CEO Interview

CEO SMF: Sudah Alirkan Dana KPR Rp 10,25 Triliun

Oleh Admin
CEO SMF: Sudah Alirkan Dana KPR Rp 10,25 Triliun

Di dunia kredit pemilikan rumah (KPR), mungkin yang kita lebih kenal adalah si penyalur KPR, seperti bank. Padahal ibarat permainan sepak bola demi menyarangkan gol ke gawang lawan, sebuah tim itu bukan hanya terdiri dari penyerang saja. Ada yang namanya pemain bertahan dan pemain tengah.

Bila melihat hal itu, maka artinya penyalur KPR tidak bekerja sendirian. Ada pasar modal sebagai salah satu sumber dana, dan ada juga perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, seperti yang dilakoni oleh PT Sarana Multigriya Finansial/ SMF (Persero). Perusahaan BUMN ini bisa diibaratkan sebagai pemain tengah karena posisi dia berada antara pasar modal dan penyalur KPR.

Untuk mengetahui kiprah SMF dalam penyaluran KPR, berikut ini nukilan wawancara dengan Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF dalam media gathering yang diadakan di Anyer, Banten, Jumat (25/10/2013) malam.

Bagaimana peran SMF dalam pemilikan rumah di Indonesia?

Peran SMF tidaklah kecil, karena kami bertugas menyalurkan dana kepada para penyalur KPR. Perusahaan ini membuat kepemilikan rumah menjadi semakin terjangkau.

Kita ketahui bersama program pemerintah adalah menyediakan rumah yang layak dan terjangkau bagi rakyat Indonesia. Itu kan merupakan salah satu program pemerintah sehingga salah satu poin untuk mendukungnya adalah keterjangkauan kepemilikan rumah.

raharjo smfApa saja yang dilakukan SMF untuk mendukung program pemerintah itu?

Demi mendukung program pemerintah itu, kata dia, maka harus tersedia dana pembangunan perumahan yang efektif dan efisien, sehingga volume KPR pun berkesinambungan. Di mana pembiayaan KPR sendiri sifatnya jangka panjang, misalnya ada yang masa kreditnya sampai 20 tahun. Sehingga harus digunakan dana jangka panjang untuk mengatasi yang disebut dengan maturity mismatch atau kesenjangan jatuh tempo.

Belum lagi, sekarang ini, kondisi ekonomi sedang tidak stabil, yang disebabkan oleh krisis dari luar negeri, ditambah dengan kondisi dalam negeri yang bergejolak usai harga BBM bersubsidi dinaikkan pemerintah. Tentu kondisi ini mempengaruhi penyalur KPR dalam mencari dana. Menurut dia, kondisi keuangan Indonesia seharusnya stabil agar kredit-kredit jangka panjang seperti KPR ini, dapat dibiayai oleh sumber dana yang jangka panjang.

Apa tujuan utama didirikan SMF oleh pemerintah?

SMF didirikan oleh pemerintah untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan-pembiayaan keuangan, yaitu untuk meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan rumah yang terjangkau.

Di sini, peran SMF adalah untuk menyalurkan pinjaman jangka panjang ke penyalur KPR.

Maka, siapa saja yang menjadi klien SMF?

SMF menyalurkan dana ke bank BUMN (seperti BTN), bank swasta termasuk bank syariah (seperti Bank Mualamat), hingga bank pembangunan daerah (seperti Bank Nagari). Dukungan kepada para kliennya tersebut diberikan melalui tiga program, yaitu sekuritisasi, pembiayaan, dan pendukung.

Pertama, program sekuritisasi itu memfasilitasi transaksi sekuritisasi atas tagihan KPR milik penyalur KPR. Kedua adalah program pembiayaan yang menyediakan fasilitas pembiayaan sumber dana menengah atau jangka panjang pasar modal untuk penyalur KPR. Terakhir, yang termasuk dalam program pendukung, seperti program penjaminan terhadap KPR dan surat utang, dan program pendidikan dan pelatihan.

Penyalur KPR apabila sudah memproduksi KPR, dan juga sudah banyak volume KPR-nya lalu ada hak tagih KPR-nya itu disekuritisasi untuk diterbitkan EBA (efek beragun aset) untuk dijual ke pasar modal. Dan dibeli oleh para investor yang umumnya saat ini masih investor institusi.

Dari mana saja investor yang membeli sekuritisasi EBA?

Investor yang membeli kebanyakan berasal dari perusahaan asuransi, dana pensiun, perbankan, hingga perorangan.

Kemudian dana dari hasil penjualan EBA itu akan kembali ke penyalur KPR untuk disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk KPR

Nah, salah satu peran SMF adalah sebagai penata sekuritisasi.

Selain itu, SMF juga bisa menerbitkan obligasi atau MTN sebagai sumber pendanaan dalam memberikan pembiayaan ke penyalur KPR. Terkait ini, SMF terlebih dulu mengandalkan ekuitasnya sebagai sumber pendanaan.

Mengapa?

Karena memang keperluan perbankan ini tidak suatu waktu meminjam ke SMF. Dan kalau proses penerbitan obligasi itu memakan waktu.

Lantas, siapa target pembiayaan SMF?

Jadi, target pembiayaan SMF bukan langsung ke masyarakat, melainkan ke lembaga keuangan yang menjadi penyalur kredit. SMF tidak langsung kepada debitur KPR, melainkan sebagai pembiayaan sekunder.

Bagaima kinerja SMF kini?

Perkembangan kinerja SMF per September 2013. Disebutkan dia, aset SMF per akhir September kemarin sekitar Rp 7 triliun. Ada kenaikan sebanyak 33 persen dari periode yang sama tahun 2012.

smfDan untuk penyaluran pinjaman di tahun SMF elah menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp 1,74 triliun. Terdapat pertumbuhan sebanyak 17,57 persen dari Januari-September 2012.

Kewajiban atau liabilitas SMF berada di angka Rp 4,254 triliun. Naik sebanyak 60 persen dari September 2012. Sedangkan ekuitas perseroan per September lalu mencapai Rp 2,7 triliun.

Pendapatan dari Januari sampai September mencapai Rp 331 miliar, atau naik 30,67 persen dari September 2012 yang mencapai Rp 299 miliar.

Bagaimana perkembangan surat utang SMF?

Untuk surat utang yang diterbitkan SMF dalam bentuk obligasi maupun MTN selama Januari-September 2013, mencapai Rp 1,619 triliun. Tahun lalu, pada periode yang sama tercatat Rp 1,25 triliun. Jadi, ada kenaikan Rp 369 miliar atau 29,52 persen.

Indikator kinerja utama SMF adalah banyaknya dana yang telah disalurkan perseroan kepada penyalur KPR, baik itu melalui transaksi sekuritisasi maupun penyaluran pinjaman.

Kalau kita lihat prestasi SMF per September 2013, itu adalah total dana kumulatif yang dialirkan sudah capai Rp 10,25 triliun, yang merupakan penjumlahan dari dua transaksi, yaitu Rp 7,295 triliun dari penyaluran pinjaman dan Rp 2,955 triliun dari sekuritisasi.

Berapa jumlah debiturnya?

Jumlah debitur secara kumulatif sejak tahun 2005 yang dibiayai dari sekuritisasi dan penyaluran pinjaman sebanyak 269.139 debitur. Ini bisa diekivalenkan dengan jumlah rumah. SMF hanya membiayai untuk kepemilikan rumah pertama. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved