CSR Corner

Cara ANZ Bantu Masyarakat Bawah Kelola Uang

Oleh Admin
Cara ANZ Bantu Masyarakat Bawah Kelola Uang

Masih minimnya pengetahuan masyarakat, khususnya kalangan tak mampu, dalam mengelola keuangan menjadi perhatian PT Bank ANZ Indonesia. Bank asing ini lantas mengadakan program MoneyMinded dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat akan dunia keuangan.

Acara peluncuran laporan hasil penelitian program MoneyMinded.

“Ini program dari induk. Jadi, nggak cuma di Indonesia,” ujar Slamet Sudijono, Country Marketing, Brand &Communications Head ANZ Indonesia, di sela-sela acara peluncuran laporan hasil penelitian program MoneyMinded, di Jakarta, Rabu (19/6/2013).

Saat ini, program MoneyMinded telah menjaring 200 ribu orang di 14 negara, termasuk Indonesia. Di Tanah Air, program ini dimulai pada Maret 2012. Slamet berujar, program ini telah menjangkau lebih dari 500 orang sebagai peserta hingga Mei 2013.

Di Indonesia, penyelenggaraan MoneyMinded bekerja sama dengan sejumlah organisasi nirlaba. Sasaran program adalah orang-orang dewasa, seperti kaum ibu, dan anak-anak muda, yang belum melek keuangan. Tak hanya itu, MoneyMinded juga dijalankan sebagai bagian dari program perkenalan karyawan baru bagi karyawan alihdaya ANZ.

Di dalam program ini, masyarakat yang menjadi peserta diberikan materi-materi terkait pengelolaan keuangan dengan cara informal. Maksudnya, penyampaian materi tak seperti kuliah. Interaksi antara pemberi materi dan peserta bersifat dua arah. “Pemberian materi yang sangat informal. Dan (program) kami tidak ada hubungannya dengan bisnis bank,” Sulianti Setiabudi, Head of Human Resources ANZ menambahkan.

Ditegaskan Slamet, ANZ tak mau sekadar mengadakan program sosial. Program yang dijalankan harus bisa menghasilkan dampak yang signifikan. “Jadi, kami itu pingin kegiatan CSR yang sustainable (berkelanjutan).” Oleh sebab itu, bank pun mengadakan pemantauan terhadap peserta. Survei dilakukan dengan menggandeng pihak Universitas Gadjah Mada.

Survei dilakukan terhadap 152 responden yang berada di daerah Jakarta dan sekitarnya. Tujuan penelitian untuk mengukur perilaku peserta dalam mengelola keuangan sebelum dan sesudah mengikuti program. Hasil penelitiannya dituangkan dalam laporan yang berjudul, “The Impact Report of MoneyMinded Indonesia.”

“Ada angka-angka statistik yang menyebutkan, ada perilaku terhadap pengelolaan keuangan yang berubah,” tambah Slamet. Ia pun memaparkan temuan penting penelitian, yakni, sebanyak 95 persen responden merasa mereka memiliki kemampuan mengelola uang lebih baik setelah mengikuti program. Lalu, sebanyak 57,9 persen responden mulai bisa menabung, dan 54 persen mulai bisa menabung lebih banyak setelah mengikuti program. “Mereka sudah mulai menabung sebagai kewajiban, bukan ada sisa uang baru nabung,” tutur dia.

Bahkan, sebagian besar responden (85,2 persen) merasa percaya diri dengan pengelolaan uang. Maksudnya, mereka mulai bisa mempraktekkan kemampuan pengelolaan uang dan penganggaran belanja untuk mencapai tujuan hidupnya. “Hasil penelitian sangat menggembirakan. Saya senang melihat program yang sederhana dan bersahabat seperti MoneyMinded bisa sangat efektif dalam memberdayakan masyarakat agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” ungkap Rahmat Hidayat, peneliti program MoneyMinded dari UGM. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved