Profile CEO Interview

Prita Kemal Gani Menyatukan ASEAN dengan Jaringan PR

Prita Kemal Gani Menyatukan ASEAN dengan Jaringan PR

Baru-baru ini Pendiri dan Direktur LSPR Jakarta, Prita Kemal Gani, menerima penghargaan bergengsi ASEAN People’s Award. Penghargaan ini diberikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 21 November 2015.

ASEAN People’s Award merupakan wujud penghormatan terhadap warga negara atau organisasi yang telah membuat kontribusi terhadap persatuan dan kepeduliaan komunitas ASEAN.

Di bidang public relations (PR), Prita Kemal Gani, telah berpikir secara global untuk meningkatkan profesi PR dengan menyatukan semua asosiasi PR dan praktisi di ASEAN melalui ASEAN Public Relations Network. Organisasi ini bertujuan untuk konektivitas, persahabatan dan mutual understanding antara negara anggota ASEAN. ASEAN Public Relations Network telah berdiri sejak 2014 dan rutin menggelar kegiatan yang bermanfaat bagi penggiat PR pada umumnya dan terutama bagi anggotanya.

Prita Kemal Gani, penerima penghargaan ASEAN People's Award saat KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Prita Kemal Gani, penerima penghargaan ASEAN People’s Award saat KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia (photo by Jeihan SWA)

Apa komentar Anda setelah mendapat penghargaan ASEAN People’s Award (APA) 2015?

Saya merasa lebih tertantang untuk melakukan konektivitas yang lebih banyak lagi di negara-negara ASEAN. Di negara-negara berkembang di ASEAN, bidang public relations masih cukup baru, saat ini masih banyak dipegang oleh PR dari negara-negara Barat. Agar mempercepat perkembangan bidang PR di negara ASEAN lain, kami mengajak mereka untuk belajar dan sharing bersama-sama.

Apa saja kriteria untuk mendapatkan ASEAN People’s Award 2015?

Individu atau organisasi yang melakukan kegiatan untuk mempersatukan masyarakat ASEAN. Yang hasil dan manfaatnya dirasakan oleh negara-negara ASEAN. Peserta harus menunjukkan prestasi dalam upaya membangun masyarakat ASEAN di berbagai bidang seperti, pencapaian perdamaian, stabilitas, kemakmuran, solidaritas, identitas budaya yang kuat, pengembangan masyarakat, kerjasama lintas budaya dan pemahaman, mempersempit kesenjangan pembangunan, pemenuhan hak asasi manusia, dan meningkatkan konektivitas.

Kegiatan apa saja yang Anda lakukan untuk pengembangan masyarakat ASEAN?

Pertama, saya mengajak seluruh ketua atau presiden dari asosiasi PR di 10 negara untuk bersama-sama melakukan kegiatan seperti seminar atau konferensi yang membahas tentang isu-isu di negara ASEAN di antaranya gender, keluarga, lingkungan, kebudayaan dan seni. Ini menjadi wadah untuk berdiskusi dan membantu mentransformasikan perbedaan budaya antar bangsa menjadi satu budaya ASEAN.

Selain itu, saya juga membuat standar sertifikasi untuk seluruh PR di ASEAN. Karena saya ingin PR di Indonesia memegang peran penting bagi negara-negara ASEAN untuk memberi arah dan petunjuk. Inilah yang membuat Kementerian Luar Negeri Indonesia memilih saya sebagai wakil untuk ASEAN People’s Award.

Sejak kapan kegiatan tersebut aktif dilakukan?

Kegiatan untuk pengembangan PR di ASEAN mulai aktif sejak Inagurasi ASEAN PR Network bulan Juni 2014. Namun sebenarnya sejak tahun 1997 saya telah berkeliling di negara-negara ASEAN untuk mempererat persatuan PR. Karena saya ingin kita punya standar sendiri di bidang kehumasan yang selama ini masih berkaca pada negara-negara Barat. Sekarang sudah saatnya negara-negara Barat belajar dari PR di ASEAN.

Dampaknya apa saja?

Inisiatif yang dilakukan Indonesia bisa memperkuat persahabatan antar PR di ASEAN. Contohnya, corporate communication dari perusahaan telekomunikasi di Thailand bisa terkoneksi dengan PR dari perusahaan telekomunikasi di Indonesia untuk bertukar informasi. Dari koneksi inilah kita belajar satu sama lain.

Bagaimana tantangan dunia PR memasuki tahun 2016?

Bahwa di dalam PR yang terpenting adalah satu suara secara internal dan kemudian mengkomunikasikannya secara eksternal. Kalau eksternal yang didahulukan sementara internal belum baik, informasi bisa tidak akurat. Kita tidak bisa membuat semua orang mempunyai persepsi yang sama dengan kita, tetapi kalau kita punya informasi yang benar, akurat dan menarik secara otomatis orang akan mengacu pada informasi tersebut. Baik dari pemerintahan, swasta, serta NGO harus mengutamakan informasi yang jelas kepada publik.

Contohnya, informasi pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta masih belum tersedia dengan baik. Padahal informasi harus tetap disediakan meskipun proyek pembangunan ini masih lama untuk selesai. Sehingga publik tahu sudah sejauh mana pembangunan MRT dan kapan bisa digunakan. Ini dapat memberi harapan bagi masyarakat bahwa kapan solusi kemacetan jalan raya di Jakarta bisa teratasi.

Apa saja keunggulan PR di Indonesia?

Sebenarnya tenaga humas di Indonesia sudah lebih banyak dibandingkan negara-negara tetangga. Ini berarti penduduk Indonesia lebih melek humas dibandingkan kawan-kawan kita di negara ASEAN. Kemudian pemanfaatan digital dalam bidang humas juga sudah luar biasa. Seperti Jokowi, Ahok, dan Ridwan Kamil sudah punya akun sosial media sehingga dapat terhubung dengan warganya.

Apa saja yang harus dibenahi dunia PR di Indonesia?

Butuh effort lebih terhadap sistem komunikasi. Butuh pertimbangan yang matang terhadap pengelolaan informasi, apakah informasi yang kita sebar memberi dampak kebaikan atau justru sebaliknya jika kita tidak menginformasikan dengan jelas kepada masyarakat. Dalam PR terdapat istilah “if never been heard, meaning you never said”, jadi selama kita tidak mengungkapkan bagaimana orang bisa tahu kondisi yang terjadi.

Apa saja rencana terkait pengembangan bisnis London School of Public Relations (LSPR) di tahun 2016?

LSPR akan mengembangkan program doktor atau S3. Selain itu, terdapat program pendidikan jarak jauh, yaitu LSPR Innovation Network. Bagi mahasiswa di luar Jakarta dapat belajar dengan metode 50% secara online dan 50% tatap muka. Adapula LSPR Global Network, yang telah bermitra dengan 43 kampus di 43 negara. Sistem online memungkinkan pertukaran program antar kampus. Seperti program postgraduate LSPR bisa ditawarkan di Salford University di Manchester, Inggris dan sebaliknya.

Bagaimana prospek bisnis, khususnya dunia pendidikan bidang humas pada tahun 2016?

Profesi PR memiliki keuntungan berkat era informasi. Semua orang bisa memproduksi dan menyebarluaskan informasi yang dapat memengaruhi opini publik. Bisa dibayangkan betapa kacaunya jika arus informasi tidak dikelola dengan baik. Hal ini membuat tugas PR menjadi lebih penting dan tenaganya lebih dicari. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved