CSR Corner

Dompet Dhuafa Siapkan 25 Ribu Hewan Kurban Tahun Ini

Saripudin (kiri) dan Aceng Cahyana ketua paguyuban Al Awwaliyah Garut, mitra binaan THK DD (foto: Syukron Ali)

Saripudin (kiri) dan Aceng Cahyana ketua paguyuban Al Awwaliyah Garut, mitra binaan THK DD (foto: Syukron Ali)

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, momen Idul Adha tahun ini, lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa menyiapkan sebanyak 28 ribu ekor sapi dan kambing untuk program tebar hewan kurban (THK) di seluruh Nusantara.

Menurut Syarifudin, Manager Program Bidang Peternakan KMN Dompet Dhuafa, jumlah tersebut belum masuk pada kuota THK di luar negeri. Jika ditotal, jumlah hewan yang dibagikan pada momen Idhul Adha tahun ini bisa lebih dari 28 ribu ekor.

“Tahun ini harga hewan kurban tidak berubah dari tahun sebelumnya. Dan sejak 30 hari sebelum hari H sudah banyak yang pesan hewan lewat Dompet Dhuafa. Kemungkinan jumlah hewannya bisa lebih banyak lagi,” jelas Syarifuddin pada awak media saat kunjungan ke salah satu kampung ternak binaannya di Garut, (23/8/2016).

Tahun lalu, pemesanan baru dibuka pada H-20, tapi atas permintaan dari para donatur pemesanan dimajukan 30 hari sebelum hari H. Hingga H-21 jumlah hewan yang sudah dipesan sebanyak 446 kambing dan 38 ekor sapi. Jika dikonversi jumlah pesanan sampai hari ini bisa mencapai 800 ekor.

Sebagai tambahan informasi, untuk program THK Dompet Dhuafa, stok hewan diperoleh darpoeng Ternak binaan DD di 33 provinsi di Indonesia. Diantara Kampoeng Ternak yang turut menyetok hewan kurban ada di Situbondo, Majalengka dan Lombok.

Setiap Kampoeng Ternak diterapkan dua model kemitraan. Pertama mitra pemberdayaan dan mitra kurban. Untuk mitra pemberdayaan sejak awal pembentukan kampung ternak mulai dari proses pengenalan, pemahaman dan kemandirian didampingi oleh DD.

Sedangkan untuk mitra kurban, model yang diterapkan sebatas penyaluran hewan-hewan kurban di berbagai pelosok desa yang belum dijangkau oleh DD, seperti di Papua. Setiap tahun, ada mitra kurban yang menyalurkan hewan-hewan kurban ke wilayah tersebut.

Mengenai kesehatan hewan, Syarifuddin menjelaskan sejak awal pembentukan kampung ternak, pihaknya telah menggandeng Dinas Kesehatan di setiap kota. Yang bertugas mengontrol, memeriksa dan memberi sertifikasi kesehatan hewan. Sehingga dipastikan setiap hewan yang disebar sesuai dengan standar aturan Islam. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved