CEO Interview Editor's Choice

Jurus Kepemimpinan Tom Aaker di Standard Chartered Bank Indonesia

Jurus Kepemimpinan Tom Aaker di Standard Chartered Bank Indonesia

Tom Aaker memulai karier di Standard Chartered Bank lebih dari 20 tahun yang lalu, dan telah ditempatkan di berbagai wilayah, sebelum akhirnya dia diangkat sebagai CEO di Zambia, kemudian Qatar dan terakhir di Indonesia tahun 2009-2014. Bagaimana gaya kepemimpinan nya di Standard Chartered Indonesia? Tom Aker memaparkannya kepada Ario Fajar dari SWA Online:

Tom Aaker

Apa saja tantangan terberat yang dihadapi perusahaan ini ketika Anda mulai menjabat CEO?

Tantangan terberat saat memulai tugas di Indonesia adalah kinerja keuangan bank kami di Indonesia yang masih rendah, serta masih perlu dikembangkannya etos kepemimpinan di berbagai lini.

Bagaimana Anda melakukan pathfinding (mencari terobosan) untuk mengatasi tantangan di atas?

Sederhana, saya menerapkan gaya kolaboratif untuk mencari terobosan dalam mengatasi tantangan yang ada. Tim pendukung utama saya tentunya dewan direksi yang saya pimpin atau kami sebut sebagai ‘management committee’. Saya selalu mencoba memperoleh pendapat dan ide dari seluruh anggota direksi, baru setelah itu saya membuat suatu keputusan. Menurut saya, terobosan yang baik adalah terobosan yang dipahami dan didukung oleh tim saya.

Apa saja terobosan bisnis yang Anda lakukan sampai sekarang (atau sebelum berhenti sebagai CEO)? Berikan beberapa contoh terobosan bisnis yang dilakukan? Bagaimana hasilnya?

Terobosan utama saya adalah komunikasi internal. Saya kerap menyelenggarakan kegiatan town-hall atau temu-wicara dengan berbagai kelompok karyawan Standard Chartered Bank di Indonesia -mulai dari town hall skala kecil dengan target karyawan tertentu, sampai kegiatan yang dihadiri oleh seluruh lapisan karyawan. Ini saya lakukan untuk menjelaskan kebijakan dan strategi bisnis, memperoleh dukungan serta menciptakan antusiasme dari seluruh staf. Tidak cukup sampai disitu, dengan bantuan tim Corporate Affairs, saya juga berkomunikasi melalui CEO broadcasts atau e-mail-curah khusus dari CEO, termasuk juga penyampaian pesan secara kreatif melalui video di intranet atau layar LCD kami. Tidak kalah pentingnya, saya juga melakukan sesuatu yang lebih konvensional, yaitu menyambangi dan berdiskusi langsung dengan para staf di meja kerja mereka masing-masing, yang saya sebut sebagai management by walking around.

Bagaimana Anda melakukan aligning (penyelarasan organisasi) agar organisasi lebih lincah, lentur dan efektif? Kenapa perlu dilakukan penyelarasan? Apa saja penyelarasan yang dilakukan? Bagaimana melakukan penyelarasan (berikan beberapa contohnya)? Bagaimana hasil organisasi setelah diselaraskan?

Penyelarasan yang utama saya lakukan adalah di tingkat direksi atau management committee. Secara bertahap saya melakukan perubahan komposisi di tingkatan ini, sehingga akhirnya saya dikelilingi oleh tim pilihan saya yang solid, yang membuat saya merasa nyaman dan percaya bahwa kami dapat bekerjasama dengan baik, bahkan pada saat saya sedang tidak berada di tempat, misalnya saat cuti. Saya selalu mengumpamakan, seorang pemimpin yang baik ibarat as tengah dari jari-jari ban sepeda motor. Ia harus dikelilingi oleh tim yang baik, yang memberikan dukungan dan kekuatan yang menyeimbangkan satu sama lain.

Tom Aaker (tegak)

Bagaimana Anda melakukan empowering (pemberdayaan karyawan)? Bagaimana kondisi karyawan sebelum diberdayakan? Bagaimana cara melakukan pemberdayaan? Berikan beberapa contoh pemberdayaan yang dilakukan? Seperti apa hasil pemberdayaan? Apa saja yang dilakukan Anda agar menjadi panutan di perusahaan?

Memberdayakan karyawan berarti mempercayai mereka, dan pada saat yang bersamaan memberikan ‘peralatan’ yang mereka perlukan untuk melakukan pekerjaan mereka, seperti misalnya pelatihan, stimulasi dan tentunya otoritas. Di Standard Chartered Bank kami percaya dengan leading by example atau memimpin melalui keteladanan, saya harus memberi contoh akan makna kepemimpinan melalui kepemimpinan saya sendiri.

Saya juga berusaha untuk give the credit, take the blame atau memberi penghargaan, menerima kesalahan. Tidak mudah, tapi hasilnya luar biasa untuk memupuk kepemimpinan yang baik di seluruh lini karyawan.

Dari empat pilar kepemimpinan di atas: pathfinding, aligning, empowering dan modelling, mana yang paling banyak menyita perhatian Anda? Kenapa seperti itu?

Saya rasa, empowering atau pemberdayaan adalah yang paling penting, wilayah itulah yang paling menyita perhatian saya. Saya percaya, jika setiap orang di suatu perusahaan atau organisasi merasa diberdayakan dan dilibatkan, maka semua orang akan dapat menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dan seluruh organisasi-pun akan lebih berprestasi.

Bagaimana Anda melakukan eksekusi terhadap program-program yang telah direncanakan?

Sederhana, sebagai satu tim, itu cara terbaik.

Apa saja milestone/ tonggak-tonggak penting yang Anda lakukan/pimpin selama menjadi CEO perusahaan ini?

Bagi saya, tonggak utama yang saya pancangkan adalah menerapkan definisi saya akan Kepemimpinan: “Seorang pemimpin memilih orang-orang terbaik untuk ditempatkan di sekelilingnya. Kemudian, ia berdayakan orang-orang tersebut dan melibatkan mereka dengan cara memberikan semangat, dukungan, pengakuan dan penghargaan.” Pada gilirannya, itu mengantarkan saya memimpin suatu organisasi yang beroperasi secara efektif, efisien, dan memberikan keuntungan optimum bagi seluruh pemangku kepentingan kami di Standard Chartered Bank, termasuk tentunya investor, staf dan masyarakat secara keseluruhan.

Setelah tidak menjabat sebagai CEO, apa aktivitas Anda? Apa ambisi karier ke depannya?

Setelah lebih dari 20 tahun di melanglang buana bersama Standard Chartered Bank, saya rasa sekarang saat yang tepat untuk pensiun. Saat ini saya telah kembali ke negara saya, Amerika, dan menikmati waktu bersama keluarga besar saya. Setelah saya siap untuk kembali ke dunia profesional nanti, saya berencana untuk masuk ke dunia politik, sambil menjadi dosen dan melakukan kegiatan sosial nirlaba. Banyak ya? Itulah mungkin cara yang bisa saya lakukan untuk terus memberikan kontribusi bagi kebaikan bersama. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved