CEO Interview

Judi Achmadi: Telkomsigma Siap Fasilitasi Sistem TI UKM

Judi Achmadi: Telkomsigma Siap Fasilitasi Sistem TI UKM

Salah satu misi utama rangkaian digital visit yang dilakukan Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley, Amerika Serikat, pada Februari 2016 lalu adalah mendekati Google untuk membantu perkembangan internet di desa-desa Indonesia dalam upaya membangun infrastruktur berbasis digital di Tanah Air.

Telkomsigma(datar)

Judi Achmadi, CEO Telkomsigma

Nah, sejalan dengan program pemerintah akan perkembangan Indonesia menjadi berbasis digital, Telkomsigma yang merupakan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Tekom) memastikan akan terus meningkatkan dan berkontribusi dalam program yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Peran Telkomsigma dalam mendukung pengembangan infrastruktur digital di antaranya dengan membantu sistem TI para UKM. Telkomsigma memberikan layanan solusi banking untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sejak Juni 2015. Tahun ini ditargetkan menambah 100 BPR yang bergabung, sehingga total semuanya 200 BPR bergabung di sistem ini sampai akhir tahun 2016. Secara nasional, target jangka panjang adalah 1.600 BPR seluruh Indonesia bergabung.

Menurut Judi Achmadi, CEO Telkomsigma, ada alasan tersendiri mengapa UKM menjadi prioritas pihak yang penting digarap.”Keberhasilan digitalisasi ekonomi ditentukan oleh tiga pihak: perbankan, entrepreneur dan government. Jadi, jika kami garap BPR itu terkait dengan perbankan dan UKM (entrepreneur), “ jelas bos dari sekitar 1.200 karyawan yang menerapkan gaya kepemimpinan dirinya sebagi role model sebagaimana dilakukan tokoh Jack Welch, itu.

Untuk mengetahui lebih lengkap bagaimana peran Telkomsigma dalam membantu pemerintah mengembangkan infrastrukstur digital, berikut ini petikan wawancara dengan Judi yang bergabung di Telkomsigma sejak Juni 2012. Pria lulusan Beijing University, China dan The Kellogg Management University Chicago, Amerika Serikat ini dengan santai menerima wawancara SWA Online di ruang kerjanya lantai 7 Menara DEA, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Telkomsigma (tegak)

Bagaimana Telkomsigma merespons kunjungan Presiden Jokowi ke Silicon Vallley baru-baru ini?

Kami memberikan kontribusi untuk bangsa, silakan berkarya di atas cloud Telkomsigma. Ini kami wujudkan dengan mendukung para startup yang tergabung di Indigo Creative Nation yang dibina Telkom Group. Layanan cloud ini free untuk para startup yang akan mengembangkan kreativitas dalam membuat aplikasi. Tahun ini tren industri yang kami garap masih di cloud dan data center.

Telkomsigma juga akan mengembangkan data center untuk UKM, sehingga kami perkuat dengan mengakuisisi perusahaan data center lain.

Yang jelas, tahun ini Telkomsigma akan masuk ke pasar small medium enterprese atau UKM lebih luas lagi. Tujuannya untuk mendigitalisasi ekonomi ke kegiatan usaha para UKM.

Potensi UKM Indonesia masih sangat besar. Dari sekitar 60 juta UKM kita, tapi yang clear identifikasi untuk potensial digarap cuma 10 juta.

Bentuknya seperti apa?

Salah satunya, kami menawarkan layanan solusi banking untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sejak Juni 2015. Tahun ini ditargetkan menambah 100 BPR yang bergabung, sehingga total semuanya 200 BPR bergabung di sistem ini sampai akhir tahun 2016. Secara nasional, target jangka panjang adalah 1.600 BPR seluruh Indonesia bergabung.

Berapa nilai investasi pembuatan solusi banking BPR ini?

Tidak banyak, karena solusi ini meng-copy waktu Telkomsigma mengerjakan proyek Bank Jatim.

Apa manfaat implementasi solusi banking BPR ini?

Sistem ini tidak hanya menguntungkan bagi BPR, tapi juga buat nasabah dan pemerintah. Beberapa benefitnya antara lain: – Jika nasabah online, maka akan menjadi bagian dari sistem perbankan nasional, contoh tersambung dengan ATM banyak bank. – Pengawasan pemerintah dalam hal ini Otoritas Jasa Keungan (OJK) lebih mudah. – Biaya investasi atau operasional lebih murah, karena ada sistem sharing economy dengan bank lain. – Sistem ini sangat handal karena memiliki back up data. – Semua jenis transaksi perbankan bisa dilakukan di sistem ini. – Pengoperasian lebih mudah. – Hargga affordable alias terjangkau, karena tiap transaksi BPR hanya dikenakan biaya Rp1.000.

Selain solusi banking BPR, apalagi proyek yang sudah dikembangkan Telkomsigma untuk mendukung pembangunan infrastruktur digital?

Selama tahun 2015 Telkomsigma menjalin sinergi dengan komunitas Forum IT BUMN, yang memberikan kesempatan kepada perusahaan milik negara untuk berkontribusi dan terus berinovasi berupa sistem yang terintegrasi dalam melayani publik.

Sinergi yang dijalin Telkomsigma antara lain dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggarap layanan e-ticketing Commuter Line. Aplikasi perizinan online Kementerian Perhubungan yang mengandalkan data center milik Telkomsigma yaitu Always On untuk proses perizinan rute penerbangan, izin usaha, izin terbang dan pengaturan slot secara online.

Sedangkan sinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Telkomsigma menerapkan aplikasi machine to machine (M to M) dalam rangka meningkatkan layanan sistem perizinan penggunaan frekuensi radio yang terintegrasi.

Telkomsigma juga mengaplikasikan piranti enterprise resource plan (ERP) system application and products in data processing (SAP) pada PT Inalum (Persero) dan PT Kimia Farma (Persero) sebagai solusi meningkatkan kapasitas kedua perusahaan menjadi korporasi berskala global.

Selain itu, Telkomsigma mendukung Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta membangun pemerintahan yang bersih dan transparan melalui penyediaan solusi sistem pembayaran pajak berbasis online.

Untuk memenuhi kebutuhan solusi ICT industri perbankan dan industri keuangan lainnya Telkomsigma menyediakan solusi dan layanan infrastruktur IT yang handal. Dengan konsep dasar Laku Pandai yang menyediakan Layanan Perbankan tanpa Kantor Cabang yang tentu membutuhkan infrastruktur IT yang handal dan efisien, telkomsigma hadir untuk tumbuh bersama industri perbankan dan financial industri dengan solusi laku pandai sesuai dengan aturan BI dan OJK, guna menjangkau kelompok masyarakat kurang beruntung di pedesaan dan daerah terpencil.

Bagaimana target bisnis Telkomsigma tahun 2016?

Tahun 2016, Telkomsigma memiliki target pencapaian triple double digit dengan berbagai disruptive program, di antaranya aplikasi RITS (on customer budget), manage all (IT outsource), data center tier 2, yang semuanya didukung penuh pemegang saham terutama Telkom sebagai induk perusahaan.

Telkomsigma meyakini dengan berbagai sinergi yang telah terjalin selama ini dapat mendukung pengembangan sistem IT baik di lingkungan BUMN maupun pemerintahan yang masih memerlukan sentuhan perubahan, baik dalam aplikasi maupun intrastruktur IT untuk menjadikan Indonesia berbasis digital.

Bagaimana dengan kinerja tahun 2015?

Selama tahun 2015 bisnis Telkomsigma tumbuh 40% dibandingkan tahun 2014. Sedangkan industri hanya naik 20% pada 2015. Kenaikan 40% itu sumber pendapatannya disokong oleh bisnis sistem integrasi 50%, data center 35% dan managed services 15%.

Sejak tahun 2014 Telkomsigma lebih banyak melayani klien dari private company dengan komposisi 60%, sedangkan sisanya 40% di proyek pemerintahan.

Untuk mencapai visi Telkomsigma sebagai The King of IT Service Company in the Region, perseroan akan lebih agresif dalam membangun infrastruktur berbasis digital untuk berbagai industri di Indonesia. Saat ini Telkomsigma tidak hanya dipercaya di lingkungan Grup Telkom, tapi juga bekerja sama dengan lebih dari 500 perusahaan sebagai mitra bisnis. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved