CEO Interview

CEO Kartuku: Transformasi Menjadi Perusahaan Solusi Pembayaran End to End

CEO Kartuku: Transformasi Menjadi Perusahaan Solusi Pembayaran End to End

Merasa memiliki kesempatan untuk mengembangkan bisnis yang lebih baik lagi, Niki Santo Luhur bersama tim mulai mengembangkan inovasi dan melakukan transformasi di Kartuku. Selama perjalanannya dalam membuat Kartuku maju, tentunya ada banyak perubahan yang telah dihasilkan. Seperti apa perubahan tersebut?

01 Niki Luhur - CEO Kartuku(1)Berikut hasil wawancara reporter SWA Online, Lia Martin dengan Niki Santo Luhur, Presiden Direktur Kartuku.

Bagaimana kiprah Anda di Kartuku?

Kartuku memulai bisnisnya sejak tahun 2001 dan awalnya dikenal sebagai perusahaan penyedia mesin Electronic Data Capture (EDC). Saya melihat kesempatan bagi Kartuku untuk mengembangkan bisnisnya lebih jauh di bidang teknologi keuangan.

Saya dan tim kemudian memutuskan untuk mengubah model bisnis kami, melakukan inovasi layanan dan transformasi terhadap posisi Kartuku, bukan hanya penyedia hardware, tetapi fokus berinvestasi pada jaringan sehingga akhirnya menjadi sebuah perusahaan teknologi keuangan yang fokus pada solusi pembayaran.

Tahun 2006 kami resmi beroperasi dengan wajah baru, menjadi perusahaan yang menawarkan solusi dari hulu ke hilir (end-to-end) bagi transaksi keuangan, melalui jaringan yang handal untuk mempermudah proses transaksi.

Saya mencermati sejumlah tantangan dihadapi oleh para pelaku pasar di Indonesia seperti proses transaksi yang masih bisa dipermudah, kesenjangan kapasitas transaksi berbagai perusahaan dari sektor dan skala usaha yang berbeda, akses pada keuangan yang masih belum sama serta distribusi barang dan jasa (konektivitas) di Indonesia.

Saya memandang tantangan-tantangan di atas sebagai peluang. Oleh sebab itu, Kartuku hadir dengan menawarkan pendekatan yang berbeda, yaitu sebuah solusi lengkap Unified Payment Platform bagi merchants, yang dapat menjawab persoalan-persoalan tadi.

Inovasi apa yang telah Anda lakukan/buat di Kartuku?

Ada beberapa yang sudah saya dan tim saya lakukan. Dan ada beberapa perubahan yang telah kami dapatkan. Di antaranya, yang pertama model bisnis dan transformasi profil perusahaan Saya, bersama tim, mengubah posisi dan model bisnis perusahaan yang sebelumnya hanya sebagai perusahaan pemasok mesin EDC, untuk menjelma menjadi perusahaan teknologi keuangan yang mumpuni dan memiliki modalitas lengkap, sebuah solusi utuh bagi transaksi keuangan.

Kami fokus bagi transaksi non tunai dan mendorong terwujudnya inklusi keuangan bagi semua lapisan masyarakat melalui kemudahan akses pada keuangan yang didukung teknologi kami. Yang kedua, teknologi bagi jaringan dan proses transaksi yang lengkap.

Kartuku menciptakan teknologi berupa Platform as a Service, juga Infrastructure as a Service and Software as a Service yang semua kombinasi layanan ini menjadi solusi lengkap bagi mitra. Melalui teknologi Kartuku, berbagai menu transaksi pembayaran dapat diaplikasikan oleh satu merchant, seperti program pembayaran pembelanjaan, pembayaran tagihan (listrik, telepon, top-up pulsa, asuransi dan lain sebagainya), transfer dana, pendistribusian bantuan pemerintah, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan merchant.

Ketiga, memungkinkan transaksi melalui berbagai channel. Jenis delivery channel dari tiap transaksi pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dapat berupa mesin EDC, tablet atau PC, internet, M-Pos, maupun mobile phone. Kami berharap melalui inovasi-inovasi ini, kami bisa bekerjasama dengan berbagai pihak, temasuk pemerintah dan perbankan untuk mendorong sistem pembayaran non-tunai yang lebih efisien.

Melalui inovasi ini, tahun lalu kami berhasil mengelola sedikitnya 50 juta transaksi non tunai di Indonesia. Jumlah tersebut merupakan 20% dari total transaksi non tunai yang terjadi di Indonesia pada tahun yang sama. Tahun depan, solusi kami akan diintegrasikan dengan biometric EDC.

Dengan sistem validasi sidik jari, layanan keuangan yang ditawarkan bisa tepat sasaran dan tingkat keamanannya lebih terjamin. Inovasi ini sangat cocok untuk membantu pemerintah dan institusi keuangan menjalankan program branchless banking di daerah maupun pedalaman.

Keempat, pengembangan sumber daya manusia. SDM merupakan aset paling berharga bagi perusahaan teknologi seperti kami. Kami ingin, Kartuku bukan saja sebagai perusahaan penyedia teknologi pembayaran tetapi menjadi wadah berkembangnya engineers lokal yang mampu menghasilkan solusi-solusi yang aman, mudah dan efisien bagi sistem pembayaran di Indonesia.

Engineers Indonesia harus menjadi inovator dan bukan hanya sebagai pengguna teknologi itu sendiri. Di sisi lain, kami ingin karyawan tidak menilai dirinya semata-mata sebagai pekerja tapi juga punya rasa memiliki perusahaan ini. Perusahaan ini kami bangun bersama, tumbuh bersama dan berkembang bersama.

Oleh sebab itu investasi kami di aspek sumber daya manusia cukup agresif, di 2006 kami hanya memiliki 33 karyawan, dan jumlah itu kini sudah meningkat berlipat ganda hingga mencapai sedikitnya 400 karyawan.

Tahun 2015 kami menargetkan tambahan karyawan hingga 510 orang, dengan 30% di antaranya terkonsentrasi di bidang Riset dan Pengembangan (R&D).

Secara lebih luas, kami ingin turut berkontribusi pada penguatan ekosistem pembayaran, mendorong produktivitas masyarakat melalui mekanisme pembayaran yang lebih efisien, dan pada akhirnya mewujudkan inklusi keuangan bagi semua lapisan masyarakat.

Bagaimana Anda menghadapi persaingan bisnis?

Persaingan adalah sesuatu yang wajar dan dibutuhkan. Setiap aspek dalam hidup kita membutuhkan persaingan sebagai aspek pembanding dan pemicu motivasi. Saya melihat persaingan bisnis itu baik adanya, setiap tantangan merupakan peluang yang belum digali. Kami percaya setiap perusahaan memiliki core competencies-nya masing-masing, dan justru karena perbedaan itulah kami bisa saling berkolaborasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Keunggulan kami adalah penyediaan solusi pembayaran yang lengkap baik secara online maupun offline melalui multiple channels yang mempermudah transaksi pembayaran kapan saja dan di mana saja. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved