CSR Corner zkumparan

33 Pelajar Ikuti Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018

(ke-1 dari kiri) Wendy Kusumowidagdo, Direktur Eksekutif OBI

Sebanyak 33 pelajar mengikuti beasiswa pendidikan Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018. Ini merupakan program pendidikan karakter berbasis ekspedisi alam bebas pertama di Indonesia.

Program ini dijalankan mengacu hasil survei internal Outward Bound Indonesia (OBI), pelopor pendidikan luar ruang di Indonesia, dan riset English Outdoor Council yang menyebutkan bahwa outdoor education merupakan metode efektif dalam pendidikan karakter dan pengembangan potensi diri para remaja.

“Untuk program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa yang kali ini diberi tajuk “Merenda Mutiara Nusantara” di kawasan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat yang berlangsung pada 15-19 Agustus 2018. “Misi kami menggalang dana melalui sponsorship untuk memberikan kesempatan bagi pelajar dari keluarga pra-sejahtera untuk mengikuti pendidikan berbagai macam ketrampilan yang dilatih oleh tim instruktur di program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di tahun ini,” ujar Wendy Kusumowidagdo, Direktur Eksekutif OBI kepada media di OBI Eco Campus, Jatiluhur, Purwakarta (19/8/2018).

Menurutnya, ekspedisi ini merupakan program beasiswa dan pendidikan luar ruang yang diberikan OBI kepada siswa/siswi dari berbagai daerah dan latar belakang beragam yang dipersatukan untuk memupuk pengembangan karakter, memacu semangat kebangsaan dan keberagaman dengan menggunakan metode pendidikan berbasis petualangan luar ruang (Outdoor Adventure) dan didampingi oleh tenaga pendidik luar ruang (Outdoor Educators) yang profesional serta berpengalaman.

Peserta mengikuti keseluruhan berbagai macam kegiatan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri, kemandirian dan kerjasama tim dalam keberagaman untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan karakter Indonesia. Rangkaian kegiatan itu diantaranya Outdoor Education yang meliputi; pelatihan Berinteraksi dan Menginap di Komunitas Lokal, Pendakian dan Pelaksanaan Upacara Kemerdekaan & Penghormatan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Parang, Berkemah, dan Ekspedisi Air.

“Momen terpenting peserta adalah melakukan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus 2018 di puncak Gunung Parang setinggi 983 meter di atas permukaan laut. Kami meyakini para peserta ekspedisi akan menjadi duta perdamaian dan agen perubahan yang mampu menyeberkan semangat persatuan dalam kemajemukan serta bersinergi dan mengembangkan networking dalam membangun Indonesia,” urai Wendy dengan nada optimistis.

Adapun, pemberian beasiswa peserta ekspedisi kali ini didukung Yayasan Helping Hands dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Inge Setiawati, Executive Vice President CSR BCA, menyampaikan BCA turut serta dalam pembangunan ekonomi dan berpartisipasi aktif dalam mengembangkan sumber daya manusia, khususnya generasi muda Indonesia. “Program CSR kami di bawah payung Bakti BCA yang tertuang dalam beberapa program, salah satunya membina generasi muda Indonesia untuk mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia dalam keberagaman yang berlandaskan Pancasila. Karena itu, Bakti BCA mendukung kegiatan Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa yang diselenggarakan Outward Bound Indonesia,” tutur Inge.

Pada kesempatan yang sama, Djoko Kusumowidagdo, Pendiri & Chief Executive Officer OBI, menjelaskan, jumlah peserta Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa itu sebanyak 33 pelajar. Rinciannya, sebanyak 24 pelajar berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Banten sebanyak 3 orang, Nanggroe Aceh Darussalam 2 orang, dan sisanya 1 pelajar yang masing-masing berasal dari Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Riau, serta Jambi.

“Sebanyak 19 pelajar dari jumlah total peserta itu adalah penyandang disabilitas yang terdiri dari peserta tuna netra sebanyak 11 orang, tuna daksa 3 orang, tuna rungu dan wicara 5 orang. Jika ditotal antara jumlah peserta disabilitas dengan peserta non disabilitas yang berjumlah 14 orang itu, maka jumlah peserta di tahun ini sebanyak 33 pelajar dari berbagai daerah dan latar belakang,” jelas Djoko.

Djoko mengemukakan dampak positif pendidikan luar ruang terhadap anak-anak muda, seperti tercantum di riset English Outdoor Council, adalah menumbuhkan sikap kemandirian, lebih percaya diri, mencari jalan keluar dalam menghadapi tantangan, melatih ketrampilan berinteraksi sosial, cakap dalam berkomunikasi, serta mudah beradaptasi dalam menjalin kerjasama tim. “Merujuk survei OBI terhadap peserta ekspedisi di tahun lalu itu, kami mengidentifikasi keseluruhan peserta lebih memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika dalam mempererat rasa persatuan dan kesatuan antar anak bangsa,” ungkapnya.

Rafi, peserta sekaligus angkatan pertama di ekspedisi di tahun lalu itu, menyampaikan dia dan rekan-rekan timnya yang beranggotakan 11 orang dipersatukan dalam keberagaman. “Kami saling melengkapi dan merangkul layaknya keluarga yang berjuang tanpa mengenal kata lelah dan bosan untuk saling membantu, meski harus melalui rintangan sendiripun terasa berat,” ujar Rafi mengisahkan pengalamannya. Pelaksanaan ekspedisi dan pendidikan luar ruang itu mematuhi standarisasi dan aturan yang ditetapkan Outward Bound International yang mencakup ketersediaan piranti keras (hardware) berupa perlengkapan dan peralatan keselamatan, piranti lunak (software) seperti sumber daya manusia atau fasilitator profesional serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved