CEO Interview

Ton Büchner: Ke Depan Pasar Cat di Indonesia Masih Sehat

Oleh Admin
Ton Büchner: Ke Depan Pasar Cat di Indonesia Masih Sehat

Perekonomian Indonesia sedang bergejolak. Itu ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah, khususnya terhadap dollar AS, IHSG yang juga terperosok, dan defisit neraca perdagangan yang cukup lebar. Tetapi, optimisme dari investor masih ada, di mana mereka yakin gejolak ini hanya sementara. Salah satu perusahaan internasional yang kekeh memandang Indonesia sebagai pasar yang tak boleh ditinggalkan karena besar peranannya bagi bisnis yang dijalankan adalah AkzoNobel. Ini adalah perusahaan yang bermain di industri cat dan kimia, dengan salah satu merek produknya, Dulux.

Bisnis yang ditancapkan AkzoNobel di Indonesia skalanya tidak kecil. Karyawannya saja kini berjumlah lebih dari 1.000 orang. Perusahaan yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda, ini memiliki lima pabrik di Indonesia: Marine & Protective Coatings, Automotive & Aerospace Coatings, Decorative Paints, Pulp & Paper Chemicals, dan Powder Coatings. Produk catnya pun dipercaya mempercantik sejumlah bangunan penting, seperti Museum Fatahillah (Jakarta) dan Benteng Rotterdam (Makassar).

akzonobel ton“Tentu, Indonesia adalah pasar yang menarik. Indonesia tidak hanya merupakan negara dengan populasi yang terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Indonesia telah tumbuh (dengan kondisi) relatif stabil. Jadi, bagi AkzoNobel, Indonesia telah menjadi pasar yang menarik dan akan terus menjadi seperti itu,” ujar Ton Büchner, CEO AkzoNobel NV, kepada SWA Online, di Jakarta, pekan lalu.

Ton sendiri adalah orang baru di AkzoNobel. Ia menggantikan Hans Wijers yang telah 9 tahun mempimpin perusahaan. Sebelum masuk ke AkzoNobel, Ton bekerja sebagai Presiden dan CEO Sulzer Corporation, perusahaan yang memproduksi peralatan-peralatan industri. “Saya mulai (bekerja di AkzoNobel) April 2012. Jadi, kurang lebih satu tahunlah (sudah di perusahaan ini),” tuturnya.

Lantas bagaimana seorang Ton melihat AkzoNobel?

Ketika saya datang ke AkzoNobel, saya berkeliling dunia, saya melihat AkzoNobel mempunyai posisi pasar yang bagus. Mereka punya banyak merek yang bagus, seperti Dulux. Banyak merek yang fantastis, dan pelanggan pun banyak tahu AkzoNobel dari merek-merek yang ada. Jadi, kami mempunyai posisi yang unggul.

Seperti apa pandangan Anda terhadap Asia, khususnya Indonesia, terhadap bisnis perusahaan?

Total pendapatan kami secara keseluruhan di tahun 2012 hampir US$ 20 miliar (atau sekitar EUR 15 miliar). Asia Pasifik berkontribusi sekitar 26 persen terhadap total pendapatan itu. Dan Indonesia termasuk di dalamnya yang memiliki peran cukup penting. Bisa dikatakan bahwa, sekarang ini, kontribusi terbesar di wilayah Asia Tenggara adalah dari Indonesia.

Bagi kami, Indonesia adalah pasar yang bertumbuh. Dan kami telah berinvestasi, di mana kami telah memiliki lima pabrik di negara ini. Jadi, kami tegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang penting bagi AkzoNobel. Dan, kami di sini untuk terus berkembang.

akzonobelItu dari sisi nilai, bagaimana dengan pemasaran produk AkzoNobel di Indonesia?

Di Indonesia, bisnis yang paling besar adalah decorative paints. Sejauh ini, itu adalah bisnis yang terbesar dengan merek-merek yang terkenal, seperti Dulux. Karena itu, kami terus berusaha investasi di pabrik, dan kami pun baru menaruh investasi baru, yakni perusahaan menggelontorkan investasi sebesar EUR 7,5 juta, dan itu berjalan dengan baik.

Yang jelas, kami sangat terkenal untuk cat merek premium dengan kualitas terbaik. Dan perlu diketahui pula bahwa kami juga sukses masuk ke pasar menengah dengan merek produk Catylac. Jadi, kami ingin bermain di semua segmen pasar. Kami sangat kuat di segmen premium, dan kami akan berusaha untuk tetap kuat. Dan, kami pun memperkuat keberadaan kami di segmen menengah.

Sekarang ini, perekonomian Indonesia sedang berfluktuasi, apakah itu berpengaruh terhadap perusahaan?

Sebagai perusahaan, kami tidak bisa membuat strategi berdasarkan fluktuasi jangka pendek. Kami harus melihat jangka panjang. Dan, kami percaya perkembangan Indonesia akan positif dalam jangka panjang. Itu mengapa kami berinvestasi di sini, mempunyai pabrik di sini, melakukan pemasaran, dan membangun merek terkenal di sini.

Jika demikian, ada rencana perusahaan untuk menambah atau memperluas pabrik?

Sekarang ini, kami mempunyai pabrik yang berbeda, seperti pabrik decorative paints dan powder coatings. Maka yang akan kami ingin lakukan adalah menggunakan pabrik-pabrik itu. Kalau kami membutuhkan basis pabrik yang lebih besar, maka kami memperluas mereka. Maksudnya, kami berinvestasi di pabrik yang sama untuk menciptakan kapasitas yang besar, yang mana telah kami lakukan baru-baru ini untuk decorative paints. Dan, kami telah melihat produksi yang meningkat dengan kapasitas yang baru.

Bisa disebutkan berapa belanja modal yang dianggarkan perusahaan untuk bisnis di Indonesia?

Untuk Indonesia, kami telah melakukan investasi di periode yang berbeda. Kami telah mengucurkan investasi di tahun 1970, 1980, dan 1990. Banyak investasi sudah dilakukan di tahun 1990 dan 2000. Semua pabrik yang ada sekarang nilainya mungkin lebih dari US$ 100 juta. Jika kami harus menjual pabrik yang kami punyai sekarang, mereka semua bernilai besar. Itu menunjukkan betapa AkzoNobel sangat berkomitmen di Indonesia.

Jadi, apa pandangan Anda terkait bisnis cat ke depannya?

Kalau painting itu kan untuk bangunan, sedangkan coating untuk mobil, kapal, hingga pesawat. Pasar keduanya dalam skala global bernilai sekitar US$ 75 miliar. Dan, kami adalah pemain yang terbesar. Kami pun melihat pasar itu akan terus bertumbuh. Karena apa? Karena pembangunan rumah terus berjalan. Pembuatan kapal, mobil, hingga ponsel pun terus meningkat.

Di pasar berkembang, seperti Indonesia, China, dan India, pendapatan masyarakatnya semakin baik. Sehingga mereka semakin pula menginginkan barang-barang elektronik, furnitur, dan lainnya. Kami bermain di produk-produk itu. Jadi, pasar coating akan sangat sehat ke depannya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved