CSR Corner Corporate Action

DoctorSHARE Jemput Bola ke Pulau Terpencil

DoctorSHARE Jemput Bola ke Pulau Terpencil

dr. Angelina Vanessa, dr. Luyanti, dr. Lie Dharmawan

Bagi masyarakat prasejahtera, akses terhadap layanan kesehetan yang memadai sangat terbatas. Selama ini masyarakat di daerah terpencil memanfaatkan Puskesmas, namun lembaga itu sering terhambat oleh permasalahan minimnya tenaga medis dan kendala geografis.

Masyarakat prasejahtera juga belum terjangkau sistem jaminan asuransi kesehatan. Prihatin dengan kondisi tersebut, Yayasan Dokter Peduli atau DoctorSHARE membuat Rumah Sakit Apung sebagai solusi dari beragam permasalahan tersebut. Rumah Sakit Apung DoctorSHARE akan melakukan pelayaran perdananya pada 16-17 Maret 2013, dengan lokasi Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Penggagas Rumah Sakit Apung DoctorSHARE adalah dr. Lie A Dharmawan, Phd, FICS, SpB, SpBTKV, menyatakan tidak selalu mengharapkan bantuan pemerintah untuk melaksanakan ide Rumah Sakit Apung DoctorSHARE. Lie menjelaskan bahwa rumah sakit apung sudah ada di beberapa negara, namun semuanya milik angkatan bersenjata dan hanya digunakan dalam kondisi genting seperti perang. “Maka, bisa dikatakan ini adalah rumah sakit apung milik swasta yang pertama ada”, klaim dr. Lie. Menurutnya, konsep rumah sakit bergerak bisa diterapkan juga di kereta api atau pesawat terbang, tetapi dirinya memilih apung karena kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar berupa laut.

Rumah sakit apung seluas 23,5 x 6,55 meter yang dibangun sejak 2008 ini kini sudah selesai dimodifikasi. Saat ini, kapal Pinisi yang menjadi RS apung itu sedang bersandar di Muara Angke, Jakarta Utara. Rumah Sakit Apung DoctorSHARE memiliki fasilitas yang setara dengan fasilitas rumah sakit seperti ruang periksa, kamar bedah, kamar rontgen, laboratorium, ruang rawat pasien, ruang arsip, kamar dokter, kamar perawat, kamar karyawan, ruang diskusi, dapur, kamar mandi, serta ruang kemudi kapal. “Ada delapan kasur untuk menampung pasien. Selain itu juga terdapat kamar untuk operasi besar. Jadi ini seperti rumah sakit pada umumnya,” ujar Sekjen DoctorSHARE, dr. Luyanti.

Pelayanan medis yang akan diberikan Rumah Sakit Apung DoctorSHARE di Pulau Panggang meliputi penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, bedah minor, dan bedah mayor. Di rumah sakit itu juga bisa dilakukan operasi, tapi bukan untuk kasus yang rumit seperti operasi jantung yang harus dilakukan di darat. Kurang lebih 25 dokter dan 25 sukarelawan akan terlibat dalam pelayanan perdana ini. Koordinator lapangan pelayanan medis Kepulauan Seribu, dr. Angelina Vanessa menjelaskan bahwa sudah ada 14 pasien yang siap dioperasi di sana. “Alasan kami memilih kepulauan seribu sebagai lokasi pertama adalah Kepulauan Seribu masih sangat membutuhkan pelayanan medis untuk ke Jakarta. Warganya mengeluhkan biaya transportasi yang mahal krn harus menggunakan speedboat,” jelasnya. Bingkisan seperti sendal jepit, susu, biskuit juga akan dibagikan kepada siswa-siswi SDN 01 dan SDN 03 Pulau Panggang.

Pelayanan medis DoctorSHARE di Pulau Panggang tidak memungut biaya, karena itu dibutuhkan bantuan sponsor untuk menutup biaya operasional. “Sedikitnya dibutuhkan dana Rp 60 – 70 juta untuk pelaksanaan pemeriksaan kesehatan, bedah minor, dan bedah mayor bagi minimal 14 orang di sana.”, ungkap dr. Lie.

Menurut dr. Lie, pihaknya mendapatkan dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk pelayaran perdana ke Kepulauan Seribu. Ia berkata bahwa pihaknya sudah bertemu dan berdiskusi dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama, yang kerap disapa Ahok. ”Pak Ahok mendukung sepenuhnya. Bahkan, pihaknya memasukkan program kami ini ke dalam Kartu Jakarta Sehat (KJS) selama mengobati warga dengan KTP Jakarta.”, ungkap dr. Lie. Dr. Lie melanjutkan, setahun ke depan Rumah Sakit Apung DoctorSHARE akan berlayar ke Bangka Belitung, Kalimantan Barat, pulau-pulau kecil di Bali dan Sumba, dan diakhiri di wilayah Indonesia bagian Timur. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved