CSR Corner

Cara Roche Kampanyekan Sadari

Cara Roche Kampanyekan Sadari
rumpianbeha

Hasil studi beban ekonomi dalam pengobatan pada 2013 menunjukkan 70 persen dari pasien kanker bukan saja berujung pada kematian, tapi keuangan keluarga pasien yang makin memburuk dalam satu tahun sejak terdeteksi kanker. Riset yang dilakukan pada 10 ribu pasien di 8 negara ASEAN itu, 2.300 responden dari Indonesia merupakan kerjasama Roche dan George Institute Australia.

Lucia Erniawati, Head of Corporate Affairs and Access PT Roche Indonesia menyampaikan ini pada diskusi peningkatan kesadaran detekti dini kanker payudara bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) di kediaman Linda Agum Gumelar yang juga kantor sekretariat YKPI, Jalan Panglima Polim Jakarta (21/12).

Maka itu Roche meluncurkan kampanye Rumpian Beha untuk meningkatkan kesadaran dini akan bahaya kanker payudara. “Kami ingin menyuguhkan kampanye yang tidak dianggap pornografi, mudah dicerna informasinya dan menarik,” ujar Lucia. Maka itu proses kreatif kampanye ini cukup lama. Kampanye Sadari (Periksa Payudara Sendiri) dengan cara menarik ini diharapkan tidak ada lagi penderita kanker stadium lanjut di Indonesia yang terlambat terdeteksi.

Menurut Lucia, Rumpian Beha merupakan salah satu wujud komitmen Roche Indonesia dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya deteksi dini dalam penanggulangan kanker payudara di Indonesia. Kampanye ini dikemas dalam bentuk video dan media cetak. Video Rumpian Beha terdiri dari beberapa format 5 menit, 2 menit dan 15 detik. Video itu sudah ditayangkan di lebih 500 toko, klub serta gerai rekanan Roche di seluruh Indonesia. Dan di akhir tahun 2016 ini iklan teaser 15 detik Rumpian Beha akan ditayangkan di YouTube yang rencananya akan tayang hingga awal 2017.

Video kampanye itu digambarkan dengan sangat menarik melalui animasi beha-beha sedang ngobrol tentang bahaya kanker dan langkah-langkah deteksi dini kanker dengan Sadari. Selain diputar dalam seminar awam, acara-acara Kemenkes RI, kelompok dukungan pasien, organisasi masyarakat dan sektor swasta, video ini juga bisa diakses di situs daring www.kalahkankanker.com. “Kami juga menyebar 82 ribu materi cetak Sadari untuk makin menguatkan kampanye ini,” tuturnya.

Linda Agum Gumelar, Ketua YKPI yang juga survivor kanker payudara menuturkan, dukungan banyak pihak sangat dibutuhkan untuk menekan peningkatan penderita kanker payudara stadium lanjut. Dalam catatan YKPI dari hasil pemeriksaan mobil mamografi yang dimiliki yayasan ini terjadi peningkatan penderita kanker pada tahun ini. Dari 3427 orang yang diperiksa mobil mamografi YKPI pada 2015 12,1 persen orang terdeteksi kanker jinak dan 1,4 persen sudah mencapai level ganas. Dan pada 2016 dari 2.244 orang yang diperiksa 14,3 persen orang terdeksi kanker payudara jinak dan 1,2 persen yang diperiksa terdeteksi kanker ganas.

“Diharapkan dengan kampanye yang disampaikan Roche dengan video lucu, bahasa mudah dicerna, tidak porno angka itu bisa ditekan tahun depan,” harapnya. Terutama angka penderita kanker payudara stadium lanjut bisa berkurang karena pasien dengan stadium ini sudah sulit diobati.

Linda terdeksi kanker payudara pada tahun 1996 dan pada 2001 ia dinyatakan bebas penyakit yang mematikan ini. “Saya terdeksi masih dalam stadium awal, karenanya saya meyakini 98-100 persen pasien kanker payudara yang terdeksi pada stadium satu dan dua jika mendapat terapi tepat sesuai standar medis dapat bertahan hidup setidaknya selama lima tahun. Bahkan bisa menjadi survivor kanker seperti dirinya,” ujarnya. Deteksi dini adalah kunci penanganan kanker payudara agar peluang keberhasilan terapi dan kemunkinan bertahan hidup dapat meningkat.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved