CSR Corner Corporate Action

Astra Anugerahi Lima Pemuda Inspiratif

 Astra Anugerahi Lima Pemuda Inspiratif

Mengapresiasi para pemuda berusia di bawah 35 tahun yang memiliki karya dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas, PT Astra International Tbk melalui program CSR memberikan penghargaan kepada lima orang pemuda yang memiliki peran untuk memajukan dan manfaat bagi masyarakat sekitarnya lewat acara SATU Indonesia Awards 2013.

Nila Moelok, Utusan Khusus Presiden RI untuk Millenium Development Goals (MDGs), yang juga menjadi juri dalam acara tersebut, mengatakan, acara ini merupakan penghargaan bagi para pemuda yang kreatif dan rela berkorban bagi orang lain.

AstarSATU

“Mereka mampu memberikan inspirasi positif bagi masyarakat. Mereka berprestasi tanpa bersuara. Ternyata, masih ada di Indonesia orang yang berhati mulia. Dengan acara ini saya harap dapat memotivasi pemuda lain untuk melakukan hal yang sama,” ungkap Nila.

Penghargaan di bidang pendidikan diberikan kepada Marwan Hakim. Ia diberikan penghargaan karena perannya dalam mengubah kondisi pendidikan di daerah tempat tinggalnya, Desa Aikaperapa, Nusa Tenggara Barat. Marwan adalah orang yang membuat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pertama di desanya tahun 2004. Marwan juga memprakarsai pendirian sekolah-sekolah di desa lainnya. Atas perannya, Marwan mengakui telah meluluskan 200 orang di tingkat SMP dan 50 orang tingkat SMA.

“Untuk bersekolah, anak-anak harus menempuh jarak tujuh kilometer dengan medan yang curam dan tanpa akses. Lingkungan di desa saya juga kurang memedulikan pendidikan. Anak-anak perempuan lebih memilih menikah usia muda atau menjadi TKI (tenaga kerja Indonesia – red). Seolah-olah sekolah adalah penjara,” ujar Marwan.

Penghargaan di bidang lingkungan diberikan kepada Joko Sulistyo, pemuda asal Wonogiri, Jawa Tengah. Joko merupakan orang yang membuat sumber air di desanya yang dilanda kekeringan. Berkat Joko, beberapa desa yang dilanda kekeringan kini telah dialiri air hingga ke rumah-rumah. Joko mengatakan air tersebut telah dinikmati 2.350 warga di desa tersebut.

“Apa yang saya lakukan memiliki resiko besar, kematian. Kami harus membawa bahan baku sebanyak 15 ton untuk membendung air di dalam goa vertikal,” ujar Joko.

Untuk bidang kewirausahaan, penghargaan diberikan kepada Rizki Dwi Rahmawan. Pemuda yang berasal dari Somagede, Jawa Tengah ini berhasi menciptakan produk gula merah dalam bentuk kristal. Produk yang diberi nama SweetJava ini dinilai memeiki nilai lebih dibandingkan gula putih biasa dan gula merah lainnya.

“Ini tanpa bahan pengawet. Gula jawa ini bisa disimpan sampai dua tahun. Gula ini juga bermanfaat bagi penderita diabetes. Ke depan, kami akan menambah jumlah produksi lebih besar lagi,” ungkap Rizki.

Penghargaan di bidang kesehatan diberikan kepada Hardinisa Syamitri asal desa Talang Anau, Sumatera Barat. Ia berperan membentuk perkumpulan orang lajut usia (lansia) untuk melakukan pencegahan penyakit degeneratif seperti, stroke dan hipertensi. Menurut Ica, sapaanya, membantu lansia di desa terpencil tidak mudah karena keterbatasan akses.

“Pengobatan medis di sana sangat sulit, jauh dari kota. Selain itu, budaya masyarakat di sana lebih berperan dukun dalam pengobatan dibandingkan petugas medis,” ujar Ica.

Penghargaan bidang teknologi diberikan kepada Andy Suryansah, yang menciptakan alat pengusir nyamuk dengan memanfaankan suara audiosonik. “Awal saya menciptakan alat ini karena banyak anak-anak di daerah rumah saya terkena penyakit demam berdarah. Lingkungan yang gersang dan saluran air yang mampat buat nyamuk berkembang,” ucap Andy.

Alat pengusir nyamuk ciptaan Andy kini telah diproduksi secara masal. “Saya masih ingin mengembangkan alat ini. Sehingga segala lapisan masyarakat bisa menjangkau,” ucap Andy.

Acara ini sendiri diikuti 1606 peserta yang terdaftar. Kemudian disaring hingga terpilih lima peserta yang mendapatkan penghargaan ini untuk masing-masing bidang yaitu, pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, lingkungan dan teknologi. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved