CSR Corner Corporate Action

BNI Bantu Korban Banjir Manado

Oleh Admin
BNI Bantu Korban Banjir Manado

Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kota Manado dan sekitarnya, pada hari Rabu (15/1/2014), turut berakibat pada layanan operasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di wilayah tersebut. Sekalipun demikian, BNI sendiri tetap mengupayakan penyaluran bantuan bagi para korban banjir bandang yang ada di sekitarnya.

Bank Negara Indonesia

Bank Negara Indonesia

“Paket bantuan yang disalurkan diharapkan dapat meringankan beban para korban pada masa tanggap darurat mulai tanggal 16 Januari 2014,” tutur Sekretaris Perusahaan BNI, Tribuana Tunggadewi, di Jakarta, Jumat (17/1/2014).

Bantuan yang disalurkan berupa paket kebutuhan pokok, yaitu makanan, pakaian dan obat-obatan. Paket bantuan tersebut disalurkan ke 40 lokasi yang mengalami dampak bencana terparah. Paket senilai masing-masing Rp 5 juta itu akan disalurkan secara bertahap hingga 14 hari pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Sementara ini, hingga sehari pasca bencana (H+1) telah disalurkan paket bantuan kebutuhan pokok maupun makanan siap saji di Kelurahan Perkamil Jl. Sapta Marga, Kelurahan Dendengan Dalam-Depsos, Kelurahan Kampung Bugis, Kelurahan Ternate Baru, Kelurahan Tikala Baru, serta Kelurahan Kanaan.

Selain itu, bantuan alat penghisap lumpur (alcon) sebanyak 25 unit dan genset penerangan (1.500 hingga 2.500 kv) sebanyak 20 unit akan diberikan kepada Pemerintah Kota Manado. Pada saat yang sama, BNI pun menjadi kordinator pengumpulan pakaian dan busana layak pakai melalui Badan Pembina Kerohanian Kristen (Bapekris) dan Badan Pembina Kerohanian Kristen (Bapekis) BNI untuk kemudian disalurkan kepada korban bencana.

Selain memberikan bantuan kepada korban bencana, BNI juga telah melakukan berbagai upaya tanggap darurat di lingkungan internal, antara lain dengan melakukan evakuasi pegawai dan petugas yang terjebak di gerai dengan ketinggian air 1-2,5 meter. Evakuasi para korban tersebut dilakukan di gerai BNI Wanea (5 Orang), BNI Kanaka (4 orang), dan BNI Calaca (30 orang). Evakuasi dilakukan oleh Tim Evakuasi BNI Wilayah Manado sepanjang hari Rabu kemarin. Sekitar 63 pegawai BNI dilaporkan terkena dampak bencana banjir.

“Upaya penanggulangan bencana yang telah kami lakukan adalah menginventaris segenap pegawai yang terkena banjir termasuk keluarga yang terkena bencana banjir maupun tanah longsor,” ujar Tribuana.

Kondisi operasional BNI di Manado

Tribuana menuturkan, layanan operasional BNI terkini di Manado, di mana dari total 116 ATM yang beroperasi di Kota Manado dan sekitarnya, terdapat 32 ATM berhenti operasi. Kondisi tersebut terjadi karena ATM terendam air (16 ATM), pemadaman listrik (15 ATM), dan satu ATM percobaan vandalisme.

Dari total 20 gerai layanan BNI cabang Manado yang beroperasi di Kota Manado dan sekitarnya, terdapat empat gerai tidak beroperasi. Kantor Layanan Nasabah (KLN) Kanaka tidak beroperasi karena kondisi rusak berat di banking hall akibat banjir mencapai 1,5 meter, dan bahkan mencapai sekitar 2 meter di bagian luar kantor. Lalu, dua gerai, yakni KLN Wanea dan KK Calaca yang saat ini dalam tahap pembersihan dari kotoran akibat banjir sedalam 30 cm hingga 1 meter. Selain ketiga gerai itu, kantor Pall Dua tidak beroperasi karena jaringan icon’s bermasalah.

Khusus barang-barang seperti server, komputer, uang, dan surat berharga telah diamankan ke areal yang lebih tinggi atau lantai dua bangunan. Target untuk kantor Calaca dan Wanea dalam penanganan pembersihan dan perbaikan. Kedua kantor itu diusahakan secepat mungkin bisa beroperasi kembali.

“Beberapa outlet dan ATM dilaporkan berhenti beroperasi, namun pelayanan kepada nasabah masih dapat dilakukan di outlet-outlet dan ATM terdekat lain yang terhindar dari bencana,” ujar Tribuana. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved