CSR Corner

5 Tim Juara TBIG Creation 2018

Bisnis yang berkelanjutan bukan hanya memberikan keuntungan pada pemegang saham, tapi juga memberikan manfaat pada masyarakat sekitar usaha tersebut.

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) secara berkelanjutan menjalankan langkah social initiative melalui empat pilar tanggung jawab sosialnya. Herman Setya Budi, Presdir TBIG, mengatakan, ada empat pilar tanggung jawab sosial atau CSR (corporate social responsibility) yang dijalankan perusahaan yaitu lingkungan, kebudayaan, kesehatan, dan pendidikan. Untuk pilar lingkungan, meski belum semaju perusahaan lain, secara konsisten perusahaan sudah menjalankan terutama di sekitar kantor regional menjalankan peduli sampah elektronik, sudah mulai pilot project-nya di Bandung.

Lalu untuk pilar kebudayaan, perusahaan sudah sejak 2016 menjalankan pembinaan pengrajin batik di Pekalongan. Ini merupakan langkah pelestarian batik terutama di sekitar lingkungan di mana ada Tower Bersama. Untuk pilar kesehatan, perusahaan menyediakan enam mobil klinik (Monik) yang dilengkapi dengan fasilitas USG, perlengkapan pemeriksaan kesehatan dan tenaga medis. Monik banyak berguna di daerah terpencil sekitar Tower Bersama serta untuk mendukung penanganan kesehatan di daerah bencana. TBIG menggandeng Rumah Zakat untuk pengelolaannya.

Dan, terakhir di pilar pendidikan,perusahaan membangun Rumah Belajar di daerah Manggarai yang dikemudian hari akan dikembangkan dengan dukungan aplikasi pembelajaran yang produk aplikasinya dikembangkan oleh anak-anak muda kreatif binaan TBIG melalui program Creation dan Activation.

Dua program ini juga merupakan komitmen perusahaan dalam merealisasikan solusi kreatif berbasis IoT atau internet of things dan aplikasi agar bermanfaat bagi masyarakat. TBIG Creation merupakan kompetisi aplikasi dan IoT berskala nasional bagi mahasiswa. Sedangkan Activation merupakan program lanjutan atas kompetisi TBIG Creation, yang mengaktifasi dan mewujudkan solusi kreatif peserta terpilih dalam kompetisi berbasis IoT dan aplikasi tersebut.

Kategori yang dikompetisikan dalam TBIG Creation 2018 : Smart Tourism & Travel, Smart Health, Smart Manufacture, Smart Logistics & Transportation, Smart Telco Solution, Smart Home & Building, Smart Agriculture, Smart Clusters, Artificial Intelligence, Ad Tech, e-Commerce, Education, dan Fintech. Seleksi program sendiri sudah dimulai sejak Juni tahun ini dan pada Jumat (16/11/2018) sebanyak 15 finalis yang telah menjalani presentasi di 14 dan 15 November 2018 mengikuti acara penganugerahan pemenang.

Mengusung tema “Unlocking Potential in Community Through Technology Adoption”, kompetisi ini ditujukan untuk memberikan wadah bagi generasi muda dalam menyalurkan kreativitas mereka menciptakan solusi-solusi kreatif dan efektif yang berguna bagi masyarakat di Indonesia. Dari 15 tim yang lolos mengikuti babak final, terpilih 3 pemenang utama serta 2 pemenang favorit sebagai berikut: Juara I Rivest (Universitas Komputer Indonesia), Juara II: PantauTernak (Universitas Gadjah Mada), Juara III: Jalan.In (Universitas Indonesia), Juara Aplikasi Favorit Asistani (SMK Telkom Purwekorto), dan Juara Video Favorit Invesproperti (SBM Institut Teknologi Bandung).

TBIG Creation dilaksanakan mulai dari bulan Juni 2018 dan dibagi dalam beberapa tahap, yaitu: pengajuan dan seleksi proposal, serta berakhir di tahap penjurian final pada tanggal 14 dan 15 November 2018. Ketua penyelenggara Lie Si An, yang juga Chief of Business Support Officer TBIG berharap kegiatan ini dapat menghasilkan solusi-solusi yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

“Ini merupakan kali kedua kami melaksanakan lomba semacam ini, dan banyak sekali gagasan-gagasan kreatif yang dihasilkan oleh para peserta lomba yang seluruhnya masih berusia muda,“ ujarnya di Jakarta. Dia juga menjelaskan bahwa tim juri terdiri dari kalangan internal perusahaan dan praktisi serta pakar di dunia pendidikan dan industri ICT nasional. “Komposisi dewan juri yang berasal dari dalam perusahaan dan praktisi dan akademisi ICT di luar perusahaan ditujukan agar penilaian yang dilakukan dapat mencakup segala aspek yang dibutuhkan dalam pengembangan ide dan gagasan dari para peserta,” jelasnya.

Ketua Dewan Juri TBIG Creation 2018, Gusandi Sjamsudin, menilai solusi IoT dan aplikasi yang disajikan oleh para finalis cukup beragam serta cukup mewakili kebutuhan masyarakat di kota besar maupun pedesaan di Indonesia. “Pemenang merupakan ide terbaik dan memenuhi kriteria tim dewan juri. Saya berharap lomba seperti ini dapat dilaksanakan lagi di tahun depan dan dapat menjaring lebih banyak peserta,” tegasnya.

Herman menegaskan langkah social initiative ini merupakan komitmen TBIG untuk berkontribusi dalam kemajuan industri ICT di Indonesia. “Melalui event ini kami berharap dapat menemukan bakat-bakat berkualitas yang akan menjadi salah satu pilar penunjang kemajuan industri ICT. Kami yakin bahwa bangsa ini memiliki talent-talent kreatif dan berpotensi besar untuk dikembangkan,” ujarnya.

Sebagai upaya yang berkelanjutan para pemenang CreatiOn, mendapat pembinaan melalui program Activation. Ini bertujuan memberikan dukungan bagi para generasi muda Indonesia untuk mewujudkan solusi kreatif mereka dalam menjawab permasalahan masyarakat maupun menangkap peluang baru, melalui proses pengembangan secara terstruktur, hingga menjadi usaha rintisan yang berskala bisnis.

TBIG Activation berlangsung 12 bulan. Peserta yang terpilih akan mendapatkan Starter Package berupa pre-seed funding, co-working space, cloud server, pelatihan dan mentoring pembentukan startup, serta akses ke market dan jaringan yang potensial.

Lie Si An menambahkan meski program Creation sudah memasuki tahun kedua, program TBIG Activation tahun ini merupakan pertama kali dilakukan dan diluncurkan bersamaan dengan acara Awarding Night TBIG Creation 2018. Dalam peluncuran perdana ini, terpilih dua yakni Wawi dan Tikang Dagang akan menjalani program ini. Keduanya merupakan finalis dari TBIG CreatiOn pada tahun lalu.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved