CSR Corner

BEI Galang Donasi Penanganan Covid-19

Ilustrasi vaksin Covid-19. (foto: Shutterstock/solarseven)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan beberapa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang bekerja sama dengan Yayasan Bumi Sasmaya untuk melaksanakan program Pengelolaan Material dan Sampah untuk masyarakat di kabupaten Gianyar Bali.

Pada program tersebut, masyarakat setempat dibina untuk mampu mengelola sampah di lingkungannya menjadi barang yang bernilai guna dan jual. BEI juga berdonasi untuk bidang pendidikan melalui bantuan sarana belajar di kelas berupa meja, kursi dan papan tulis untuk SDS IT Unwanul Falah Bekasi, Jawa Barat. Dalam kedua program ini, BEI berkolaborasi dengan self-regulatory organization (SRO) lainnya, yaitu PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), untuk ikut serta. Tidak hanya itu, BEI juga mengadakan kegiatan IDX Virtual Charity Walk & Run dengan tagline “One Step to Better Health for All”. Kegiatan ini mengajak seluruh insan SRO untuk tetap menjaga kesehatan pribadi dengan berolahraga meski dalam kondisi pembatasan akibat pandemi, sambil menunjukkan kepedulian terhadap sesama.

Peserta dapat melakukan olah raga jalan kaki atau lari di lingkungan masing-masing, di sekitar rumah, di dalam rumah, ataupun menggunakan alat, seperti treadmill. “Setiap kilometer jarak yang ditempuh oleh peserta IDX Virtual Charity Walk & Run akan dikonversikan menjadi donasi sebesar Rp 20 ribu untuk penanganan Covid-19 di Indonesia,” ujar Yulianto Aji Sadono, Sektretaris Perusahaan BEI di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Donasi yang terkumpul rencananya akan disalurkan ke 29 tempat berbeda yang mencakup wilayah Jakarta, Bandung, Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Bantuan tersebut akan berupa kebutuhan pokok dan alat kesehatan untuk masyarakat terdampak Covid-19, diantaranya adalah warga panti sosial, nakes dan petugas pemulasaran. Kegiatan ini diselenggarakan selama periode 8–16 Juli 2021 dan terbuka untuk karyawan SRO serta Koperasi BEJ.

Selama 29 tahun perjalanannya, BEI telah mencatatkan sejumlah pencapaian untuk perkembangan pasar modal Indonesia. Milestone BEI setelah diprivatisasi pada 13 Juli 1992 adalah diberlakukannya Otomasi Perdagangan dengan Jakarta Automated Trading System (JATS). Kemudian, penerapan Remote Trading di pasar modal berhasil diimplementasikan pada 28 Maret 2002. Menandai pencapaian berikutnya, pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung dengan Bursa Efek Jakarta menjadi BEI. Perkembangan JATS pada 2009 menciptakan milestone berikutnya, yaitu Implementasi JATS Next Generation (Next-G). BEI meluncurkan Extensible Business Reporting Language (XBRL) pada 22 Juni 2015, dan mulai mensosialisasikan Kampanye Yuk Nabung Saham pada tahun 2015.

Selain itu, BEI melakukan Margin Trading Regulation Easing pada 2017 dan Implementasi Penyelesaian Transaksi T+3 ke T+2 pada 2018. Selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2017-2019, BEI menerima penghargaan HR Asia Best Companies to Work. Pada 2019, BEI bergabung dengan Sustainable Stock Exchange, menambah papan baru perdagangan, yaitu Papan Akselerasi, meluncurkan Indeks IDX Value30 dan IDX Growth30, serta merelaksasi Exchange-Traded Fund (ETF).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini mengalami perubahan sebesar 1,09 02% pada level 6.044,03739.84 sampai dengan 7 9 Juli 2021 yang lalu dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan di Bursa terlihat cukup baik yang tercermin dari rata-rata nilai transaksi hingga awal Juli mencapai Rp13,3 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari telah mencapai 18,8 juta saham. Selain itu, peningkatan dialami oleh frekuensi transaksi harian lebih dari 80% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1,2 juta kali, menempati posisi pertama di ASEAN. Sampai dengan 9 Juli 2021, BEI telah berhasil menorehkan pencatatan efek baru yang terdiri dari 26 pencatatan efek saham, 3 obligasi baru, 1 ETF baru, dan 1 Efek Beragun Aset (EBA). Data sampai dengan Juni 2021, jumlah investor telah mengalami peningkatan 44% menjadi 5,6 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan Single Investor Identification (SID).

Khusus untuk investor saham, peningkatan telah terjadi sebesar 48% menjadi 2,5 juta investor saham. Semua pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh stakeholders Pasar Modal Indonesia. Selain membukukan berbagai pencapaian, BEI tidak berhenti mengembangkan program-program baru yang berkontribusi terhadap kemajuan Pasar Modal Indonesia.

Pada awal tahun 2021, BEI telah meluncurkan Klasifikasi Industri baru untuk Perusahaan Tercatat pada 25 Januari 2021, serta peluncuran indeks syariah baru, yakni Indeks IDX-MES BUMN 17 pada 29 April 2021. Selain implementasi serangkaian program strategis yang ditargetkan untuk rampung pada tahun ini, BEI masih melakukan pengembangan peraturan Multiple Voting Share (MVS) untuk mengakomodir initial public offering (IPO) dari para perusahaan unicorn, pengembangan edukasi investor berbasis teknologi, penyempurnaan mekanisme perdagangan (preclosing, market order, periodic order), optimalisasi sistem pengawasan, pengembangan sistem co-location Anggota Bursa, sampai dengan optimalisasi layanan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA).

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved