CEO Interview

Silvano Rumantir: Mandiri Sekuritas Bertransformasi Jadi Fintech

Silvano Rumantir: Mandiri Sekuritas Bertransformasi Jadi Fintech

Silvano Rumantir resmi menjadi Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas sejak bulan Agustus 2016. Mengantongi Master of Finance, RMIT University, Melbourne, Australia, Silvano mengawali kariernya sebagai analis di ANZ dan memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman di industri jasa keuangan dan pasar modal di sejumlah perusahaan finansial. Ia pernah menjabat sebagai Direktur di Deutsche Bank Group dan HSBC.

Saat tongkat kepemimpinan diserahkan, dunia jasa dan keuangan di Indonesia sedang dihadapkan dengan fenomena startup fintech (fianancial technology). Ia mengatakan, digitalisasi akan membuka peluang bagi industri pasar modal untuk memperbesar basis investor individu. Di era digital, peluang bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal menjadi mudah dengan perangkat gadget.

silvano

Maka salah satu isu yang segera menjadi perhatian Silvano adalah bagaimana menghadapi era digital. Apa yang akan dilakukan oleh Silvano di Mandiri Sekuritas sebagai nakhoda baru? Berikut kutipan wawancara reporter SWA Online, Sri Niken Handayani dengan pemimpin baru PT Mandiri Sekuritas :

Bagaimana awalnya Anda tertarik bergabung di Mandiri Sekuritas?

Saya melihat peluang ini tidak datang setiap hari, yaitu ketika saya di-encourage oleh pemegang saham. Setelah kami berdiskusi dan bertukar pikiran, ternyata kami mempunyai kesamaan visi yang sama. Saya juga melihat bahwa Mandiri Sekuritas ini memang sudah menjadi market leader, tapi ke depan menurut saya bisa lebih berkembang. Untuk itu, saya tidak bisa mengubah perusahaan ini sendirian. Saya memerlukan tim yang kuat sehingga di awal kepemimpinan, saya lebih banyak mengurusi rumah tangga perusahaan.

Apa agenda utama Anda sebagai nakhoda baru di Mandiri Sekuritas?

Di awal kepemimpinan, saya lebih banyak mengurusi rumah tangga perusahaan dengan melakukan rotasi pegawai. Bila ada posisi yang kurang, kami rekrut pegawai baru. Sebaliknya, jika kelebihan akan kami lakukan relokasi. Saya menginginkan pondasi di Mandiri Sekuritas harus kuat terlebih dahulu, maka bila ada yang belum rapi kami bereskan.

Ke depan kami ingin menjadikan Mandiri Serukitas nomor satu di Indonesia. Kami juga ingin menjadi Sekuritas Indonesia yang bisa masuk ke regional. Selain itu, kami ingin menjadi ambassador capital market di regional.

Tidak hanya itu, kami juga ingin memberikan kontribusi ke pemegang saham dengan Return on Investment yang semakin baik dari tahun ke tahun. Untuk menuju ke sana, setelah pondasi kami kuat, di tahun depan kami akan melihat bisnis development mana lagi yang akan dikembangkan.

Belum lama ini Mandiri Sekuritas meluncurkan inovasi baru yaitu KYC dengan video call, apakah itu gebrakan sebagai direktur baru?

Ini bukan gebrakan saya, intinya sudah ada di manajemen sebelumnya. Namun saya hanya memfasilitasi dan memberikan support dari posisi saya sebagai management. Menurut saya, ini potensinya besar sekali kalau dilihat dari statistik internal kami. Bila melihat tiga hingga lima tahun ke belakang perkembangan customer yang datang ke cabang dan online itu lebih besar yang online.

Bagaimana Anda melihat perkembangan Fintech di Indonesia dan seperti apa Mandiri Sekuritas menangkap peluang ini?

Perkembangannya sangat mengembirakan karena mendorong wirausaha di kalangan anak muda. Fintech itu sebenarnya luas, seperti Gojek bisa juga di bilang fintech. Mandiri Sekuritas sendiri membuat inovasi dengan membuat platform teknologi yang bisa memberikan akses lebih mudah kepada nasabah. Kami menggunakan kesempatan ini karena kalau kami tidak memanfaatkannya maka kompetitor pasti akan melakukannya. Kalau tidak dikembangkan, maka kami akan ketinggalan dengan yang lain. Meski begitu, kami tidak mau hanya ikut-ikutan yang lain. Menurut saya tanpa fintech pertumbuhannya akan segitu-gitu saja.

Saat ini jumlah investor saham baru di bursa mencapai 500 ribu investor, atau hanya 0,2% dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi ini mendorong Mandiri Sekuritas untuk bertransformasi menjadi perusahaan financial technology (fintech) di industri pasar modal dengan mengoptimalkan platform digital guna menjangkau masyarakat secara lebih luas.

Lalu Mandiri Sekuritas sendiri bagaimana menghadapinya ? Inovasi seperti apa yang di lakukan perusahaan?

Sejak bulan Agustus, kami telah meluncurkan layanan fitur video call dalam proses verifikasi calon nasabah (KYC/ Know Your Customer) ketika hendak membuka rekening baru di aplikasi Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST).

Dengan inovasi tersebut, bagaimana sambutan pasar ?

Sambutannya positif, saat ini sudah ada 1.200 calon nasabah baru yang antri untuk melakukan KYC dengan video call.

Target ke depan seperti apa ?

Ke depannya, kami akan menambah produk-produk yang sudah ada di market seperti reksadana yang nantinya bisa ditransaksikan melalui aplikasi MOST. Selain itu, Mandiri Sekuritas juga akan ekspansi ke kawasan regional dengan meningkatkan status kantor cabang di Singapura menjadi anak perusahaan, yakni Mandiri Securities Pte Ltd.

Saya ingin Mandiri Securities dapat berperan penting dalam menyediakan alternatif pendanaan berdenominasi non rupiah bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang berasal dari pasar modal Singapura .


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved