CEO Interview

CEO Gleneagles Hospital: Pariwisata Medis di Asia Masih Berpotensi

CEO Gleneagles Hospital: Pariwisata Medis di Asia Masih Berpotensi

002_Dr ChiaPariwisata medis bukan hal yang asing lagi bagi kebanyakan orang, bahkan beberapa tahun ke belakang Malaysia dan Singapura seakan berlomba di pariwisata medis. Singapura contohnya mendevelop sebuah daerah untuk dijadikan pusat medis yang didukung pemerintah Singapura. CEO Gleneagles Hospital, Dr Vincent Chia bercerita bagaimana pariwisata medis masih dapat berkembang dan banyak potensi yang masih bisa digarap di sektor ini.

Bagaimana Anda melihat Singapura yang menjadi negara tujuan pariwista medis?

Saya rasa Singapura sudah menjadi negara yang representatif sebagai negara pariwisata medis untuk di Asia. Singapura juga sudah mendapatkan reputasi sebagai Asia Medical Hub selain itu soal teknologi kami tidak ketinggalan dan malah sudah terkenal dengan spesialis di cardiology. Jadi saya rasa Singapura sebagai negara tujuan wisata medis sudah diketahui dengan sangat baik jadi masih banyak yang bisa dilakukan di sektor ini.

Lalu, kalau untuk untuk orang Indonesia apa sudah mengetahui hal tersebut?

Tentu sudah karena kedua negara jaraknya sangat dekat dan orang Indonesia sudah sangat biasa berlibur ke Singapura, bahkan tak hanya berlibur saja. Ini bisa dilihat dari dalam satu hari kami rata-rata ada sekitar 185-190 pasien nah pasien asal Indonesia cukup banyak ya kalau mau dirata-rata sehari sekitar 20%, jadi sekitar 25-30 pasien asal Indonesia. Lalu rata-rata mereka ini tinggal selama dua hari sampai dua setengah hari. Kebanyakan masih asal Jakarta yang berobat ke kami.

Sebenarnya apa perbedaan Gleneagles Hospital dengan rumah sakit lain yang masih satu grup dengan Parkway?

Parkway grup memiliki empat rumah sakit dan salah satunya adalah kami, tentu antara kami dengan misalnya saja Mount Elizabeth Hospital memiliki fokus yang berbeda. Kami fokus di cardiology, gastroenterology, liver transplant, obstetrics & gynecology, dan oncology & orthopedics. Selain itu perbandingan doketer dan jumlah bed kami 300:270 saya rasa ini tidak ada di tempat lain ya. Jadi ini salah satu kekuatan yang kami miliki.

Pelayanan atau service apa yang diberikan pada pasien?

Kalau bicara soal pelayanan tak jauh beda dengan private hospital lain yang ada di Singapura. Waktu tunggu untuk bertemu dokter tidak terlalu lama karena jumlah dokter kami banyak. Kami juga menyediakan penerjemah misalnya saja untuk orang Indonesia kami punya staf yang bisa berbahasa Indonesia supaya pasien merasa nyaman selama berada di rumah sakit.

Menurut pandangan Anda bagaimana kompetisi bisnis kesehatan di Asia?

Jelas pariwisata medis di Asia sangat kompetitif beberapa negara sudah terkenal dengan keahliannya masing-masing misalnya saja untuk Korea Selatan terkenal dengan spinal surgeries dan beberapa lainnya. Tak hanya itu saja untuk di ASEAN sendiri ada Malaysia dan Thailand yang juga terkenal untuk pariwisata medis, bahakan Malaysia sedang mendevelop Penang menjadi salah satu tujuan pariwisata medis dan tentu Penang bukan hal baru bagi orang Indonesia. Tapi kalau mau di compare harga di Singapura masih relatif lebih murah jadi Singapura juga punya nilai kompetitif lain seperti halnya pasien yang datang ke Gleneagles karena mereka mencari rumah sakit yang feels like home.

Dalam tiga sampai lima tahun ke depan sudah merencanakan untuk melakukan apa?

Dalam dua atau tiga tahun ke depan saya akan menjalankan bisns plan yang sudah kami susun dan terus berusaha memberikan pelayanan yang baik yang bisa memenuhi kebutuhan pasien yang datang ke Gleneagles Hospital. Saya baru menjabat menjadi CEO Januari 2014 dan saya merancanakan untuk terus mencari dokter-dokter terbaik di bidang gynecology, breast surgeon, orthopedics surgeon, dan liver surgeon. Keempat hal ini akan menjadi fokus ke depannya karena saya nilai Gleneagles sangat baik di bidang-bidang ini. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved