CSR Corner

BSI Terus Berinisiatif untuk Kembangkan Perekonomian Banyuwangi

Area Tambang Tujuh Bukit PT Bumi Suksesindo (Foto: www.bumisuksesindo.com)

PT Bumi Suksesindo (BSI), pengelola tambang emas Tambang Tujuh Bukit Tumpang Pitu Desa Sumberagung Pesanggaran Banyuwangi JawaTimur yang telah, memasuki tahun ke enam beroperasi dan tahun kedua fase produksi, secara aktif terus mengambil inisiatif dalam berbagai program pengembangan ekonomi dengan berbagai terobosannya yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Program hibah kepemilikan saham kepada Pemerintah Daerah telah menjadikan Pemkab Banyuwangi sebagai salah satu pemegang saham terbesar di tambang Tumpang Pitu melalui PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), induk usaha dari PT BSI.

“Sebagai aset Pemkab Banyuwangi, BSI berkomitmen untuk terus mengambil inisiatif dan berkontribusi dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi”, ujar Direktur PT BSI, Boyke Poerbaya Abidin, pada acara media gathering di Denpasar (18/10).

Kepemilikan saham oleh Pemkab Banyuwangi ini memberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat Banyuwangi. Bukan hanya nilai saham yang terus meningkat, sebagai pemegang saham Pemkab Banyuwangi ikut mendorong lahirnya berbagai program CSR yang menguntungkan masyarakat.

“Secara finansial, kontribusi tambang Banyuwangi juga terus meningkat sejalan dengan aktivitas penambangan dan produksi yang bertambah. Kami memiliki komitmen jangka panjang untuk kemajuan Banyuwangi,” tambah Boyke.

Sebagai perusahaan pertambangan yang menerapkan konsep green minning, PT BSI menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) secara aktif dan telah menjangkau sekitar 42.000-an warga, khususnya yang berada di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, lokasi Tambang Emas Tujuh Bukit berada.

Fokus pada 4 bidang yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan, pengembangan UMKM dan pembangunan infrastruktur, pada semester pertama 2018 ini BSI telah merealisasikan infrastruktur di 17 lembaga pendidikan TK dsn SD, pengoperasian bus sekolah dan beasiswa. Selain itu BSI juga telah meluncurkan Mobil Layanan Kesehatan yang bisa menjangkau daerah yang sulit mengakses fasilitas kesehatan.

BSI juga menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 3 km sebagai akses utama menuju Pantai Pulau Merah yang merupakan destinasi wisata andalan Banyuwangi dan menjalankan program rehabilitasi yang mencapai total lahan seluas 21,08 hektar.

Setelah berhasil mencapai produksi perdana emas dan perak dari Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, yakni 142.468 ounce (oz) emas dan 44.598 oz perak sepanjang 2017, pada tahun 2018 produksi emas PT BSI ditargetkan meningkat menjadi 155.000 ounces (oz) – 170.000 oz emas.

Sampai Semester I 2018, produksi emas sebanyak 83.713 oz dan perak 48.226 oz. Tahun ini target peremukan bijih, penumpukkan dan pengolahan emas sebanyak 6,2 juta ton. Target tersebut sejalan dengan ekspansi lapisan oksida sebesar dua kali lipat menjadi 8 juta ton per tahun dan akan rampung pada kuartal pertama 2019.

Dengan 1.795 orang tenaga kerja yang terdiri dari 99% warga negara Indonesia dan 1% ekspatriat yang 60% berasal dari Kabupaten Banyuwangi, termasuk sekitar 38% dari Kecamatan Pesanggaran setempat, PT BSI memproduksi emas di Tambang Tujuh Bukit secara efisien melalui penggunaan teknologi heap leach (pelindihan) yang sangat memperhatikan aspek lingkungan.

“Melalui pemanfaatan teknologi yang tepat dan kontrol kinerja yang baik, produksi emas di Tambang Tumpang Pitu sangat efisien. Efisiensi produksi emas di tambang Tujuh Bukit dipengaruhi juga oleh teknologi penambangan yang menggunakan model heap leach yang menggunakan sistim SAG (Semi Autogenous Grinding) Mill. PT BSI juga mampu melakukan efisiensi produksi berkat jarak pengangkutan bahan baku emas yang lebih dekat, serta konsumsi sianida dan konsumsi listrik yang lebih rendah dari perkiraan,” tutur Boyke.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved