CSR Corner Corporate Action

Dompet Dhuafa Gandeng Relawan Kalteng, Siaga 24 Jam Padamkan Api

Dompet Dhuafa Gandeng Relawan Kalteng, Siaga 24 Jam Padamkan Api

Bencana kabut asap di enam provinsi di Pulau Sumatra dan Kalimantan semakin membahayakan warga. Terutama di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kepekatan asap hingga kini masih menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang telah memasuki level berbahaya bagi kesehatan manusia. Kebakaran hutan dan beberapa lahan gambut yang menjadi pemicu bencana kabut asap terjadi, membuat masyarakat terdampak mulai mengalami gangguan kesehatan berupa ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).

Dompet Dhuafa bantu korban kabut asap

Dompet Dhuafa bantu korban kabut asap

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jarak pandang di Palangkaraya kini hanya 100 meter. Angka ini jauh di bawah jarak pandang di daerah lain di Kaliamantan seperti Pontianak 1.000 meter, Sintang 400 meter, dan Ketapang 800 meter.

Dompet Dhuafa, melalui Disaster Management Center (DMC) dan Layanan Kesehatan cuma-cuma (LKC) turut berkolaborasi dalam menggulirkan berbagai macam bantuan, membantu masyarakat yang terdampak. Salah satu aktivitas bantuan Dompet Dhuafa adalah pemadaman api di sebuah perkebunan karet di seberang Sungai Kahayan, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah pada pekan ini. Dalam aktivitas tersebut, Dompet Dhuafa melalui DMC menerjunkan segenap relawan dan bersinergi dengan relawan lokal dan masyarakat Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau.

“Wilayah yang memang kita jadikan operasi target pemadaman api adalah kawasan yang cukup pelosok, dan memang belum tersentuh bantuan dari pihak luar. Alhamdulillah Dompet Dhuafa hadir membantu warga setempat dalam memadamkan api, meminimalisir polusi kabut asap,” ujar Direktur DMC Dompet Dhuafa Asep Beny.

Bersama mitra lokal dan masyarakat setempat, relawan Dompet Dhuafa terus berupaya meminimalisasi asap di wilayah Kalimantan Tengah dengan melakukan pemadaman api. Berbekal dengan peralatan pemadaman seadanya berupa dua pompa dan selang, perjalanan yang ditempuh sekitar 30 menit dengan menggunakan sampan, menyebrangi serta menyusuri Sungai Kahayan, menuju anak sungai Angai, kemudian menuju titik lokasi yang ditempuh sekitar 15 menit.

Salah satu relawan Dompet Dhuafa, Adi, saat bertugas memadamkan api menuturkan, hingga saat ini, penyebab kebakaran perkebunan karet milik warga setempat masih diselidiki. Namun, dugaan sementara penyebab kebakaran lahan berupa tanah gambut itu dikarenakan ulah seorang oknum yang sengaja membuat sumber api di lahan seluas 6.000 hektar itu. “Untuk pemadaman api di perkebunan karet ini, relawan Dompet Dhuafa bersama mitra masyarakat setempat akan siaga 24 jam. Jangan sampai bila sudah dipadamkan, akan muncul sumber titik api baru, yang semakin memperburuk polusi asap,” ungkap Adi, Relawan Dompet Dhuafa. Selain pemadaman api, Dompet Dhuafa juga membuat dua sumur bor di RT 04 Desa Pilang Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Sumur bor tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk membantu pemadaman dan pengairan di kawasan tersebut.

Sejak awal bencana kabut asap terjadi, Dompet Dhuafa telah menggulirkan berbagai bantuan untuk masyarakat yang berdampak bencana kabut asap. Di provinsi Riau pada sektor kesehatan, Dompet Dhuafa menggulirkan bantuan dengan menggelar aksi layanan sehat (ALS) dengan mendirikan pos sehat. Sebanyak 3 Kabupaten di Provinsi Riau menjadi pemetik manfaat dalam aksi berupa pemeriksaan kesehatan, pemberian obat-obatan, dan konsultasi kesehatan ini.

Dompet Dhuafa pun mendirikan Safe House bagi masyarakat terdampak bencana kabut di Riau. Aktivitas Safe House, yakni sebuah instalasi masyarakat yang menjadi tempat evakuasi jika pencemaran udara mencapai level bahaya. Instalasi ini bisa ditempatkan di lokasi umum atau masyarakat yang dilengkapi dengan air purifier, oksigen lengkap, air bersih dan alat komunikasi. Safe House harus tertutup dan cukup terlindung dari dampak asap secara maksimal. Instalasi ini sangat penting untuk mengurangi dampak buruk bagi ibu hamil, bayi, anak, manula dan orang dengan penyakit penyerta seperti TB, Asma, Pnemonia dan lain sebagainya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved