Lembaga nirlaba Dompet Dhuafa akan mengangkat tema Zakatnesia pada bulan Ramadhan tahun ini. Tema ini diangkat sebagai kampanye untuk menunjukan zakat adalah instrumen yang tidak hanya untuk menyelesaikan masalah kemiskinan pada level permukaan tetapi juga masalah kemiskinan yang lebih mendasar.

Direktur Komunikasi dan Mobilisasi Sumber Daya Dompet Dhuafa Bambang Suherman dan General Manager Pengembangan Dompet Dhuafa Romi Ardiansyah

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Komunikasi dan Mobilisasi Sumber Daya Dompet Dhuafa Bambang Suherman di Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa, Bogor, (30/4). “Kami ingin memperkenalkan bahwa zakat bukan sekadar hit & run, tetapi bisa memberikan solusi pemberdayaan ekonomi yang lebih sustain,” ujar Bambang.

“Zakatnesia yaitu ikhtiar mensyiarkan zakat secara masif di bulan Ramadhan. Tema ini diangkat agar publik kian sadar dan paham bahwa kewajiban berzakat juga bisa dilakukan di luar bulan Ramadhan. Lebih dari itu, publik pun diharapkan mengetahui keberkahan dan kemanfaatan zakat melalui testimoni dan cerita sukses penerima manfaat program dari seluruh Indonesia,” tambahnya.

Salah satu bentuk pengelolaan zakat yang sustainable adalah pengembangan wilayah Zona Madina, Parung, Bogor. Di kawasan yang seluas 5 hektar ini, Dompet Dhuafa memberdayakan masyarakat di empat kecamatan yaitu Kecamatan Kemang, Parung, Ciseeng dan Tajur Halang. Kawasan pemberdayaan ini terdiri dari boarding school gratis untuk kaum dhuafa Smart Ekselensia Indonesia, serta RS. Rumah Sehat Terpadu. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan program pemberdayaan masyarakat baik di bidang pertanian, peternakan, dan pariwisata.

Adapun pada tahun 2015, penerima manfaat Dompet Dhuafa mencapai 1 juta jiwa yang mana sebanyak 91,37 persen dari total jumlah penerima tersebut tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Sisanya tersebar di 17 negara. Sedangkan total dana yang disalurkan sebesar Rp 195,48 miliar. (EVA)