CSR Corner

Bakso Sumber Selera Perbaiki Gizi Buruk di Kabupaten Tangerang

Bakso Sumber Selera Perbaiki Gizi Buruk di Kabupaten Tangerang

Memanfaatkan momen Ramadhan dan Lebaran 2017 ini, Bakso Sumber Selera menggelar program Corporate Social Responsbility (CSR) bertajuk “Berbagi Kelezatan”. Kali ini, Bakso Sumber Selera menggunakan pendekatan Cause-Related Marketing, di mana perusahaan berkomitmen untuk menyumbangkan persentase dari pendapatan untuk alasan tertentu berdasarkan penjualan produk.

Melalui program “Berbagi Kelezatan”, Bakso Sumber Selera mengajak konsumen untuk berbagi dengan sesama. Caranya, cukup dengan membeli produk Bakso Sumber Selera isi 25 dan 50, maka konsumen otomatis telah berdonasi sebesar Rp 1.000.

“Setelah konsumen membeli Bakso Sumber Selera, mereka cukup mengunggah foto struk pembelian bakso beserta bungkus bakso Sumber Selera ke akun facebook messenger bakso Sumber Selera. Donasi yang terkumpul nantinya akan disalurkan untuk memperbaiki status gizi buruk anak Indonesia, dalam hal ini di wilayah Teluknaga, Kabupaten Tangerang,” jelas General Manager Operations PT Sumber Prima Anugerah Abadi, Mumu Alqodir.

Program “Berbagi Kelezatan”, dipaparkan Mumu, terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penghimpunan donasi yang digelar sepanjang Ramadhan 2017. Pada tahap ini, total donasi yang berhasil terkumpul hingga kini sekitar Rp 40 juta. Selanjutnya, donasi tersebut tidak menutup kemungkinan bakal bertambah terus dan nantinya bakal digunakan untuk mendukung program pengentasan gizi buruk di wilayah Tangerang, yang notabene dekat dengan markas Bakso Sumber Selera di Lippo Karawaci Tangerang.

Pada tahap kedua, Basko Sumber Selera akan mengimplementasikan program pengentasan gizi buruk dengan menggandeng PKPU sebagai mitranya. Dikatakan Mumu, “Kegiatan pengentasan kemiskinan yang dilakukan PKPU bersama Bakso Sumber Selera akan dilaksanakan usai Ramadhan, yakni selama tiga bulan.”

Program Pengentasan Gizi Buruk

Donasi yang terkumpul dari Bakso Sumber Selera akan disalurkan untuk program pengentasan gizi buruk di Desa Tegal Angus, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Desa tersebut dipilih karena terhitung sebagi wilayah yang rentan dengan persoalan gizi buruk.

Target pengentasan gizi buruk adalah sebanyak 20 balita dan 20 ibu yang memiliki balita. Harapannya, program tersebut dapat meningkatkan berat badan balita minimal 20% serta menumbuhkan pengetahuan ibu, minimal 30% dari pretest ke postest.

Menurut Direktur Kemitraan PKPU, Andjar Radite, program yang akan memperoleh dukungan dari donasi Bakso Sumber Selera adalah program “Sahabat Gizi Kita” (SAGITA). Program tersebut dipersembahkan bagi masyarakat Indonesia dalam menanggulangi permasalahan kesehatan ibu dan anak yang masih memiliki nilai merah pada raport-nya.

“Pada program ini, kami akan menyelenggarakan intervensi gizi seimbang secara holistik guna memastikan periode emas 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dapat diraih dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Pada implementasinya, kegiatan SAGITA juga menggunakan pendekatan spesifik dan sensitif. Artinya, aktivitas yang dilaksanakan dalam mendukung pendekatan spesifik adalah dengan penanganan khusus bagi para balita dan ibu yang mengalami kekurangan gizi melalui Sekolah Gizi.

Sedangkan aktivitas yang dilakukan dalam mendukung pendekatan sensitif adalah dengan mendekatkan akses pangan pada wilayah binaan tersebut. “Proses pendekatan akses pangan dilaksanakan sesuai dengan ketetapan peraturan pertanian No. 15/Permentan/OT.140/2/2013, yaitu melakukan optimalisasi pekarangan melalui konsep kawasan rumah pangan lestari (KRPL), promosi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, dan kebun bibit dan demplot (demonstration plot),” ujar Andjar.

Adapun kerja sama antara Bakso Sumber Selera dan PKPU, ditambahkan Mumu, difokuskan untuk mendukung SAGITA. Implementasinya, programbSAGITA dilaksanakan dalam tiga bagian kegiatan, yaitu kegiatan harian berupa pemberian makanan tambahan rutin, kegiatan pekanan berupa kelas gizi, dan kegiatan bulanan berupa pemeriksaan tumbuh kembang balita dan kunjungan rumah.

Istimewanya, pada program “Berbagi Kelezatan”, Bakso Sumber Selera tidak hanya berhenti pada tahap penyerahan donasi. Namun, tim Bakso Sumber Selera—termasuk jajaran direksi seperti Mumu—juga turut terlibat sebagai voulenteer dalam mengedukasi masyarakat di program SAGITA, seperti pada kegiatan Kelas Gizi, pemantauan tumbuh kembang anak, hingga Home Visit.

Melalui program SAGITA, tim Bakso Sumber Selera akan terlibat aktif dalam empat kegiatan utamanya. Keempat kegiatan itu, pertama, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Harian, yang dilakukan untuk membantu balita gizi buruk dan kurang agar mendapatkan asupan gizi yang lebih baik. Pada implementasinya, PMT harus diberikan pada balita setiap hari pada waktu makanan selingan, baik pukul 10.00 dan atau 15.00 waktu setempat. Orang tua dipicu untuk dapat mengalihkan alokasi uang jajan menjadi pembelian atau pembuatan PMT.

Kedua, kegiatan pengkapasitasan pengetahuan ibu balita seputar gizi anak dan perawatan balita malnutrisi. Kegiatan ini dilakukan setiap minggu dengan diawali dan diakhiri dengan prepostest. Setiap minggu materi yang akan disampaikan serta metodenya terlampir pada modul kurikulum sekolah gizi balita. Beberapa kegiatan pada saat kelas Ibu antara lain mengisi presensi, pretest, materi, postest, dan makan bersama.

Ketiga, pemantauan tumbuh kembang balita. Ini adalah kegiatan pengecekan status gizi berdasarkan indikator berat badan/umur dan berat badan/tinggi badan. Selain pemeriksaan status gizi, juga dilakukan pemeriksaan perkembangan balita dengan indikator sesuai dengan panduan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan tiap dua pekan sekali.

Keempat, home visit/kunjungan rumah. Kunjungan dilakukan oleh kerabat setiap satu bulan sekali. Tujuannya adalah melihat perkembangan ibu dan anak saat berada di lingkungan rumah. Pertanyaannya pun akan selalu sama setiap home visit guna melihat pergeseran perilaku ibu dan balita. Pada saat kunjungan, fasilitator juga langsung memeriksa tumbuh-kembang anak.

Melalui program “Berbagi Kelezatan”, Mumu berharap misi Sumber Selera dapat terwujud. Misi perusahaan adalah Sumber Selera menjadi pilar penopang dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia.

“Untuk itu, kami berharap gerakan ‘Berbagi Kelezatan’ dapat diikuti dan direspon positif oleh masyarakat Indonesia,” tutur Mumu yang menyebutkan bahwa program Berbagi Kelezatan akan menjadi kegiatan CSR yang berkelanjutan dari Sumber Selera.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved