Program vaksinasi yang digagas oleh pemerintah dalam memerangi virus Covid-19 masih terus dilakukan hingga saat ini. Ya, untuk menghabiskan kuota vaksin bagi 272.229.372 penduduk Indonesia (per Juni 2021) memang membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan di sektor swasta.

Salah satu perusahaan yang digandeng pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI untuk menyukseskan program tersebut adalah Antis Hand Sanitizer. Dalam kolaborasi itu dirilis mobil vaksinasi keliling yang menyasar pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang belum tervaksin. Rencananya, mobil tersebut akan berkeliling ke daerah Jawa, Bali, NTB selama 3 bulan ke depan.

Ryan Tirta Yudhistira, Chief Sales & Marketing Officer Enesis Group berharap mobil vaksin keliling itu bisa ikut membantu membangkitkan pariwisata nasional. “Kami berharap bisa mendorong bangkitnya pariwisata Indonesia melalui penerapan Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) dan turut meningkatkan perekonomian Indonesia,” kata dia.

Kolaborasi tersebut, menurut Ryan, merupakan langkah perusahaan untuk mendukung keberhasilan target vaksin pemerintah. Sebelumnya, brand yang berada di bawah PT Herlina Indah yang juga anak usaha Enesis Group tersebut telah melakukan vaksinasi di destinasi wisata prioritas seperti Mandalika, Toba, dan yang akan datang Labuan Bajo, Likupang dan Borobudur.

“Enesis Group melalui Antis telah menunjukkan komitmennya untuk selalu berjalan bersama kami dan terus ber-inovasi untuk selalu berkolaborasi dalam upaya memulihkan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak oleh pandemi ini, salah satunya melalui vaksinasi” ujar Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Di tempat yang sama, Antis juga memberikan donasi 10 juta produk Antis kepada Kemenparekraf RI untuk mendukung protokol kesehatan di destinasi wisata Indonesia. Donasi tersebut telah dialokasikan ke beberapa titik seperti Raja Ampat, Ambon, Lombok, Tarakan, Gorontalo, Ternate, Medan, Toba dan lainnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id