CEO Interview Editor's Choice

CEO Trisula: 2015 Targetkan Pertumbuhan Bisnis 20%

CEO Trisula: 2015 Targetkan Pertumbuhan Bisnis 20%

Tahun 2014 akan segera berganti. Banyak pemimpin perusahaan sibuk menyiapkan amunisi. Sejumlah agenda dan rencana telah dirancang guna mempersiapkan diri di tengah isu-isu yang akan berkembang ditahun depan. Salah satunya Trisula Group yang menatap optimis bisnis di tahun bershio kambing kayu itu.

Bagi sebagian korporasi, tahun 2014 memang bukanlah tahun yang mendatangkan hoki. Pasalnya, gejolak politik dalam negeri dituding menjadi penyebab kelambatan pergerakan bisnis disegala sektor. Namun bagi Trisula itu bukan menjadi alasan besar untuk tidak tetap tumbuh. Buktinya tahun 2014 perusahaan ini masih tetap tumbuh sekitar 15% dari tahun lalu.

Trisula Group menjalankan empat bisnis utama. Bisnis pertama adalah tektil di mana telah menggarap pasar ekspor. Kedua, bisnis garmen dengan mengelola merek seperti Jobb, UniAsia, G2000, Man Club, dan masih banyak lagi.

Di bisnis furnitur, perusahaan ini memayungi PT Chitose International Tbk di mana telah 30 tahun berpengalaman dan memiliki 22 distributor dan 850 agen.

Terakhir, grup ini juga masuk ke sektor properti dengan proyek-proyek besar antara lain Ciputra International, dan Allila di Uluwatu, Bali. “Kami akan lakukan yang terbaik untuk tahun depan. Ibaratnya, cangkul, tanam bibit, siram lalu menuai,” kata Kiky Suherlan, Chairman dan Chief Executive Officer Trisula Group.

Kiky Suherlan, Chairman and CEO Trsiula (tengah berdasi merah) bersama board of directors - istimewa

Kiky Suherlan, Chairman and CEO Trsiula (tengah berdasi merah) bersama board of directors – Ist

Kiky yakin, tahun depan akan lebih menarik dari tahun 2014. Untuk itu, ia mengandalkan seluruh bisnis untuk menggarap peluang pasar yang kian terbuka. “Tidak ada satu bisnis yang menjadi backbone bagi perusahaan. Semua sama, harus bisa tumbuh merata,” Kiky menandaskan.

Lalu, apa strategi Trisula untuk berkompetisi tahun dep Online, Ario Fajar, dengan Kiky.

Bagaimana Trisula menatap prospek bisnis tahun depan?

Kami menatap tahun depan cukup positif. Secara umum jika melihat pemerintahan yang baru dibentuk, kami percaya pertumbuhan ekonomi akan berjalan baik dan berdampak baik pula bagi bisnis kami.

Bagaimana dengan kenaikan harga bahan bakar minyak. Apakah mengganggu bisnis Trisula?

Dampaknya akan ada dua. Pertama, jangka pendek tentu ada kenaikan biaya-biaya. Tapi di sisi lain, akan terjadi peningkatan daya beli.

Apakah kenaikan BBM cukup membebani perusahaan?

Ada sedikit cost push seperti inflasi akan terdorong 1-2%, tapi itu wajar-wajar saja. Dampaknya tentu akan terasa diseluruh bisnis yang kami miliki.

Bagaimana dengan isu kenaikan upah buruh?

Kami tidak terlalu khawatir akan isu itu karena kami bisa siasati dengan kenaikan produktivitas. Dimanufaktur misalnya, dengan melakukan otomasi, industrial engineering sehingga efisiensi meningkat

Berapa jumlah karyawan yang dikelola oleh grup hingga saat ini?

Di tekstil kami memiliki 950 karyawan, digarmen ada 5.100 orang, di sektor ritel berjumlah 730 karyawan, bisnis furnitur mengelola 400 orang dan properti ada 220 karyawan.

Trisula-Direksi-500x312

Apakah dampaknya akan cukup besar?

Iya, tetapi selama produktivitas naik, saya rasa kami cukup optimis. Kami juga sudah membuat budget untuk tahun depan dengan kenaikan itu.

Bagaimana Anda menyiapkan perusahaan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015? Kami tidak takut menghadapi MEA 2015, justru kami senang kalau pasar lebih dibuka. Tentunya hal itu akan memberi ruang lebih banyak lagi kepada perusahaan lain, termasuk Trisula. Lagi pula, kami telah lebih dulu masuk ke pasar internasional.

Misalnya?

Kami mempunyai distribusi dan jaringan di Singapura, Australia, Malaysia. Jadi jika pasar bebas mau dibuka, ya dibuka saja. Kami tidak ada strategi khusus untuk menghadapi itu. Keyakinan kami hanya satu yakni kita harus mempunyai daya saing, baik sumber daya manusia ataupun mutu.

Bagaimana evaluasi bisnis 2014? Apakah tercapai semua?

Secara keseluruhan, bisnis berjalan cukup oke, mungkin sudah mencapai 90% lebih.

Apakah tahun 2014 tidak semenarik tahun sebelumnya?

Tahun ini cukup menarik karena kami tetap tumbuh dari 2013 ke 2014 dimana kenaikan secara keseluruhan sekitar 15%. Sebenarnya kami bisa lebih tumbuh lagi tapi karena ada pemilihan umum dan kenaikan bunga, maka kenaikannya tidak terlalu maksimal.

Dari beberapa bisnis yang dijalankan, mana yang menjadi tulang punggung perusahaan?

Tidak ada yang menjadi backbone grup. Semuanya sama rata. Misalnya bisnis tekstil menyumbangkan kontribusi kurang 20% dari total usaha. Tapi secara keseluruhan kami mengandalkan semua bisnis yang dijalankan.

Jadi tahun depan tidak ada bisnis yang menjadi andalan?

Kami tidak hanya mengandalkan satu bisnis saja. Kami coba diversifikasi supaya tidak tergantung pada salah satu bisnis pilar. Jadi, jika satu bisnis tidak berjalan dengan baik, maka grup akan mengandalkan bisnis lain.

Tapi kekuatan grup sebenarnya dibisnis apa?

Kami masih kuat disektor retail di mana pertumbuhannya sangat pesat.

Indikatornya?

Setelah go public dua tahun lalu, jumlah outlet kami bertambah dari 160 outlet menjadi 300 outlet. Merek yang kami kelola juga bertambah dari 4 merek menjadi 7 merek.

Berapa ekspektasi pertumbuhan bisnis secara keseluruhan tahun depan?

Tumbuh 20% cukup possible tahun depan. Kami akan berbuat yang terbaik saja. Ibaratnya, cangkul, tanam bibit, siram, lalu menuai hasil.

Tantangannya tahun depan seperti apa?

Dari tahun ke tahun tantangannya masih tetap sama yakni bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia untuk bisa melahirkan generasi pemimpin selanjutnya. Kenapa? Karena tentunya dengan pertumbuhan usaha yang kian pesat, maka dibutuhkan leader-leader yang solid untuk 15-20 tahun ke depan.

Apakah itu berarti perusahaan kekurangan pemimpin?

Kami tidak kurang, terapi kalau mau pertumbuhannya lebih banyak, jumlah calon pemimpin juga harus tumbuh. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved