CSR Corner Corporate Action

Akhirnya 29 Anak Jalanan Ikut Seleksi National Camp Garuda Baru

Akhirnya 29 Anak Jalanan Ikut Seleksi National Camp Garuda Baru

Impian anak jalanan untuk tampil dan membawa nama Garuda Baru di ajang sepakbola dunia semakin dekat. Langkah demi langkah telah mereka lewati melalui proses seleksi yang ketat. Mereka berkompetisi dengan teman-teman anak jalanan lainnya di 7 kota terpilih di Indonesia yaitu Medan, Makassar, Palembang, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Ada kurang lebih dari 400 anak jalanan yang berpartisipasi dalam program ini.

SCWCJalanan

Sebelum Piala Dunia 2014 di Rio De Jainero, Brazil, dimulai pada Juni mendatang, kompetisi anak jalanan sedunia akan digelar terlebih dahulu. Piala Dunia anak jalanan yang dikenal dengan Street Child World Cup (SCWC) ini pertamakali dilaksanakan pada 2010 di Afrika Selatan. Saat itu, SCWC digelar bersamaan dengan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dilaksanakan. Pada 27 Maret mendatang, SCWC 2014 akan diselenggarakan di Rio De Jainero, Brazil, dan tim Indonesia, yakni “Garuda Baru” akan berpartisipasi dalam ajang tersebut untuk berkompetisi dengan 19 negara peserta lainnya. Tim Indonesia diprakarsai oleh Yayasan Transmuda Energy Nusantara (Yayasan TEN).

Proses seleksi lokal program SCWC 2014 yang telah diselenggarakan sejak 11 Januari hingga 1 Februari 2014 lalu di 7 kota besar di Indonesia akhirnya mendapatkan 29 peserta, terdiri dari 18 putra dan 11 putri. Mereka berhasil memasuki tahap national camp. Kegiatan ini dilaksanakan pada 28 Februari hingga 24 Maret 2014 di Markas Besar TNI Angkatan Udara, Cilangkap, Jakarta.

Komposisi kuota anak jalanan yang berhasil masuk ke tahap national camp berbeda-beda setiap kotanya. Hal ini berkaitan dengan hasil penilaian peserta satu dengan lainnya. Skor mereka berbeda sangat tipis. Syarat mutlak lainnya, adalah verifikasi data peserta.

Dari 18 anak putra, sebanyak 7 peserta di antaranya berasal dari Surabaya dengan tujuh orang. Kemudian, Kota Jakarta diwakili 5 peserta, selanjutnya Kota Medan diwakili oleh 2 peserta, sedangkan Bandung, Yogyakarta, Palembang dan Makassar masing-masing diwakili oleh 1 peserta. Pada bagian putri, yang berjumlah 11 peserta, delapan peserta datang dari Kota Jakarta, Bandung mengirim 2 anak, dan 1 peserta mewakili Surabaya.

Untuk menentukan 29 peserta anak jalanan yang terpilih ini, ternyata bukan hal yang mudah bagi yayasan TEN bersama dengan para mitranya. Menurut mereka, kemampuan antara peserta yang lolos dan yang tidak lolos berbeda tipis.

“Kemampuan para peserta bermain sepakbola ternyata cukup merata, sehingga kami dan tim pelatih harus mempertimbangkan matang-matang untuk menentukan siapa yang berhak melaju ke tahap seleksi national camp” kata Ketua Yayasan TEN, Mahir Bayasut..

Pada pelaksanaan national camp ini, Yayasan TEN bekerja sama dengan Jakarta Football Academy (JFA) membuat standard test, persiapan skill, dan mental berkompetisi bagi ke-29 anak di SCWC nanti. Tidak hanya persiapan skill dan mental, kegiatan seperti sharing session / observation session, game match akan menjadi salah satu kegiatan peserta pada tahap ini untuk menjadi bagian dari tim Garuda Baru yang akan berkompetitisi dengan negara lain. Penilaian yang dilakukan pada tahap ini terdiri dari 60% teknik sepakbola dan 40% untuk edukasi non teknis.

Tommy Pratomo sebagai penanggung jawab aktivitas sport dalam tahap national camp ini menjelaskan, pihaknya akan memberikan beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan ketahanan fisik pemain, seperti endurance (ketahanan), speed (kecepatan), strength (kekuatan), dan renang. Sementara kegiatan teknik dan permainan sepakbola yang dimulai dari passing-contro l(mengoper dan mengontrol bola), feinting (gerakan menipu), shooting (tembakan/tendangan), finishing (penyelesaian akhir), Shape of Formation (membentuk formasi bermain), System of Play (strategy bermain), Game play (latih tanding), Group (pembentukan tim), Coordination (Koordinasi dalam tim), Set Piece (mengatur tempo permainan), Keep Ball Possesion (mempertahankan penguasaan bola), Game Plan (pola permainan), Counter Attack (membangun serangan balik) akan menjadi bagian dari penilaian di national camp ini. “Semua kegiatan merupakan bentuk pelatihan untuk mempersiapkan kemampuan skill individu dan tim Garuda Baru yang akan mengikuti turnamen SCWC 2014,” katanya.

Selain skill dan mental dalam turnamen sepakbola, seluruh peserta akan mendapatkan materi pelatihan seperti Bahasa Inggris, menulis sebuah cerita, kemampuan berbicara di depan publik serta materi kesenian dan kebudayaan. “Dalam turnamen SCWC 2014, tim yang diberangkatkan tidak hanya bertanding di turnamen sepakbola tetapi mereka mengikuti pertemuan yang agendanya berupa menceritakan keadaaan setiap negara peserta masing-masing serta pertunjukan kesenian negara tersebut dan tim Garuda Baru akan menampilkan kesenian Angklung pada pertemuan SCWC 2014,” ungkap Erwan Priyambudi selaku pengurus Yayasan TEN dan penanggung jawab aktivitas nonsport pada pelaksanaan national camp.

“Perasaan saya sangat senang bisa lolos sampai ke tahap nasional camp ini dan tinggal selangkah lagi untuk bisa ke Brazil. Motivasi saya ikut dalam ajang SCWC ini untuk mewujudkan mimpi saya bisa main bola di stadion besar dan sekaligus bisa membuktikan kepada teman-teman lain bahwa jangan takut bermimpi dan tidak ada yang tidak mungkin, asal kita mau berusaha,“ ujar Oyon Karyono, peserta asal Jakarta.

Untuk menyukseskan program Garuda Baru ini, Yayasan TEN bekerja sama dengan beberapa lembaga di 7 kota seperti Rumah Singgah dan Belajar Diponegoro (Yogyakarta), Sanggar Alang-Alang dan Sekolah Sepakbola Sosial Surabaya (Surabaya), Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (Medan), Yayasan BAHTERA (Bandung), Yayasan Sahabat Anak (Jakarta), Yayasan Bina Anak Mandiri Indonesia (Makassar), dan Yayasan Pondok Seni Budaya (Palembang). (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved