CEO Interview

Herbet Ang, Anak Negeri Memimpin Acer Indonesia

Herbet Ang, Anak Negeri Memimpin Acer Indonesia

Sejak mulai beroperasi di Indonesia pada 1998, Acer Indonesia selalu dipimpin oleh profesional dari negara lain. Namun, per Oktober 2014, pimpinan tertinggi perusahaan ini dipegang “putra Indonesia atau anak negeri”. Herbet Ang dipercaya menggantikan Jason Lim yang merupakan warga negara Singapura. Sebelumnya Herbet adalah direktur penjualan selama lebih dari 10 tahun.

Selepas lulus dari jurusan Ilmu Komputer Universitas Binus pada 1997 dengan perdikat Best Graduate, karier pertama Herbet di Berca Hardaya Perkasa, sebuah perusahaan penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi perusahaan, solusi komunikasi pengukuran dan infrastruktur dan network service provider serta uji pengukuran (T&M) di Indonesia. Posisi terakhirnya di Berca sebagai Head of Commercial Business. Sepanjang kariernya selama 5 tahun di Berca, Herbet berhasil menorehkan prestasi sebagai Early Achiever and Achiever Club pada 2000 dan Best Employee tahun 2001.

Setelah 5 tahun di Berca, Herbet berlabuh di Acer Indonesia hingga sekarang. Posisinya sebagai Presiden Direktur Herbet bertanggung jawab memantau operasi bisnis dan arahan strategis perusahaan. Dia memimpin pertumbuhan Acer, inovasi pasar dan operasi sehari-hari. Dia juga memainkan peran penting dalam mengawasi strategi penjualan, pemasaran dan komunikasi. Di bawah kepemimpinannya, Acer Indonesia telah menerima penghargaan bergengsi seperti Top Brand Award, Indonesian Best Brand Award, Customer Service Nomor Satu di Indonesia untuk kategori notebook, Indonesian Customer Satisfaction Award dan The Most Social Brand yang setia di Facebook untuk kategori Elektronik.

Di tengah kondisi pasar PC dan laptop yang tergerus ponsel, tentu tidak mudah bagi Herbet memimpin Acer yang sebelumnya pernah menakhodai di industri ini. Tantangan berat dihadapinya. Melihat hasil riset Gartner, Inc data pangsa pasar dan penjualan laptop untuk awal tahun 2017 mengalami penurunan sekitar 11,5 persen sepanjang 2015-2016. Kabar segar dikeluarkan Gartner dari risetnya tahun ini ada sedikit kenaikan sekitar 2,4 persen.

Berikut hasil wawancara khusus SWA Online dengan pria kelahiran 1974 ini mengolah strategi menghadapi bisnis yang terdisrupsi di kantornya The Plaza Jakarta:

Bagaimana Acer pusat mempercayakan posisi tertinggi di kantor Indonesia pada orang Indonesia, padahal sejak awal hadir di sini selalu dipegang profesional dari luar negeri?

Acer Indonesia berusia 29 tahun, memang selalu dipimpin dari luar negeri. Pada 2014, saat Jason Lim akan resign, dilihat di internal siapa yang cocok menjadi penggantinya. Saat itu saya dipercaya untuk itu. Beberapa bulan ada semacam pembacaraan ini. Saya yakin setiap perusahaan akan melihat orang yang dapat membantu dan membawa perusahaan agar lebih baik lagi, jadi dalam hal ini track record yang dilihat, bagaimana talent di internal, kalau tidak ada baru dicari dari luar. Pada saat itu, saya ditawarkan, mereka melihat baik Jason maupun kantor regional, saya dianggap bisa take over. Saya dianggap sudah siap dari sisi kultur, pengenalan perusahaan, dan strategi ke depan agar kesinambungan ini dapat berjalan dengan baik.

Apa target Acer pusat pada Anda?

Pada saat peralihan tampuk pimpinan, sedang terjadi perubahan di dunia PC yang luar biasa besar, sampai hari ini pun perubahan itu terasa. Mandat yang diserahkan ke saya adalah menjaga eksistensi Acer di pasar Indonesia, serta mempertahankan posisi pasar kami terutama di pasar PC yang saat itu masih menempati top 2 brand di Indonesia. Saya juga mengemban tugas bisa menjalankan transformasi perusahaan agar bisa menghadapi pasar yang terdisrupsi ini.

Apa saja yang dilakukan selama 3 tahun memimpin Acer Indonesia?

Kami melakukan beberapa langkah transformasi mengadaptasi dengan kondisi di luar. Tentu saja ini sejalan dengan tranformasi di Acer Global. Kami bukan sekadar PC company, tapi harus menjadi PC Plus Company. Apa itu PC Plus Company? Seperti kita tahu, untuk produk konsumsi konten, Acer adalah merek paling lengkap dari sisi range of product dibanding provider lain. Segala jenis laptop ada di Acer bahkan yang paling tipis di dunia, begitu juga yang bisa dilipat, dan layarnya bisa dilepas dari keyboard. Sampai hari ini kami masih memegang rekor itu. Laptop Acer paling tipis yang baru diluncurkan tebalnya hanya 8,9 milimeter dengan berat 1,1 kg dengan bahan metal, sehingga walaupun tipis kuat body-nya. Ini paling tipis di dunia, bahkan kami juga ada produk dengan layar bisa dilipat dan dilipat.

Beralih ke deskstop, kami juga sediakan dengan range product paling lengkap, begitu juga yang all in one ada. Lalu produk lain Acer adalah proyektor, monitor, tablet, dan ponsel. Semua produk konsumsi kami sediakan.

Kami juga ada produk server, untuk memberikan layanan klien yang membutuhkan storage high end. Acer juga masuk pada high performance computing. Ini merupakan produk yang dibutuhkan korporat yang membutuhkan server dengan performa yang tinggi, terutama perusahaan yang membutuhkan simulasi grafis tinggi contoh institusi pendidikan tinggi, perusahaan riset dan perkiraan cuaca.

Tadi saya sampaikan Acer sebagai PC Plus Company, untuk Plus-nya, kami juga masuk ke software dan servcies. Ketika kita masuk ke bisnis enterprise, tentu tidak terlepas dari layanan software. Contoh di perbankan dan edukasi, setiap PC yang ada di institusi ini harus dikontrol terpusat, di sinilah peran produk Acer itu yaitu Virtual Deskstop Interface (VDI). Contoh lain, Acer juga sudah masuk ke bisnis digital signage, tapi bukan sekadar menyediakan layar untuk menyampaikan pesan. Kami punya hardware, yang juga didukung software yang bisa mendukung content management-nya. Kita bisa merancang skedul penayangan tiap layar yang dikelola Acer konten manajemen. Bukan hanya itu, kami juga bisa mengeluarkan analisa data sepanjang hari masuk ke ruang dimana layar tersebut berada. Ini bisa digunakan untuk menganalisa konsumen atau calon konsumen klien yang menggunakan jasa ini.

Yang terbaru, kami menawarkan layanan transport solution. Acer adalah pemain paling besar di Taiwan untuk bus validator, mulai dari tap kartu, skedul bus sampai ke solusi parkir. Di sana sudah dijalankan parking meter. Layanan baru ini baru kami tawarkan.

Jadi PC Plus Company yang menjadi strategi Acer sekarang adalah bagaimana perusahaan kami menjadi solusi kondisi saat ini. Kami memiliki produk pemantau kondisi udara dalam ruangan. Ini merupakan solusi korporat, jadi dengan memasang produk IoT (internet of things) ini bisa melihat kondisi udara yang buruk di gedung tersebut. Kami juga memiliki produk IoT lain antaranya untuk mengawai hewan peliharaan dan smart watch yang bisa mendeteksi kondisi kesehatan kita.

Strategi lain apa yang sudah dijalankan dalam menghadapi kondisi perubahan bisnis yang cepat ini?

Acer berkomitmen menjaga kualitas layanan terbaik sejak dulu hingga sekarang. Maka itu didaulat sebagai customer services terbaik. Maka itu untuk menjalin komunikasi tanpa batas dengan konsumen di seluruh Indonesia, kami selalu menjaga kualitas layanan jaringan purnajual yang dapat ditemui di 101 lokasi di 80 kota di 34 provinsi di Indonesia. Layanan terbaik diberikan juga dengan kemudahan akses melalui berbagai kanal yaitu Acer Contact Center dengan tarif lokal 1500-155 dan media sosial selama 24 jam setiap harinya. Di gerai-gerai customer services ini, Acer juga ingin memaksimalkan layanan bukan saja menyediakan layanan purnajual Acer, tapi juga layanan lain yang dibutuhkan konsumen saat ini. Jadi ada semacam adding value di gerai custober services Acer Indonesia yang jumlahnya ratusan itu.

Saya percaya kondisi bisnis saat ini hanya bisa dihadapi dengan kolaborasi. Maka itu kami terus mengembangkan layanan di customer services kami yang sudah dikenal bagus layanannya dengan menghadirkan solusi yang dibutuhkan konsumen dengan menggandeng rekan-rekan bisnis yang kuat dan berpengalaman di bidang itu. Kami terus mengasah kemampuan people di internal Acer, juga mencari talent terbaik yang bisa mendukung terobosan solusi yang kami tawarkan.

Untuk produk ponsel sejak tahun lalu, strategi kami lebih ke B2B, jadi tidak lagi menjual di pasar ritel. Saya tidak bisa sebutkan jumlah perusahaannya, yang jelas cukup banyak. Kami melihat pasar B2C sangat read ocean, kami mencari blue ocean.

Siapa saja sekarang klien Acer Indonesia untuk layanan PC Plus-nya?

Kami tidak bisa sebutkan nama-nama perusahaannya, yang jelas ada di industri kesehatan (rumah sakit), edukasi dan pemerintahan daerah. Kami cukup menaruh effort besar untuk layanan Acer Server Storage. Selanjutnya, kami mulai masuk ke solusi transportasi dan digital signage yang akan menjadi perhatian tahun depan. Tahun ini belum ada klien di dua solusi ini.

Dengan langkah trasnformasi ini, bagaimana pertumbuhan bisnis Acer Indonesia saat ini?

Saat ini memang pendapatan hardware, penjualan PC dan laptop masih menjadi main contributor, saya yakin pemain lain juga, lebih dari 50 persen kontribusinya. Tapi kami melihat ini terus berevolusi, bagian-bagian lain perlu didorong untuk dikembangkan. Transformasi yang kami lakukan sepanjang ini, merupakan kesadaran bahwa saat ini tidak ada perusahaan yang bisa langgeng dengan singgle product. Perubahan menjadi keharusan. Penurunan pasar PC dan laptop ini terjadi di dunia. Tahun ini penjualan Acer Indonesia dibanding tahun lalu tumbuh dobel digit secara overall.

Sekarang dengan industri yang berubah cepat, apakah PC akan hilang dari pasar? Saya yakin tidak mungkin, setiap perusahaan membutuhkan PC, bentunya seperti apa itu yang terus kami riset dan kembangkan agar sesuai dengan kondisi kebutuhan pasar saat ini. Acer terus menghadirkan kategori baru untuk menjawab ini.

Tapi kami tidak bisa di sana saja, sumber daya kami yang bagus dalam melayani itu, mengapa tidak saya me-leverage ini? Makanya kami sediakan value added di customer services channel kami. Kami terus mengembangkan revenue stream baru. Bisnis enterprise kami tumbuh dibanding tahun lebih dari dobel digit karena kami terus memaksimalkan bisnis solusi Acer di Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved