CSR Corner

Balai Pustaka Ingin Lahirkan Bibit Baru Sastrawan

Balai Pustaka Ingin Lahirkan Bibit Baru Sastrawan

Untuk memperingati hari lahir yang ke- 100 tahun, Balai Pustaka meresmikan Sanggar Sastra Balai Pustaka yang diadakan selama pada 16-18 Mei 2017. Direktur Utama Balai Pustaka, Saiful Bahri, mengatakan, pendirian ini bertujuanuntuk melestarikan sastra dan seni Indonesia, sehingga melahirkan bibit-bibit baru sastrawan Indonesia.

“Saat ini minat baca terus menurun di Indonesia. Tak hanya itu, minimnya sarana pengembangan bakat sastra di Indonesia yang menyebabkan terhambatnya pelestarian sastra Indonesia di kalangan generasi muda,” ujarnya.

Menurutnya, Balai Pustaka adalah pihak yang paling bertanggung jawab dan terdepan untuk menjaga dan melestarikan sastra indonesia. Oleh karena itu, dengan hadirnya Sanggar Sastra Balai Pustaka diharapkan tak hanya dapat membantu melestarikan sastra Indonesia, tapi juga melahirkan sastrawan-sastrawan muda Indonesia.

Adapun kegiatan yang diadakan selama tiga hari itu, berisi pertunjukan teater, pembacaan puisi, pertunjukan musikalisasi puisi, dan serangkaian pelatihan yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Menengah di Jakarta dan sekitarnya. Diharapkan para siswa tersebut dapat menguatkan ilmu kesusastraan yang tidak diajarkan secara mayor di sekolah. Sehingga kegiatan ini bisa memperkuat dan memperluas wawasan serta praktik bersastra melalui berbagai kegiatan yang dapat dilakukan di Sanggar Sastra.

“Saat ini ada 12 sekolah di DKI dari tingkat SMP dan SMA yang kami gandeng dalam pelatihan selama 3 hari di sanggar sastra. Ini proyek non profit yang bertujuan menumbuh kembangkan minat sastra dikalangan siswa,” ujarnya.

Untuk kegiatan pelatihan, Balai Pustaka menggandeng Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (KOMPI) dan Sanggar Matahari sebagai penampil dan narasumber pelatihan. Selain itu, hadir sastrawan terkemuka seperti Taufiq Ismail, Jamal D Rahman, dan Fiqar W, Irmansyah dalam peresmian Sanggar Sastra.

Adapun manfaat bagi para siswa, diharapkan dapat memperkenalkan karya sastra di sekolah. Apalagi karya sastra tidak diajarkan di sekolah. Keberadaan sanggar akan memperkuat dan memperluas wawasan serta praktik bersastra melalui berbagai kegiatan yang dilakukan di sanggar sastra.

Ditemui di kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Mahmud Husein, mengungkapkan apresiasinya terhadap inisiatif Balai Pustaka dalam melestarikan kesusateraan Indonesia dengan mendirikan Sanggar Sastra Balai Pustaka

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini dan berharap dengan hadirnya Sanggar Sastra Balai Pustaka akan turut mendukung pembangunan bangsa melalui sastra dan budaya,” kata Mahmud.

Selain itu, baru-baru ini Balai Pustaka, bekerjasama dengan Telkom, telah meluncurkan inisiatif 1000 Digital Learning Corner dalam bentuk ebook koleksi buku Balai Pustaka yang dapat diakses di berbagai titik-titik akses Telkom. Ke depan, Balai Pustaka menargetkan membangun 1000 Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di seluruh Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved