CSR Corner

Diawali dari Bali, KFC Indonesia Terapkan Gerakan Tanpa Kantong Plastik

Diawali dari Bali, KFC Indonesia Terapkan Gerakan Tanpa Kantong Plastik

KFC Bali menjadi pelopor komitmen KFC Indonesia untuk mengganti kantong plastik dengan kertas sebagai gerakan dimulainya upaya perbaikan terhadap lingkungan. Gerakan yang sama juga akan dilakukan KFC di beberapa negara di dunia.

“Kami sebagai restoran cepat saji terbesar di Indonesia, senantiasa mendukung rencana pemerintah seputar peduli lingkungan dan kelestarian alam. Termasuk Pemerintah Provinsi Bali yang bertekad menjadikan Bali sebagai tujuan wisata ramah lingkungan, dalam program Bali tanpa kantong plastik,” tutur Hendra Yuniarto, General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk, di KFC Sanur, Bali, Jumat (5/7/2019).

Setelah Bali gerakan ini akan menyusul di kota-kota seperti Banjarmasin, Jambi dan beberapa kota lainnya yang dimulai awal Juli ini. China, Singapura, dan Australia, juga sudah mulai mengikuti gerakan ini.

Pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai di wilayah Bali diatur dalam Peraturan Gubernur Bali no 97 tahun 2018, dimana pelaku usaha dilarang menyediakan plastik sekali pakai, dan melarang siapapun untuk menggunakan plastik sekali pakai.

Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bali menghasilkan 3.039 ton sampah setiap harinya yang 13,92% (423,141 ton) di antaranya adalah sampah plastik. Dari seluruh sampah yang dihasilkan setiap harinya, 52% tidak tertangani dengan baik (mismanaged waste), sehingga sejumlah 2.200 ton/ hari sampah mencemari lingkungan termasuk pantai dan laut dengan mayoritas sampah yang tidak tertangani adalah sampah plastik sekali pakai.

Komunitas Divers Clean Action tahun 2017 melakukan ekspedisi keliling Bali bersama tim #kelilingbali yang diinisiasi oleh Make a Change World dan Bye Bye Plastic Bag. Hasilnya?

“Kami menemukan 1 partikel mikroplastik per 300 hingga 3.300 liter di seputar lautan Bali dan sampah plastik sekali pakai antara 30.50% hingga 74.89%. Hal ini menunjukkan tingginya jumlah sampah plastik di Bali, yang berpotensi merusak pariwisata alam Bali”, ungkap Swietenia Puspa Lestari, Penggagas Komunitas Divers Clean Action.

Meski belum mengarah pada ‘Bali Darurat Bahaya Plastik’ tindakan meminimalkan sampah plastik menurut Hendra harus terus dilakukan. Dan KFC Indonesia di Bali sudah lebih tanggap terhadap kondisi itu. “Memasuki 40 tahun KFC Indonesia, kami akan memperluas wilayah gerakan tanpa kantong plastik sekali pakai ke seluruh Indonesia dengan selalu membawa tas kantong sendiri saat membeli produk KFC untuk di-take away,” tambahnya.

Komitmen KFC terhadap lingkungan telah ditunjukkan sejak tahun 2012 dalam program ‘KFC Green Action’. Kegiatan ini adalah kelanjutan dari program penanaman lahan gersang di tahun 2007. Semangat peduli lingkungan kemudian diperkuat dengan gerakan ‘No Straw Movement’ sejak Mei 2017 lalu.

KFC juga mempersembahkan stainless straw eksklusif, dalam rangka 40 tahun KFC Indonesia. Program lainnya berupa gerakan ‘Pengelolaan Sampah’ dan gerakan ‘Budaya Beberes’ yang mengajak konsumen KFC agar senantiasa membereskan setiap sisa makanannya di manapun, tidak hanya di restoran KFC, dan lalu membuangnya ke tempat sampah.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved