Hotel Pullman, Jakarta, Dr. Ralf von Baer, Presiden Direktur PT Robert Bosch menyampaikan bahwa 50 persen populasi dari negara ini berusia dibawah 30 tahun yang akan mendorong tumbuhnya permintaan terutama pada barang-barang konsumsi dan kendaraan bermotor. Berikut petikan wawancara SWA Online dengan Dr. Ralf von Baer, yang baru 1,5 tahun di Indonesia ini:

Bagaimana bisnis Bosch di Indonesia dua tahun terakhir, terutama kala bisnis agak lesu sejak tahun lalu?

Penjualan terkonsolidasi kami tahun 2014 tumbuh dobel digit, melebihi 40 persen. Tapi tahun 2015, disebabkan oleh one-off-effect pada sector mobility solutions di tahun 2014 lalu nilai penjualan 2015 terkondoslidasi mengalami penurunan. Akhir tahun 2015 penjualan kami sebesar 81 juta Euro atau setara dengan Rp 1,2 triliun.

Meski begitu, kami tetap yakin tahun ini juga tahun-tahun mendatang dengan makin meningkatnya daya beli masyarakat , bisnis kami yang terdiri dari bisnis otomotif, security system dan power tools akan tumbuh juga. Kami terus memperkuat posisi di Indonesia.

Kami memperluas jangkauan bisnis Bosch dengan membuka kantor penjualan dan pelayanan baru di Palembang pada Juni tahun ini. Kantor Palembang ini merupakan sentra bagi divisi bisnis Drive and Control guna menjawab peluang industri pertambangan dan pengolahan di wilayah ini.

Divisi ini menyediakan komponen inovatif, solusi dan layanan system yang komplet, yang tersedia dalam portofolio system hidrolik hemat energy, electric drives and control sreta teknologi pemandu gerak dan perakitan dari Bosch.

Jadi ditambah kantor Bosch di Palembang, saat ini kami sudah ada tujuh kantor penjualan di Indonesia yang mewakili keempat sektor bisnis Bosch yaitu Mobility Solutions, Industrial technology, Consumers goods dan Energy and Building Technology.

Mana dari sekian bisnis dan solusi Bosch di Indonesia yang menjadi ‘cash cow’ perusahaan ini? Bisnis Bosch ada yang B to C dan B to B, mana yang paling besar kontribusinya dibanding yang lain?

Kami bisa sampaikan seluruh bisnis berperan seimbang. Sebenarnya produk kami juga tidak terlalu terlihat produk ritelnya. Di Indonesia tidak biasa mengganti dan memasang sendiri wiper mobilnya, padahal kami menyediakan produk inovasi tersebut, yaitu advantage wiper dari divisi automotive aftermarket.

Konsumen Indonesia biasa datang ke suatu tempat—bengkel—untuk mengganti itu, padahal ini tidak perlu. Untuk itulah kami terus berkampanye, ini lho ada produk yang konsumen tidak perlu repot mengganti wiper-nya. Indonesia memang sangat unik dan menarik menurut saya yang baru 1,5 tahun di sini, banyak variasi distribusi channel di sini. Kami harus lebih kencang memperkenalkan bahwa banyak produk kami yang bisa mendukung perubahan di Indonesia. Produk kami dirancang untuk memperpanjang masa pakai dan beragam teknologi dan layanan inovatif.

Belakangan Bosch cukup gencar melancarkan kampanye baik itu korporasi maupun produknya, apa tujuan bisnis ini dan mengapa sekarang, karena sebelumnya tidak sekencang ini?

Produk Bosch telah hadir puluhan tahun, bahkan hampir 100 tahun di Indonesia. Kami ingin kehadiran kami di sini makin membuat consumer, masyarakat Indonesia memiliki kehidupan lebih baik dengan produk Bosch yang dikenal sebagai produk dengan teknologi untuk kehidupan atau invented for life.

Kami berharap dengan kampanye ini, Bosch bisa hadir di setiap keluarga Indonesia membuka pintu rumahnya, dimanapun berada, juga di dalam rumahnya. Anda tahu, bahwa disetiap mobil Eropa ada Bosch di setiap sudutnya. Kami ingin di Indonesia juga begitu, juga di dalam rumah consumer di Indonesia. Kami bukan saja menghadirkan produk tapi solusi. Beberapa produk Bosch merupakan produk solusi yang terintergarasi satu dengan lainnya, ini memudahkan bagi pengguna yang ingin lebih advance dalam menjalani kehidupannya.

Bagaimana target bisnis Grup Bosch ke depan? Apakah akan ada investasi baru di Indonesia?

Indonesia menurut grup kami bukanlah negara yang ‘mudah’ untuk investasi. Tapi kami yakin dalam beberapa tahun ke depan terus mengalami perubahan besar. Dibanding Vietnam atau Thailand, masih jauh dalam hal kemudahan berinvestasi, tapi Indonesia bisa lebih baik lagi. Terutama masalah perijinan dan custom, ini masih jadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Indonesia. Custom dan regulasi di sini masih kompleks, dibanding Vietnam dan Singapura apalagi, di sana sangat mudah.

Tapi kami yakin kondisi di sini akan makin lebih baik, tapi saat ini jauh lebih baik dibanding dua tahun lalu, seiring perubahan yang sedang dilakukan negeri ini. Kami menargetkan pertumbuhan untuk Grup Bosch secara global 3 hingga 5 persen selama 2016. Untuk Indonesia, kami berharap bisa tumbuh dobel digit tahun ini. Maka itu kami menset up lebih banyak orang ke depan dengan makin banyak cabang yang kami buka di sini. Di Cina dan India bahkan kami tidak melakukan ini, menambah lebih banyak orang. Saat ini karyawan kami lebih dari 220 orang. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved