CEO Interview Management Trends

Tigor Siahaan: Ingin Jadikan CIMB Niaga Idaman Pencari Kerja

Tigor Siahaan, CEO CIMB Niaga

Tigor Siahaan, CEO CIMB Niaga

Tigor Siahaan resmi menjadi CEO CIMB Niaga sejak Maret 2016 lalu. Mengantongi double major, finance dan accounting dari University of Virginia, Charlotteville, Amerika Serikat, Tigor Siahaan memulai kariernya sebagai bankir di Citibank pada tahun 1995 sebagai Management Associate hingga menduduki posisi tertinggi Chief Country Office Citibank untuk Indonesia pada 2011 sampai menit terakhir sebelum ia dipinang menjadi nahkoda baru CIMB Niaga.

Pada saat tongkat kepemimpinan diserahkan, dunia perbankan di Indonesia sedang dihadapkan dengan fenomena startup fintech (fianancial technology). Maka salah satu isu yang segera menjadi perhatian Tigor adalah bagaimana menghadapi era digital yang disruptif ini.

Apa dan bagaimana Tigor menyiapkan strategi untuk menghadapinya ? Berikut kutipan wawancara reporter SWA Online, Arie Liliyah dengan pemimpin baru CIMB Niaga saat menghadiri acara Indonesia Fintech Festival and Conference (30/8/2016) di ICE BSD, Tangerang Selatan :

Ada sebagian yang berpendapat perkembangan startup fintech ini sifatnya dsiruptive, bagaimana menurut Anda ?

Iya saya setuju, tapi disruptive in good way karena dengan adanya disruptive technology ini kita jadi lebih kompetitif jauh lebih berpikir ke depan dan lebih berpikir possibilities yang ada itu sebenarnya apa, and then of day memacu kita untuk memberikan yang terbaik untuk customer. It changes the way people behave, mengubah cara berpikir orang, mengubah cara orang perceive customer experience, saya rasa apalagi berhubungan dengan banking akan sangat mempercepat transformasi tersebut.

CIMB Niaga sendiri melihat peluangnya apa dengan adanya perkembangan startup fintech ini ?

Ada peluang dan tantangannya, karena dengan adanya disruptive technology seperti ini kami sudah tidak bisa business as usual yang seperti sekarang ini. Mungkin dulu orang berpikir perubahan masih lama, masih 20 – 30 tahun lagi tetapi kenyataannya jauh lebih cepat dari prediksi itu karena disruptive technology, kita bisa lihat contoh dari industri lainnya, seperti transportasi dan jasa kurir, mereka yang sudah puluhan tahun established, sudah mapan, tetapi apa yang terjadi ketika datang teknologi aplikasi yang merombak kemapanan itu, akhirnya misalnya perusahaan taksi mencoba untuk berubah juga menyesuaikan diri, sehingga bisa memberikan yang lebih baik untuk customernya.

Lalu CIMB Niaga sendiri bagaimana menghadapinya ?

Kami berpikir bahwa digital technology is the way the future, jadi sekarang ini 93 % dari seluruh transaksi kami itu di luar cabang, jadi sudah sangat jarang orang yang datang ke cabang untuk melakukan trasnfer, pembayaran, antri di kasir, isi formulir, tanda tangan, dan aktifitas banking manual lainnya itu sudah mulai jarang. Karena semuanya 93 % itu sudah dilakukan di luar cabang, entah itu melalui mobile banking atau lewat Atm atauphone banking, dll. Karena orang berpikir apa sih kemudahan yang bisa saya dapatkan.

Ke depannya kami merasa digital platform itu sangat penting. Salah satu contohnya kami meluncurkan Rekpon (Rekening Ponsel). Waktu itu sebenarnya kami yang pertama di Asia meluncurkan Rekpon ini. Jadi nomor ponsel kita yang nantinya dijadikan nomor rekening. Dan itu ada beberapa hal yang kami coba capai dengan Rekpon itu, pertama, kemudahan itu sendiri. Kedua, dari segi financial inclusion, karena seperti yang disampaikan oleh Presdien Jokowi, inklusi keuangan kita baru mencapai 21,8 %, artinya baru segitu orang Indonesia yang included dalam sistem keuangan dan perbankan di Indonesia. Sementara mobile phone penetrasi itu mungkin sudah hampir 100 %, jadi orang lebih banyak yang punya nomer handphone dari pada yang punya nomer rekening.

Sejak kapan Rekpon diluncurkan dan bagaimana perkembangannya sekarang ?

Sudah sekitar 3 tahun lalu dan sekarang pemakainya ada sekitar 1,5 juta orang dan terus tumbuh. Jadi memang kemudahan seperti yang dicari orang. Selain Rekpon, kami juga ada Octopay, ini adalah Facebook Banking, jadi nasabah bisa melakukan transaksi di Facebook. Saat ini di Indonesia hanya ada 16 juta kredit card (fisik), kemudian di sisi lain banyak pembelian online itu membutuhkan data-data kartu kredit jadi yang kami lakukan dengan Octopay ini adalah bagaimana kami memfasilitasi orang yang tidak mempunyai kartu kredit dengan cara kami berikan kartu kredit instan yang di debet dari saving accountnya dia. Jadi ini adalah one time credit card number yang kami berikan, dan hanya berlaku untuk 24 jam.

Untuk masuk ke layanan digital, apa yang CIMB Niaga lakukan untuk menyiapkan infrastruktur dan SDM? Infrastruktur tentu sudah siap, tapi yang fundamental adalah dari segi platformnya, apakah kami sudah siap? Ini yang terus kami kembangkan, dari segi personalnya juga akan terus kami kembangkan. Saya sangat bersyukur ternyata banyak sekali anak-anak muda kami yang masuk dari management trainee (MT), mereka itu sangat advanced in their thinking, sangat advanced in their ideas, jadi justru sangat membantu kami. Membuat saya merasa saya justru belajar dari anak-anak muda itu. Ide – ide mereka sangat provokatif dan inovatif dan bisa mengubah lanskap banking in the future.

Sudah ada ide-ide dari para anak muda itu yang dieksekusi ? Iya sudah banyak ide mereka yang kami eksekusi untuk dipakai internal kami. termasuk Rekpon dan Octopay itu. tapi masih ada banyak yang sedang kami pelajari lagi untuk diimplementasikan.

Sejauh ini seberapa besar dampak era disrupsi ini yang Anda rasakan saat memimpin CIMB Niaga ? Sangat besar dan seperti yang saya katakan tadi, 93 % dari transaksi itu sudah di luar kantor cabang, dan akan terus berkembang lagi jadi kami merasa 93 % itu bukannya besar tetapi mungkin akan lebih besar lagi.

Sebagai nahkoda baru di CIMB Niaga apa agenda utama Anda ?

Ada beberapa hal, tentu ke depannya kami ingin sebagai digital platform ini sebagai prioritas. Kedua, dari segi customer experience, karena jadi kunci yang amat penting menurut saya. Sebab, begitu mendapatkan customer experience yang sangat dalam dan loyalitas, maka seterusnya mereka akan terus bersama kami, bukan hanya hit and run.

Ketiga, saya ingin jadikan CIMB Niaga sebagai the employeer of choice, jadi dari segi people, kemudian merawat talent, itu semua sangat penting. Begitu nanti kami sudah bisa dapatkan the talent of choice, maka kami akan jadi perusahaan idaman pekerja. Dan ke depannya semua strategi perusahaan akan dieksekusi orang-orang pilihan itu.

Selama ini talent issues di CIMB Niaga, it’s on going thing. Jadi, saya merasa bagaimana kami bisa terus developing, attracting talent itu ke depannya, sehingga kami bisa eksekusi strategi yang sudah kami rencanakan.

Nantinya, kami juga menarik talent yang mungkin akan berbeda kebutuhannya untuk perbankan di masa depan. Perbankan di masa depan itu pastinya akan berbeda karena kebutuhan teknologi digital dan sebagainya itu. Orang-orang yang di masa lalu skill-nya dianggap hanya sebagai pendukung, sekarang dianggap sebagai pemeran utama.

Dari semua portofolionya CIMB Niaga ada yang menjadi highlight agenda Anda ?

Ke depan, kami cukup event dari corporate, commercial, SME dan consumer banking. Saya rasa SME dan consumer akan lebih tinggi prospeknya untuk tumbuh. Corporate dan comercial kami itu adalah bisnis yang stabil, dan kami akan terus kembangkan tapi saya berpikir bahwa growth di consumer dan SME akan jauh lebih cepat.

Jadi SME itu kalau kita lihat dari portofolionya, mungkin persentasenya setengah dari corporate dan commercial. Tapi ke depannya SME dan consumer akan jauh lebih cepat growth, sehingga komposisinya bisa lebih besar.

Kenapa bisa demikian ?

Karena kami melihat peluang consumer dan SME itu jauh lebih besar, di corporate dan commercial itu kan perusahaan yang besar-besar. Tetapi kalau di consumer, karena daya beli masyarakt kita semakin menguat, maka habbit, daya beli orang Indonesia akan semakin kuat. Kemudian untuk SME, sekarang SME sudah menjadi tulang punggung Indonesia, dan pertumbuhan SME itu akan menentukan pertumbuhan Indonesia di masa depan.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved