CSR Corner

Citi Indonesia Gandeng Indonesia Business Links (IBL) Atasi Pengangguran

Citi Indonesia Gandeng Indonesia Business Links (IBL) Atasi Pengangguran

Citi Indonesia melalui payung kegiatan kemasyarakatannya Citi Peka (Peduli dan BerKarya) berkolaborasi dengan Indonesia Business Links (IBL), organisasi nirlaba yang mempromosikan good corporate citizen, berupaya mengatasi pengangguran di Indonesia melalui program Skilled Youth sejak bulan Juni 2015.

Adapun jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2016 mencapai 7,5 juta penduduk, dimana tingkat pengangguran tertinggi adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dengan presentase 9,84%

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menyatakan, “Misi kami adalah enabling growth and progress, termasuk untuk masyarakat dimana kami beroperasi. Di Indonesia, kami menjalankan program kemasyarakatan berkesinambungan yang dititikberatkan pada pemberian dukungan dan kesempatan ekonomi untuk generasi muda. Hal ini merupakan bentuk komitmen dan sumbangsih Citi dalam membantu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan serta berkarya di dunia kerja.”

Chairman Board of Patron IBL Heru Prasetyo bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro dan CEO Citi Indonesia Batara Sianturi di acara “Kolaborasi Citi Indonesia dengan Indonesia Business Links: Sukseskan Masa Depan Generasi Muda Bangsa”

Chairman Board of Patron IBL Heru Prasetyo bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro dan CEO Citi Indonesia Batara Sianturi di acara “Kolaborasi Citi Indonesia dengan Indonesia Business Links: Sukseskan Masa Depan Generasi Muda Bangsa”

“Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin ketat. Jika tidak diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, angka pengangguran di Indonesia akan terus bertambah. Kami berharap, kolaborasi IBL bersama Citi Indonesia dapat menginspirasi berbagai sektor untuk dapat bersama-sama berupaya mengatasai masalah pengangguran di Indonesia,” ujar Chairman Board of Petron Indonesia Business Links Heru Prasetyo.

Selama satu tahun penyelenggaraannya, target peserta dari program ini adalah 250 siswa dari sekolah menengah kejuruan dan atas, termasuk SMK yang berlokasi di Cikarang Barat, Karawang, dan Bekasi. Diharapkan 130 penerima manfaat akan memperoleh pekerjaan yang layak dan 20 peserta akan membuka usaha sendiri.

Country Head Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera N. Makki menambahkan, “Sampai dengan bulan Juni 2016, program ini telah melampaui target yang telah kami tetapkan di awal, dimana terdapat 492 siswa mengikuti pelatihan dan pendampingan (197%), jumlah siswa yang telah mendapatkan pekerjaan adalah 170 siswa dari 130 yang ditargetkan (130%), dan jumlah siswa yang telah berkomitmen untuk memulai wirausaha dan sudah memperoleh pendampingan intensif adalah 34 dari 20 yang ditargetkan (170%).”

Adapun program ini terdiri dari pelatihan soft skill, keterampilan teknis, pendampingan usaha, penyiapan kerja, serta dukungan lainnya yang dibutuhkan oleh para pemuda untuk memperoleh pekerjaan yang layak, atau membuka lapangan perkerjaan bagi diri mereka sendiri dan orang lain, melalui kewirausahaan.

Angka capaian dari program ini mengindikasikan bahwa kegiatan yang dijalankan telah membuahkan hasil. Melalui kolaborasi berbagai pihak dan antar institusi, program pemberian kesempatan ekonomi kepada generasi muda dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik hingga 2015 menunjukkan bahwa pengangguran pekerja untuk usia 15 tahun ke atas adalah sebanyak 7,560,822 atau 6.18%. Dengan demikian, perlu dilakukan upaya untuk menggerakkan para pemangku-kepentingan lainnya agar turut aktif berpartisipasi bagi keberlanjutan inisiatif tersebut.

Berdasarkan hasil survei ‘Accelerating Pathways’ yang dilakukan oleh Citi Foundation dan The Economist Intelligence Unit (EIU) pada tahun 2015 di 35 kota besar dunia, Indonesia menempati peringkat ke-lima dengan 87% kaum muda memiliki optimism tinggi akan masa depan perekonomian mereka. 78% kaum muda di Asia Pasifik termasuk Indonesia memiliki minat yang tinggi untuk berwirausaha. Indonesia pun masuk ke dalam kategori emerging, yang berarti sudah berada di jalur yang tepat dan terus bergerak ke arah yang lebih baik lagi, apabila aspirasi kaum mudanya di dukung secara nyata oleh berbagai pihak.

Hasil survey ini pun terbukti dengan tingginya minat siswa yang mengikuti Skilled Youth, dimana jumlah peserta mencapai hampir dua kali lipat dari target awal pembentukan program. Para peserta kemudian diberikan kesempatan memilih konsentrasi program, sesuai minat masing-masing, yaitu employability atau entrepreuner.

Salah satu penerima manfaat program Skilled Youth adalah Syarip Hidayat yang telah berhasil diterima bekerja setelah mengikuti program ini, “Sebelum saya mengikuti program ini, saya hanya banyak melakukan rencana, tanpa melakukan action. Program dari IBL dan Citibank ini telah membuat saya untuk percaya diri dan berani melakukan aksi nyata.”


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved