CSR Corner

BUMN Sisihkan Rp 3 Triliun Laba Untuk Program Kemitraan

BUMN Sisihkan Rp 3 Triliun Laba Untuk Program Kemitraan

M.Harun, VP Corporate Communication Pertamina

Badan Usaha Milik Negara menyisihkan 2% atau sekitar Rp 3 triliun dari laba bersih 2011 yang sebesar Rp 145 triliun untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Dana tersebut nantinya akan disalurkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil & Menengah RI, Agus Muharram, menengaskan dengan cara ini pengusaha skala kecil dan menengah dapat memperoleh pelatihan, pendampingan, dan modal awal, sehingga hasil akhirnya tercipta pengusaha mandiri yang tangguh.

Perusahaan swasta, menurut Agus, juga bisa mengikuti langkah Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UKM yang telah membuat kesepakatan penyaluran dana Program Kemitraan pada UKM dengan melibatkan dinas koperasi di daerah-daerah. Dinas koperasi di daerah memiliki data dan kemampuan untuk membina pelaku koperasi dan UKM.

“Dalam konteks ini masing-masing pihak akan bekerja secara profesional. Masyarakat diharapkan dapat segera menerima manfaat dari kerja sama pemerintah dan perusahaan ini, sehingga pengangguran dan kemiskinan akan cepat diatasi,” ujar Agus Muharram saat menghadiri Corporate Social Responsbility (CSR) Lecture Series 2012 yang diadakan The La Tofi School di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin (23/4).

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Muhammad Harun, mengatakan Pertamina akan terus berkomitmen untuk mendukung program kemitraan ini. Untuk tahun ini perusahaan pelat merah ini menyisihkan sebesar Rp 450 miliar untuk CSR. “Ini adalah bagian dari komtmen kami untuk mengentaskan kemiskinan melalui program perbaikan kesehatan dan pendidikan,” ujar Muhammad Harun.

Managing Director Putera Sampoerna Foundation, Nenny Soemawinata, yang juga menyampaikan pengantar dalam kuliah umum CSR yang perdana ini mengapresiasi perusahaan yang banyak memilih bidang pendidikan sebagai target tanggung jawab sosialnya. Perusahaan, menurutnya, perlu terus mengembangkan pilihan program dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Hal ini pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Mereka akan mendapatkan tempat di hati masyarakat, juga tenaga kerja berkualitas yang dibutuhkan oleh perusahaan. (Lila Intana/EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved